Ummul Karimah, PPA Karang Jati Putri (Assaudah)
GULUK-GULUK—OSIS SMA 3 Annuqayah membuka café kebun yang bertempat di depan kantor OSIS, Selasa (31/3) akhir bulan lalu. Berdirinya café tersebut karena OSIS periode 2008-2009 mengalami krisis moneter.
Selain itu, ada keinginan yang kuat dari pengurus OSIS untuk belajar lebih mandiri dalam hal keuangan. Zulhatus Sayyidah, bendahara OSIS, mengatakan bahwa apabila OSIS mendapatkan laba dari usahanya ini, maka untuk mengadakan acara apa pun tak perlu mengajukan proposal permohonan dana ke kantor. Cukup permohonan izin saja. “Dari sini kita bisa belajar mencari sumber penghasilan. Mencari ide agar café dipenuhi pengunjung,” tambahnya dengan berdiri tegak menatap cafenya bangga.
Saat hari pertama café dibuka, pengunjung hanya berkisar antara 2 sampai 5 orang, karena yang dijual hanya makanan ringan saja. Namun pada hari kedua, saat salah satu pengurus OSIS divisi kesenian, yaitu Musfiroh, memberikan ide agar kafe jualan es dan mie goreng, maka berbondong-bondonglah siswa pada hari itu. Begitu pula dengan hari-hari selanjutnya.
Seluruh pengurus OSIS dibagi piket untuk menjaga café, menyajikan es kelapa kopyor (menu utama), es teh, dan menu lainnya pada jam istirahat berlangsung.
“Bagus! Ini suatu pembelajaran yang harus ditanamkan sejak dini,” kata H. Moh. Ya’kub, kepala SMA 3 Annuqayah. Bahkan beliau memiliki cara unik untuk mendukung pengurus OSIS, yaitu dengan cara berkunjung setiap hari, sekadar membeli snack seharga gopek atau hanya datang dengan senyum. Namun yang demikian membuat semangat pengurus OSIS menebal.
Berita ini dikutip dari www.madaris3annuqayah.blogspot.com
GULUK-GULUK—OSIS SMA 3 Annuqayah membuka café kebun yang bertempat di depan kantor OSIS, Selasa (31/3) akhir bulan lalu. Berdirinya café tersebut karena OSIS periode 2008-2009 mengalami krisis moneter.
Selain itu, ada keinginan yang kuat dari pengurus OSIS untuk belajar lebih mandiri dalam hal keuangan. Zulhatus Sayyidah, bendahara OSIS, mengatakan bahwa apabila OSIS mendapatkan laba dari usahanya ini, maka untuk mengadakan acara apa pun tak perlu mengajukan proposal permohonan dana ke kantor. Cukup permohonan izin saja. “Dari sini kita bisa belajar mencari sumber penghasilan. Mencari ide agar café dipenuhi pengunjung,” tambahnya dengan berdiri tegak menatap cafenya bangga.
Saat hari pertama café dibuka, pengunjung hanya berkisar antara 2 sampai 5 orang, karena yang dijual hanya makanan ringan saja. Namun pada hari kedua, saat salah satu pengurus OSIS divisi kesenian, yaitu Musfiroh, memberikan ide agar kafe jualan es dan mie goreng, maka berbondong-bondonglah siswa pada hari itu. Begitu pula dengan hari-hari selanjutnya.
Seluruh pengurus OSIS dibagi piket untuk menjaga café, menyajikan es kelapa kopyor (menu utama), es teh, dan menu lainnya pada jam istirahat berlangsung.
“Bagus! Ini suatu pembelajaran yang harus ditanamkan sejak dini,” kata H. Moh. Ya’kub, kepala SMA 3 Annuqayah. Bahkan beliau memiliki cara unik untuk mendukung pengurus OSIS, yaitu dengan cara berkunjung setiap hari, sekadar membeli snack seharga gopek atau hanya datang dengan senyum. Namun yang demikian membuat semangat pengurus OSIS menebal.
Berita ini dikutip dari www.madaris3annuqayah.blogspot.com
2 komentar:
Jual Es Beye nggak?
bukan hanya ES BEYE yang tersedia tapi makan siang nya juga tersaji dengan menu SUP KALLA
Posting Komentar