M Mushthafa, Sekretariat PPA
SURABAYA—Rabu (15/4) kemarin, 60 guru dan pimpinan lembaga pendidikan di Annuqayah melakukan kunjungan ke SMA Al-Hikmah Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Mutu Madrasah (Madrasah Quality Improvement Program, atau disingkat MQIP) kerja sama Pondok Pesantren Annuqayah dengan Sampoerna Foundation Jakarta.
Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari pengelolaan bimbingan dan konseling dan maksimalisasi fungsi pendampingan guru dan wali kelas. Karena itu, dari dua Madrasah Induk dalam program MQIP, seluruh pimpinan dan wali kelas dari MA 1 Annuqayah Putra dan MA 1 Annuqayah Putri mengikuti kegiatan ini. Sisanya adalah para pimpinan unit pendidikan di Annuqayah ditambah dengan pengurus Yayasan Annuqayah dan pengurus PP Annuqayah.
Dari Annuqayah, rombongan bertolak dini hari, sekitar pukul 00.35 WIB. Rombongan transit shalat Subuh dan istirahat di Masjid Al-Akbar Surabaya, dan menuju SMA Al-Hikmah pada pukul 07.25 WIB. Tiba di SMA Al-Hikmah, rombongan langsung disambut dan menuju tempat acara.
Susunan acara berlangsung cukup sederhana. Setelah dibuka, ketua rombongan Annuqayah, Kiai Alawi Thaha, memberikan sambutan dan perkenalan. Kemudian, Kepala SMA Al-Hikmah, Drs. Edy Kontjoro, memberikan sambutan sekaligus presentasi tentang pengelolaan SMA Al-Hikmah.
Presentasi berlangsung sangat menarik dan menyentuh. Rombongan guru Annuqayah dapat merasakan berbagai macam kelebihan sekolah yang memiliki 210 murid tersebut, mulai dari komitmen pengabdian guru, bimbingan kepada murid, pendidikan karakter (spiritual), dan sebagainya.
”Visi SMA Al-Hikmah adalah membentuk siswa yang berakhlaqul karimah dan berprestasi akademik optimal,” kata Edy di awal presentasi. Ada banyak strategi yang diambil untuk mencapai visi tersebut, mulai dari sistem perekrutan guru, sistem evaluasi, penanaman karakter keagamaan yang kuat, dan sebagainya. Salah satu contohnya, siswa yang akan lulus diwajibkan menghafal Jum ’Amma dan juz pertama dengan maknanya. Siswa yang akan naik kelas dari kelas dua ke kelas tiga diwajibkan membuat karya tulis ilmiah.
”Saya sangat beruntung bisa ikut kegiatan ini, karena dari Al-Hikmah banyak sekali yang menginspirasi saya dan patut dicontoh,” demikian pengakuan Nyai Fathaturrahmah, guru MA 1 Annuqayah Putri saat memulai acara dialog setelah Edy presentasi. Kiai Muzayyin terang-terangan menyatakan ketersentuhannya dengan presentasi Kepala SMA Al-Hikmah yang dapat menggambarkan semangat para guru dan pimpinan untuk benar-benar mendidik siswa-siswanya dengan bekal akhlak dan ilmu. ”Saya sampai menangis karena tersentuh dengan pemaparan Pak Edy,” tuturnya.
Mus’idah Amien, guru SMA 3 Annuqayah menyatakan bahwa ia keburu untuk pulang dan menceritakan serta mencoba menerapkan hal-hal yang terinspirasi dari pengalaman SMA Al-Hikmah. ”Saya keburu untuk kembali ke sekolah kami di Annuqayah, meski perasaan saya berada di antara optimis dan pesimis,” katanya.
Setelah presentasi dan dialog, rombongan Annuqayah melihat secara langsung kegiatan siswa dan guru serta berbagai fasilitas yang ada di sekolah yang mulai beroperasi sejak tahun pelajaran 2005/2006 tersebut.
Sekitar pukul 13.15 WIB, rombongan Annuqayah meninggalkan SMA Al-Hikmah. Akan tetapi, 10 guru Annuqayah tidak ikut rombongan yang pulang karena masih akan magang di Al-Hikmah.
Dari Al-Hikmah, rombongan kembali menuju Masjid Al-Akbar untuk shalat. Rombongan baru meninggalkan Surabaya pada pukul 17.00 WIB dan tiba di Annuqayah jelang tengah malam.
SURABAYA—Rabu (15/4) kemarin, 60 guru dan pimpinan lembaga pendidikan di Annuqayah melakukan kunjungan ke SMA Al-Hikmah Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Mutu Madrasah (Madrasah Quality Improvement Program, atau disingkat MQIP) kerja sama Pondok Pesantren Annuqayah dengan Sampoerna Foundation Jakarta.
Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari pengelolaan bimbingan dan konseling dan maksimalisasi fungsi pendampingan guru dan wali kelas. Karena itu, dari dua Madrasah Induk dalam program MQIP, seluruh pimpinan dan wali kelas dari MA 1 Annuqayah Putra dan MA 1 Annuqayah Putri mengikuti kegiatan ini. Sisanya adalah para pimpinan unit pendidikan di Annuqayah ditambah dengan pengurus Yayasan Annuqayah dan pengurus PP Annuqayah.
Dari Annuqayah, rombongan bertolak dini hari, sekitar pukul 00.35 WIB. Rombongan transit shalat Subuh dan istirahat di Masjid Al-Akbar Surabaya, dan menuju SMA Al-Hikmah pada pukul 07.25 WIB. Tiba di SMA Al-Hikmah, rombongan langsung disambut dan menuju tempat acara.
Susunan acara berlangsung cukup sederhana. Setelah dibuka, ketua rombongan Annuqayah, Kiai Alawi Thaha, memberikan sambutan dan perkenalan. Kemudian, Kepala SMA Al-Hikmah, Drs. Edy Kontjoro, memberikan sambutan sekaligus presentasi tentang pengelolaan SMA Al-Hikmah.
Presentasi berlangsung sangat menarik dan menyentuh. Rombongan guru Annuqayah dapat merasakan berbagai macam kelebihan sekolah yang memiliki 210 murid tersebut, mulai dari komitmen pengabdian guru, bimbingan kepada murid, pendidikan karakter (spiritual), dan sebagainya.
”Visi SMA Al-Hikmah adalah membentuk siswa yang berakhlaqul karimah dan berprestasi akademik optimal,” kata Edy di awal presentasi. Ada banyak strategi yang diambil untuk mencapai visi tersebut, mulai dari sistem perekrutan guru, sistem evaluasi, penanaman karakter keagamaan yang kuat, dan sebagainya. Salah satu contohnya, siswa yang akan lulus diwajibkan menghafal Jum ’Amma dan juz pertama dengan maknanya. Siswa yang akan naik kelas dari kelas dua ke kelas tiga diwajibkan membuat karya tulis ilmiah.
”Saya sangat beruntung bisa ikut kegiatan ini, karena dari Al-Hikmah banyak sekali yang menginspirasi saya dan patut dicontoh,” demikian pengakuan Nyai Fathaturrahmah, guru MA 1 Annuqayah Putri saat memulai acara dialog setelah Edy presentasi. Kiai Muzayyin terang-terangan menyatakan ketersentuhannya dengan presentasi Kepala SMA Al-Hikmah yang dapat menggambarkan semangat para guru dan pimpinan untuk benar-benar mendidik siswa-siswanya dengan bekal akhlak dan ilmu. ”Saya sampai menangis karena tersentuh dengan pemaparan Pak Edy,” tuturnya.
Mus’idah Amien, guru SMA 3 Annuqayah menyatakan bahwa ia keburu untuk pulang dan menceritakan serta mencoba menerapkan hal-hal yang terinspirasi dari pengalaman SMA Al-Hikmah. ”Saya keburu untuk kembali ke sekolah kami di Annuqayah, meski perasaan saya berada di antara optimis dan pesimis,” katanya.
Setelah presentasi dan dialog, rombongan Annuqayah melihat secara langsung kegiatan siswa dan guru serta berbagai fasilitas yang ada di sekolah yang mulai beroperasi sejak tahun pelajaran 2005/2006 tersebut.
Sekitar pukul 13.15 WIB, rombongan Annuqayah meninggalkan SMA Al-Hikmah. Akan tetapi, 10 guru Annuqayah tidak ikut rombongan yang pulang karena masih akan magang di Al-Hikmah.
Dari Al-Hikmah, rombongan kembali menuju Masjid Al-Akbar untuk shalat. Rombongan baru meninggalkan Surabaya pada pukul 17.00 WIB dan tiba di Annuqayah jelang tengah malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar