Selasa, November 29, 2011

PP Annuqayah Latee Adakan Reuni Alumni

M. Kamil Akhyari, PPA. Latee

Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Latee menyelenggarakan reuni alumni dari angkatan pertama sampai 2011 di Aula Asy Syarqawi, PP. Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Minggu (27/11).

Reuni yang diselenggarakan merupakan kali yang ke empat kalinya. Panitia reuni menyebar 1500 undangan ke berbagai daerah para alumni, namun alumni yang hadir hanya sekitar 450 alumni. Hal itu membuat Ketua Ikatan Alumni PP. Annuqayah Latee merasa kecewa dengan alumni. Dalam sambutannya, Drs. H Alimuddin mengajak alumni untuk lebih mementingkan kebutuhan pesantren dari pada kebutuhan pribadi atau bisnis.

“Rasa memiliki terhadap pondok pesantren (mari kita) bangun. Apa yang dibutuhkan kita berikan,” katanya didepan para masyaikh PP. Annuqayah Latee. “Seandainya sadar pekerjaan yang didapat sekarang berkah pengasuh maka akan ditinggalkan,” lanjutnya dengan nada serius.

Sementara Ketua Panitia Ke-3 dalam laporan keuangan, menyebutkan, keberadaan reuni alumni sangat penting. Sekalipun tidak banyak memberikan bantuan dana, tapi cukup memberikan rangsangan untuk lebih lagi dalam mendapatkan sumbangan dari simpatisan dalam menuntaskan pembangunan.

“Kami telah berhasil membangun madrasah diniyah dengan lantai dua dan pembangunan masjid dilantai dua, hal itu tidak lepas dari bantuan para alumni sekalipun tidak seberapa besarannya. Tapi keberadaan alumni sangat memberikan semangat kepada kami,” tutur Drs. KH. M. Syafi'ie Anshori.

Selain keberhasilan beberapa bangunan fisik yang telah dibangun, K. Syafi'ie demikian panggilan akrabnya Drs. KH. M. Syafi'ie Anshori, banyak menuturkan keberhasilan para santri dalam menyebit prestasi, baik ditingkat lokal, regional maupun nasional. “Dan setidaknya alumni PP. Annuqayah Latee telah tiga orang yang telah mendapat gelar doktor,” pungkasnya seraya diiringi tepuk tangan hadirin.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Pengasuh PP. Annuqayah Latee sekaligus Rais Syuriah PCNU Sumenep KH. Ahmad Basyir AS, Dewan Masyaikh PP. Annuqayah Latee; Drs. KH. Abd. Wadud Munir, K. Ainul Yaqin, KH. M. Mustofa Erfan, Lc., Ketua Pengurus PP. Annuqayah Drs. KH. A. Hanif Hasan, Ketua Yayasan PP. Annuqayah Drs. H. Taufiqurrahman dan Ketua PCNU Sumenep H. A. Pandji Taufiq.

Lupa Sejarah

Setelah penyampaian laporan keuangan, acara reuni alumni dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan pengasuh PP. Annuqayah Latee. Dalam tausyiahnya, KH. Ahmad Basyir AS banyak mengungkap keberadaan santri saat ini yang mulai lupa kepada sejarah Islam. Padahal sampainya dakwah Islam ke pelosok-pelosok di tanah air tidak lepas dari perjuangan Rasulullah untuk membangun Islam.

“Tetap menjaga dan memelihara pendidikan Islam berupa (madrasah) diniyah adalah sebuah keharusan untuk mengingat sejarah Islam,” tuturnya.

Selain itu, ulama karismatik di pulau madura tersebut mengajak hadirin untuk tidak melupakan sejarah. Momentum bulan Muharram sebagai tahun baru Islam suasana yang pas untuk mengenal dan mengenang sejarah perjuangan Islam.  

Dikutip dari www.nu.or.id pada 28 November 2011.

Minggu, November 20, 2011

Hajar: Markaz Bahasa Arab Annuqayah Harus Mendaerah


Hairul Anam Al-Yumna, PPA. Latee

Guluk-Guluk—Saat ini, pengurus Markaz Bahasa Arab Annuqayah membulatkan niat untuk mengembangkan dan memajukan bahasa Arab di masing-masing pesantren daerah yang ada di bawah naungan Annuqayah.

Hal itu kian kukuh berirama dengan digelarnya rapat Serap Aspirasi pada Jumat (18/11) malam bertempat di lantai II Sekretariat Bersama Annuqayah. Rapat yang dilaksanakan pengurus Markaz tersebut mengundang  seluruh pengurus lembaga bahasa Arab di tiap-tiap daerah Annuqayah. Ada sekitar 30 orang yang hadir. 

“Serap aspirasi ini diadakan sebagai pijakan dalam penyusunan program kerja pengurus Markaz Bahasa Arab untuk kepengurusan tahun ini. Dengan begitu, diharapkan nantinya segala kegiatan Markaz bisa tepat sasaran,” papar ketua Markaz masa bakti 2011-2012, ustadz Ibnu Hajar saat diwawancarai di kantornya usai memimpin rapat Serap Aspirasi.

Pada kepengurusan sebelumnya, Markaz mengadakan kursus intensif selama 3 bulan. Sayang sekali berjalan kurang efektif karena pesertanya semakin berkurang dari hari ke hari. Sebab, jadwal kursusnya berbenturan dengan kegiatan di masing-masing daerah yang sebelumnya tak terpikirkan.

“Tak terpikirkan karena pengurusnya terpusat pada daerah tertentu,” ujar Hajar.

Menurut mantan penasehat Perpustakaan Latee itu, hingga kini masih terdapat 4 pesantren daerah di Annuqayah yang sudah ada lembaga bahasa Arabnya. Yakni, daerah Latee, Lubangsa, Nirmala, dan Lubsel.

“Selain 4 daerah itu, kami sedang menggagas terbentuknya lembaga bahasa Arab di daerah Sabajarin yang meliputi Karang Jati dan Al-Furqaan,” tambah pemuda yang pernah juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Bahasa Arab se-Madura di STAIN Pamekasan itu.

Selama ini, lanjut Hajar, daerah Sabajarin seakan tak tersentuh oleh kegiatan-kegiatan Markaz. Padahal, di daerah itu terdapat beberapa santri yang potensial dalam bidang bahasa Arab. Dari inilah pengurus Markaz sekarang akan memanfaatkan mereka guna membina sekaligus mengembangkan bahasa Arab di daerahnya.

“Saya menganjurkan kepada saudara Guntur (santri Annuqayah daerah Al-Furqaan, red.) selaku salah satu pengurus Departemen Koordinasi dan Public Relation untuk menyeriusi penanganan bahasa Arab di daerah Sabajarin,” tegas Hajar.

Dalam perkembangan terkini, Markaz telah menyediakan tenaga pengajar dalam kursus yang diadakan oleh lembaga bahasa Arab di masing-masing daerah. Sementara ini yang berperan aktif menjadi tenaga pengajar tersebut ialah Ibnu Hajar, Abd. Muqit, dan Dedi Anwari. Mereka adalah pengurus senior Markaz dan sudah kompeten dalam bidang bahasa Arab.

Di samping itu, pengurus Markaz sekarang akan memprogramkan kunjungan kerja ke tiap-tiap daerah dalam rangka memantau perkembangan bahasa Arab. Rencananya akan dilaksanakan tiap bulan sekali.

“Sebagai tindak  lanjut dari serap aspirasi ini, Minggu (20/11) malam ini kami akan memanggil dua departemen untuk menghadap pengurus harian Markaz. Dua departemen tersebut ialah Departemen Pendidikan dan Pengajaran serta Departeman Pengembangan Dan Motivasi,” kata Hajar.

Sehari setelah itu, lanjutnya, Departeman Penerbitan dan Pers beserta Departemen Koordinasi dan Public Relation yang akan dipanggil ke pengurus harian Markaz. Pertemuan itu, akan membahas tuntas program kerja di masing-masing departemen. Setelah itu, akan dibawa ke rapat pleno untuk disosialisasikan.

Setelah penyusunan program rampung, Markaz akan segera mengadakan opening program. “Intinya, Markaz Bahasa Arab Annuqayah dari sekarang dan selanjutnya harus bisa men-daerah,” tandas Hajar dengan raut wajah meyakinkan.