Ahmad Al Matin, PPA Latee
GULUK-GULUK—Jum’at malam (10/4) pengurus dan santri Darul Lughah PPA Latee mengadakan kerja bakti untuk menimbun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) biogas Sanimas yang sudah dicor. Kerja bakti yang diikuti lima belas orang tersebut dimulai pada pukul 20.15 WIB dan berakhir 23.30 WIB. Namun kerja bakti tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan disebabkan para pekerja tidak bersemangat.
Ahmad Zairi, salah satu pengurus Darul Lughah yang juga ikut serta dalam kerja bakti tersebut menuturkan bahwa penyebab para pekerja tidak semangat adalah mereka merasa terpaksa untuk menimbun IPAL tersebut. “Mau semangat gimana kalo diancam WC yang ada di Darul Lughah akan ditutup oleh pengurus dan tidak boleh dipakai lagi,” ujar Zairi.
Sependapat dengan Zairi, Ali Muhsin selaku keamanan Darul Lughah mengungkapkan bahwa dia kecewa dengan tindakan para pengurus dan penanggung jawab pembangunan WC biogas Sanimas. “Sebenarnya bukan kami tidak mau ikhlas dan tidak semangat, tapi kami diancam dan ancaman itu sangat menganggu pikiran kami,” papar Muhsin.
Hal itu langsung dibantah oleh Ach Yani selaku salah satu penanggung jawab pembangunan WC biogas Sanimas. “Kami tidak memaksa mereka. Kami sudah meminta mereka dengan baik-baik. Jadi salah kalau mereka berkata mereka dipaksa,” kata Yani. Dia juga menambahkan kalau dia tidak tahu tentang penutupan WC yang ada di depan Darul Lughah. “Kalau ancaman penutupan WC itu saya tidak tahu. Tapi mungkin saja jika salah satu dari para penanggung jawab pembangunan biogas yang bilang seperti itu. Tapi seharusnya mereka bersemangat, apalagi kebutuhan mereka untuk bekerja malam ini sudah kami penuhi,” lanjutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar