Kamis, Oktober 29, 2009

BPBA Bahasa Arab Adakan Rapat Konsolidasi

Ach. Fannani Fudlaly R, PPA Lubangsa

Biro Pengembangan Bahasa Asing (BPBA) Bidang Bahasa Arab yang beberapa hari lalu resmi dilantik bersamaan dengan pelantikan pengurus unit di lingkungan PP Annuqayah daerah Lubangsa lainnya pada hari Ahad malam (25/10) mengadakan rapat konsolidasi yang membahas tentang perjalanan BPBA ke depan.

Rapat konsolidasi ini dipimpin langsung oleh ketua baru BPBA Bidang Bahasa Arab yaitu Moh. Naedy, bertempat di kantor BPBA Bidang Bahasa Arab. “Saya mohon kepada semua pengurus BPBA bidang bahasa Arab baik pengurus lama ataupun yang baru agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, karena bagaimanapun kita di sini dalam keadaan mengemban amanat,” papar santri asal Batu Putih itu.

BPBA adalah salah satu organisasi unit di bawah naungan pengurus seksi Pendidikan, Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK). Pada rapat konsolidasi tersebut turut hadir langsung koordinator pengurus seksi P2PK, Imam Abdurrahman, yang pada saat itu sempat memberikan sedikit pencerahan kepada pengurus BPBA Bidang Bahasa Arab dengan menunjukkan sebuah dalil akan betapa pentingnya bahasa Arab. “Imam asy-Syafi’ie mengatakan bahwa manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab,” tegas mahasiswa STIKA itu.

Dia juga menambahkan agar nantinya semua program kerja dapat terlaksana dengan baik. Karena itu, dibutuhkan kekompakan, dan tidak perlu memperbanyak dalam membuat program kerja. “Saya berharap kepada semua pengurus BPBA Bidang Bahasa Arab agar satu sama lain ada kekompakan, dan supaya nantinya program kerja terealisasikan semuanya maka otomatis program kerjanya jangan terlalu banyak. Itu semua demi kebaikan BPBA Bidang Bahasa Arab dan Lubangsa ke depan”.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pengurus BPBA Bidang Bahasa Arab yaitu Itsbatul Haq, yang mengatakan bahwa suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar apabila setiap elemen yang ada dapat saling membantu antara satu dengan yang lain. “Kita di sini tak ubahnya sebuah sapu lidi. Apabila kita bersatu, saya yakin dapat membawa BPBA ke arah yang lebih baik. Dan jika tidak, maka yang terjadi adalah sebaliknya,” katanya.

Rapat konsolidasi tersebut berakhir dengan pembagian blangko program kerja yang nantinya akan dimusyawarahkan pada rapat pleno yang akan membahas dan mencanangkan program kerja yang disetujui selama satu periode.

Rabu, Oktober 28, 2009

Pramuka Nirmala Berpartisipasi di PARISABA

Sumarwi, PPA Nirmala

Rabu (28/10) kemarin, Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala mendelegasikan 10 santrinya untuk ikut berpartisipasi di ajang PARISABA (Perkemahan Ajang Silaturrahmi dan Perkenalan) di Lembaga Pendidikan Islam, Nurul Ulum, Pondok Pesantren Al-Mubarok Mandala Rubaru Sumenep. Perkemahan ini akan berlangsung selama lebih kurang empat hari yaitu sejak tanggal 28 s.d. 31 Oktober mendatang.

Sesuai jadwal keberangkatan yang telah ditentukan oleh pengurus P2O (Pramuka, PMR dan Olahraga) sekaligus pembina perkemahan ini, M. Nuruzzaman, mereka akan berangkat ke Rubaru tepat pada jam 06.00 WIB, namun sebelum berangkat mereka diharuskan untuk pamit kepada Pengasuh Harian PP Annuqayah Nirmala, K.H. A. Hamidi Hasan, sekaligus memohon doa restu agar mereka sukses dan agar tidak menemukan banyak halangan yang bisa membuat pasukan Pramuka Nirmala gagal.

Menurut Nuruz, Pramuka Nirmala tidak terlalu termotivasi untuk menang karena ini adalah yang pertama kalinya berkemah ke LPI (Lembaga Pendidikan Islam) Nurul Ulum.

”Memang kami tidak terlalu bernafsu untuk menang pada perkemahan kali ini, tapi paling tidak Pramuka Nirmala nantinya bisa memberi contoh dan memberikan kesan yang baik. Akan tetapi secara persiapan kami sudah sangat siap,” katanya, tepat sebelum mobil rombongan meninggalkan Nirmala.

”Syukur kalau kita bisa menang, itu akan menambah kebahagiaan kami karena bisa pulang dengan membawa tropi,” tambahnya.

Bagi Hafidz, anggota termuda Regu Predator ini, perkemahan kali ini diharapkan bisa memberikan makna dan hikmah sebab banyak kegiatan yang ditinggalkan untuk mengikuti perkemahan ini, misalnya sekolah formal dan sekolah di Madrasah Diniyah Nirmala (MADINA).

”Doakan kami, semoga menang,” ucap siswa yang masih duduk di bangku MTs ini.

Selasa, Oktober 27, 2009

STIKA Mewisuda 364 Mahasiswa

Sumarwi, PPA Nirmala

Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman Annuqayah (STIKA) hari Sabtu (24/10) kemarin menyelenggarakan Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Wisuda Sarjana Program Strata Satu (S-1) yang bertempat di Auditorium as-Syarqawi Guluk-Guluk Sumenep. Wisudawan dan wisudawati berjumlah 364 orang, dengan perincian 237 putra dan 127 putri.

Acara wisudah ini dihadiri para pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, Wakil Bupati Sumenep, pimpinan perguruan tinggi di Madura, dan tamu undangan lainnya. Kegiatan ini juga diliput oleh media elektronik seperti Madura Channel dan JTV.

Tiga peserta wisudawan dinobatkan menjadi wisudawan terbaik. Pertama, Widayanti, dari Pragaan, untuk jurusan PAI dengan IPK kumulatif 3,70. Kedua, Hana al-Ithriyah untuk jurusan Muamalat dengan nilai IPK kumulatif 3,60. Dan yang ketiga ialah Abdul Basith untuk jurusan Tafsir Hadits dengan nilai kumulatif 3,58.

Selain itu Stika juga menobatkan wisudawan berprestasi yaitu Ahmad Khatib. Dia berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah dari STIKA. Mahasiswa kelahiran 2 Maret 1985 ini sudah beberapa kali menjuarai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diadakan di luar Madura.

Abdul Basith dalam sambutannya mewakili seluruh wisudawan mengaku sangat bangga dengan STIKA walaupun lokasinya sangat jauh dari keramaian. "STIKA telah terbukti mampu melahirkan insan-insan dan sarjana-sarjana yang beriman dan bertakwa kepada Allah,” kata Dangker, panggilan akrab Abdul Basith.

Dalam sambutannya, K.H. Ach. Mutam Mochtar, Ketua STIKA, memberi selamat atas prestasi yang diraih oleh para wisudawan dan wisudawati, dan mendoakan agar apa yang diperoleh bisa bernilai barokah. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua mahasiswa yang telah memberikan kepercayaan kepada STIKA untuk mendidik putra-putrinya. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Pemprov Jatim yang telah memberikan bantuan untuk program Madrasah Diniyah dan Ekstensi, serta juga kepada tokoh masyarakat dan perwakilan Yayasan Annuqayah yang telah memberikan dukungan moral.

Sejak berdiri pada tahun 1984, STIKA sudah mempunyai 3 jurusan, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Muamalat, dan Tafsir Hadits(TH). Rencananya, STIKA akan membuka kuliah pasca sarjana (S-2), membuka jurusan B. Inggris, Matematika, dan Ekonomi Islam serta membangun sarana dan prasarana fisik.

”Tahun ini kami telah mampu menyelesaikan pembangunan gedung dan sudah digunakan terutama oleh para mahasiswa baru,” ungkap Kiai Mutam.

Beliau berharap kepada para wisudawan dan wisudawati agar bisa mengembangkan ilmunya dan dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan bisa benar-benar menjadi sarjana, berbudi luhur.

Sabtu, Oktober 24, 2009

Pelantikan Pengurus OSIS SMA 3 Annuqayah Dimeriahkan dengan Seminar


Ummul Karimah dan Siti Nujaimatur Ruqayyah, PPA Karang Jati Putri (Assaudah)

Pengurus OSIS SMA 3 Annuqayah periode 2009-2010 resmi dilantik Rabu (21/10) kemarin. Acara ini dimeriahkan dengan acara dialog bertema: Teroris dalam Perspektif Hukum dan Agama. Mus’idah, pembina OSIS SMA 3 Annuqayah, menuturkan bahwa pengurus OSIS meminta agar acara pelantikan tidak hanya sekadar melantik saja, tetapi ada semacam acara diolog yang bisa membuat siswa semakin tertarik untuk menghadiri acara ini. “Apalagi acara yang diangkat tentang terorisme, masih sangat hangat. Siswa dapat memperluas wawasan dan memberi penilaian secara tepat terhadap terorisme,” katanya.

Sebenarnya dialog tersebut akan dilaksanakan setelah acara pelantikan selesai. Berhubung Kiai Zainur Rahman, nara sumber dialog ini hadir lebih awal, maka dialog pun segera dimulai. Seharusnya acara tersebut juga dihadiri oleh nara sumber lainnya, yaitu Kapolsek Guluk-Guluk untuk mengupas tentang terorisme dalam perspektif hukum—sedangkan Kiai Zainur Rahman dari sudut pandang fiqih dan etika.

Namun sehari sebelum acara berlangsung pihak kepolisian mengonfirmasi panitia bahwa mereka tidak bisa hadir dikarenakan tidak diperbolehkan untuk mengisi seminar tentang terorisme. Pihak kepolisian tersebut mengaku bahwa untuk mengisi seminar ini harus meminta izin kepada Kapolwil, dan Kapolwil pun tak berani karena yang berhak mengisi hanya Densus 88. Akhirnya acara tersebut hanya dihadiri oleh Kiai Zainur Rahman saja.

Kiai Zainur, pengasuh muda PP Al-Muqri Prenduan ini, mengaku lebih berani dari Kapolwil. “Buktinya saya berani mengisi acara seminar ini dibanding Kapolwil,” tuturnya. Pernyataan ini membuat seluruh siswa SMA 3 Annuqayah dan para undangan tak dapat menahan tawa, hingga Habibah, salah satu peserta angkat komentar. “Kocak banget,” ujarnya sambil tertawa.

Mus’idah menilai ketidakhadiran Kapolsek Guluk-Guluk dengan alasan tersebut tidak masuk akal dan membuatnya kecewa. “Dari awal mereka sudah mengatakan bisa dengan mantap, tapi secara mendadak perubahan terjadi. Kalau cuma mengisi tentang perspektif hukum, seharusnya mereka bisa. Setidaknya secara mendasar saja dari pada tidak sama sekali,” ungkapnya.

Syukurlah, kehadiran Kiai Zainur dapat mengobati rasa kecewa panitia dan peserta. Hal ini juga dirasakan oleh Yuliatin, ketua panitia. Ia mengatakan bahwa acara ini cukup berjalan lancar dan pemaparan dari nara sumber sangat luas serta menarik. “Apalagi beliau memberikan izin kepada kami untuk memfotokopi buku hasil bahtsul masail NU tentang terorisme. Itu bukan sekadar menjadi obat tapi lebih,” katanya dengan nada tegas.

Selanjutnya setelah kegiatan ini berakhir, Dina Hava Novita Bramy selaku pembawa acara mengumumkan bahwa acara pelantikan akan dimulai. Seluruh pengurus OSIS baru yang memakai pakaian serba putih itu kembali diliput rasa tegang. Karena setelah mereka dilantik, mereka akan berhadapan dengan tanggung jawab yang besar.

Namun Ummul Karimah sebagai ketua OSIS lama sedikit memberikan obat penenang bagi mereka. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa meskipun namanya tidak tertera dalam struktur ia akan tetap membantu mereka. “Begitu pula dengan pihak sekolah, karena jika hanya pihak sekolah yang bekerja tanpa bantuan dari pihak OSIS maka sekolah akan kering. Demikian juga jika hanya OSIS yang semangat tanpa ada dukungan dari pihak sekolah maka sekolah akan banjir dari air mata,” tambahnya.

Moh. Nasiruddin, S.E., Waka Kurikulum SMA 3 Annuqayah, ternyata juga semakin memperkuat sambutan Ummul Karimah. Beliau menegaskan bahwa beliau akan siap membantu pihak OSIS baik moril ataupun materil. Selain itu beliau juga menambahkan dengan nasihat-nasihat yang kemudian dilanjutkan dengan memimpin pelantikan dan pembacaan ikrar. Saat pelantikan dan pembacaan ikrar ini berlangsung seluruh peserta diam dengan khidmat. Kebetulan acara ini dihadiri oleh undangan dari MA 1 Annuqayah Putri dan SMK Annuqayah Putri.

Kemudian tak lupa Mus’idah juga mengingatkan agar bukan hanya pengurus OSIS saja yang semangat tapi seluruh sisiwa juga harus ikut berpartisipasi. Qurratul Aini, ketua OSIS periode 2009-2010, dalam sambutannya juga mengharap demikian.

Berita ini dikutip dari Blog Madaris 3 Annuqayah.

Jumat, Oktober 23, 2009

Lubangsa Kekurangan Air

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Kemarau yang berkepanjangan membuat seluruh santri PPA Lubangsa kesulitan mencari air baik untuk mandi, memasak bahkan untuk minun. Memang tidak seperti biasanya hal itu terjadi. Meski kemarau panjang, biasanya PPA Lubangsa tetap tidak kekurangan air seperti sekarang ini.

Waduk (tempat penampungan air) benar-benar kering. Kantin Sufi, kantin milik PPA Lubangsa yang bersebelahan dengan waduk yang berada di kawasan blok F, juga kekurangan air untuk minum. Bahkan penjaga kantin itu, Ilung, memasang tulisan “air habis” di depan jendela kantin itu.

“Air yang untuk diminum dan dimasak di sini mengambil jalur pipa yang sama dengan jalur yang ke jeding blok F dan dan waduk. Jika habis, di sini juga habis. Bahkan pagi sekali saya mengambil air minum di kawasan blok A yang di sana alirannya juga kecil,” ungkap ilung, penjaga kantin asal Lenteng, Sumenep.

Menurut pengakuan Ainurrasyidi, salah satu pengurus PSP (Pembangunan Sarana dan Prasarana), selain karena kemarau panjang, kekurangan air ini juga disebabkan adanya kerusakan pada alat pompa air yang ditempatkan di belakang asrama blok F/5 itu.

“Kami terlambat untuk mengontrol alat pompa air (diesel), sehingga waterpoom-nya rusak dan harus diganti dengan yang baru. Insya Allah besok sudah kembali normal,” ungkap mahasiswa semester III PAI STIKA itu Kamis kemarin.

Kekurangan air itu cukup mengganggu aktivitas kepesantrenan. Hal itu dirasakan oleh pengurus PK (Peribadatan dan Kepesantrenan). Santri telat datang ke masjid untuk salat berjama’ah atau mengikuti pengajian kitab turats karena disebabkan antri di kamar mandi menunggu giliran.

“Meski hal itu bukan kerja kami (menyediakan air), namun imbasnya juga terasa pada tugas kami. Walau itu bukan menjadi kendala yang serius, tapi cukup mengganggu juga,” ungkap Abd. Wasik, salah satu pengurus PK.

Kamis, Oktober 22, 2009

KP2 Lubangsa Adakan Rapat Konsolidasi

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Seiring dilantiknya pengurus unit-unit kegiatan di lingkungan PPA Lubangsa, yang salah satunya adalah pengurus kru majalah Muara dan kru bulletin Kompak Senin yang lalu (19/10), maka, pengurus PPA Lubangsa seksi KP2 (Kepustakaan Pers dan Penerbitan) yang menaungi kedua unit kegiatan tersebut Rabu malam (21/10) mengadakan rapat konsolidasi.

Rapat konsolidasi yang dimulai pada pukul 21.00 WIB itu diikuti oleh 15 kru baru, baik dari kru Muara maupun Kompak. Pada kesempatan itu, rapat dimulai dengan silaturrahim bersama dengan memberi kesempatan kepada masing-masing kru baru untuk memperkenalkan diri.

Di samping itu, rapat yang dipimpin oleh Moh. Shabri Salim selaku koordinator pengurus seksi KP2 itu mensosialisasikan program kerja pengurus KP2 dalam kurun waktu satu periode berikut dengan langkah-langkah yang akan ditempuh selama satu tahun.

“Kekompakan dan kebersamaan dalam masalah apa pun amat diperlukan. Maka dari itu kita bangun solidaritas sekuat-kuatnya untuk membangun Lubangsa melalui media massa,” ungkap mahasiswa semester III jurusan Mu’amalat STIKA itu.

Dalam rapat itu juga dibentuk jadwal pemasangan koran dan jadwal piket kebersihan kantor.

Unit-Unit Kegiatan di Lubangsa Dilantik Bersama


Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Senin (19/10) kemarin, Pengurus Harian PPA Lubangsa mengadakan acara pelantikan pengurus unit kegiatan di lingkungan PPA Lubangsa yang meliputi pengurus kru majalah Muara dan buletin Kompak yang berada di bawah naungan pengurus seksi KP2 (Kepustakaan Pers dan Penerbitan), pengurus UKPP (unit kesehatan pondok pesantren) di bawah naungan pengurus KPO (Kesehatan dan Pembinaan Olahraga), FORSA (Forum Organisasi Santri Lubangsa) di bawah naungan P2O (Penerangan dan Pembinaan Organisasi), FORMASI (Forum Komunitas Seni Lubangsa) aliansi dari Jam'iyyatul Qurra’, Jam'iyyatul Hadrah Nurul Fata, Jam'iyyah Tahsin al-Khat, Sanggar Andalas, dan CTL-Pamor yang ada dibawah naungan Pengurus Kesenian, dan Biro Pengembangan Bahasa Asing (BPBA) bidang Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta pengurus KBML (Komunitas Belajar Mahasiswa Lubangsa) yang ada di bawah naungan pengurus P2PK.

Acara yang ditempatkan di halaman Masjid Jamik Annuqayah itu dihadiri oleh seluruh santri PPA Lubangsa itu mengusung tema “Revitalisasi Etos Kerja Pengurus Unit Kegiatan di Lingkungan PPA Lubangsa Demi Masa Depan Lubangsa” dimulai pada pukul 20.30 WIB dengan orator yakni Kiai Muhammad Hosnan A Nafi’, S.Ag.

Sebelum acara dimulai, para santri disuguhi beberapa penampilan apik dari komunitas seni Lubangsa yaitu pembacaan solawat yang dibawakan oleh Rawasis, pembacaan puisi yang dibaca oleh Moh Fiqih Ardyansyah dan sebagai hiburan paripurna adalah penampilan Jam'iyyatul Hadrah Nurul Fata.

“Ini adalah tahun pertama semua unit kegiatan di lingkungan PPA Lubangsa digabung. Dulu, tidak demikian dan yang melantik mereka adalah tiap-tiap pengurus yang menaunginya. Demi menjaga kekompakan maka untuk tahun-tahun berikutnya ini akan selalu digabung,” ungkap Moh. Samak selaku panitia pada acara tersebut.
Mohammad Ali Wafa S.Pd.I, selaku petua pengurus PPA Lubangsa dalam sambutannya menguraikan beberapa alasan mengapa pada tahun ini ada terobosan baru untuk menggabungkan pengurus unit. Salah satunya adalah menambah kekompakan dan mempersedikit anggaran pelantikan.

“Saya berharap dengan digabungnya pelantikan ini akan membentuk ikatan emosional yang kuat di antara pengurus unit sehingga sangat membantu menyukseskan visi misi dan program kerja pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa,” ungkap pengurus asal Ledokombo, Jember itu dalam kata sambutannya.

Rabu, Oktober 21, 2009

Puting Beliung di SMA 3 Annuqayah, Pohon Roboh

Ummul Karimah, PPA Karang Jati Putri (Assaudah)

Setelah 2 pekan sebelumnya (11/10) jurusan IPA SMA 3 Annuqayah pada khususnya berduka akibat Green House roboh, kini mereka ditimpa musibah kembali. Kencangnya angin pada musim kemarau saat ini mengakibatkan pepohonan serta bangunan roboh. Salah satunya pohon yang terletak di depan laboratorium IPA SMA 3 Annuqayah yang roboh pada hari Senin (19/10) kemarin.

Kedatangan angin puting beliung yang dalam skala terendah tersebut mengakibatkan sebagian genting berjatuhan akibat terjangan pohon berukuran 8 meter yang roboh tersebut. Kejadian yang terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung tersebut membuat seluruh siswa terkejut dan berdiri di balik jendela untuk menyaksikan sumber suara yang berdentum begitu nyaring itu.

Memang pohon tersebut sudah kering. Namun, pohon tersebut tampak masih cukup kuat untuk bertahan hidup hingga musim penghujan datang. “Ternyata roboh, sampai rantingnya membuat atap beranda lab jadi bolong. Gentingnya pun berjatuhan,” ujar Musrifah, ketua kelas XII IPA yang saat itu menyaksikan secara langsung kejadian tersebut.
“Kejadian ini sepertinya sama dengan puting beliung yang terjadi di Jawa Tengah, yang juga menimpa gedung-gedung dan pepohonan di sekolah. Saya baca beritanya di Kompas hari ini,” kata Mus’idah Amin, Waka Kesiswaan SMA 3 Annuqayah, yang juga cemas akan kejadian ini. Ia juga mengajak anak-anak untuk bisa selalu berdoa agar kejadian ini tak terjadi kembali. “Yang saya takutkan kalau kejadian seperti ini terulang dan sampai memakan korban,” tambahnya.

Bekti Utami, guru penanggung jawab Laboratorium IPA SMA 3 Annuqayah, mengatakan bahwa genting-genting lab tersebut akan segera diperbaiki. “Untuk mengantisipasi datangnya musim hujan, harus segera diperbaiki, karena air hujan bisa saja masuk ke dalam kelas,” pungkasnya.

Berita ini dikutip dari Blog Madaris 3 Annuqayah.

Selasa, Oktober 20, 2009

Anggota Baru Menyerbu, PSG Adakan Penguatan Kapasitas

Ummul Karimah, PPA. Karang Jati Putri (Assaudah)

Pengurus PSG (Pemulung Sampah Gaul) Madaris 3 Annuqayah mengadakan acara penguatan kapasitas bertema “Mencetak generasi muda berwawasan lingkungan”, Ahad (18/10) kemarin. Hal itu dilakukan karena siswa Madaris 3 tahun ini yang bergabung dalam keanggotaan PSG begitu banyak dan harus diberi semacam pemanasan.

Siti Nujaimatur Ruqayyah, ketua panitia acara tersebut, mengatakan bahwa pelatihan semacam ini memang mesti dilakukan agar kader-kader baru dapat menambah wawasan dan kepeduliannya pada lingkungan. “Anggota yang baru ini akan digodok agar mereka tak hanya bisa berwacana tapi juga bisa berbuat sesuatu yang nyata,” imbuhnya.

Acara tersebut berjalan lancar dan cukup meriah, meski sangat sederhana. Kemeriahan tersebut juga didukung oleh anggota Paduan Suara Madaris 3 Annuqayah (Paramarta) yang tampil untuk menyanyikan mars lingkungan sebelum acara dimulai.

Selama acara berlangsung, anggota PSG yang berjumlah 80 orang itu begitu antusias dalam menyimak pemaparan yang disampaikan oleh nara sumber, Kiai Muhammad Zamiel El-Muttaqien yang merupakan ketua BPM (Biro Pengabdian Masyarakat) PP Annuqayah itu. Mengomentari hal ini, Mus’idah Amin—Waka Kesiswaan SMA 3 Annuqayah—angkat bicara. “Pemaparan yang disajikan oleh K. Miming (panggilan akrab Kiai Zamiel—red.) ringan dan menusuk. Cocok untuk ukuran siswa,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, K. Miming juga sempat menyinggung tentang bagaimana cara membangun kesadaran lingkungan dari tahap yang paling mudah. “Mun e tobi’ sake’, jha’ nobi’en (Kalau dicubit sakit, jangan suka mencubit—red.). Jika ini dikaitkan dengan alam, demikian pula kalau dibakar panas, jangan suka membakar. Ini memang tahap awal, namun jika ini bisa dilakukan mungkin kita bisa memulai perubahan itu dari diri kita sendiri,” paparnya.

Setelah acara usai dan undangan dari sekolah lain pulang, anggota PSG masih bertahan di dalam aula Madaris 3 Annuqayah. Mereka berkumpul sesuai dengan divisi masing-masing, yakni tim sampah plastik, tim pangan lokal, dan tim pupuk organik. Mereka bersemangat untuk menyusun program kerja meski panas matahari begitu menyengat. Beberapa guru pendamping kegiatan cinta lingkungan juga hadir dalam kegiatan penyusunan program ini, seperti Mahmudi, S.Sos., yang beberapa bulan sebelumnya berhasil mengantarkan Tim Pupuk Organik masuk 15 Besar School Climate Challenge Competition British Council Jakarta.

“Mari menjadi pendekar alam!” pungkas Mus’idah setelah acara penyusunan program itu selesai.

Berita ini dikutip dari Blog Madaris 3 Annuqayah.

Senin, Oktober 19, 2009

OSIS dan DPS MA 1 Annuqayah Putra Selenggarakan Kongres

Jamaluddin M Haz, PPA Lubangsa

Setelah pemilihan ketua OSIS dan DPS Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putra selesai, kini pemilihan itu ditindaklanjuti dengan Kongres 2009 yang bertempat di kelas XII IPS 3 MA 1 Annuqayah Putra. Kongres ini membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) OSIS dan DPS periode 2008-2009 dan pelantikan pengurus OSIS dan DPS periode 2009-2010. Kongres ini dihadiri oleh seluruh pengurus OSIS dan DPS yang baru akan dilantik serta pengurus yang masa pengabdiannya sudah selesai.

Kongres yang dilaksanakan pada hari Jum’at ini (16/10/09) memakan waktu selama satu hari penuh, sehingga para peserta banyak yang merasa kelelahan. “Kongres ini menguras tenaga kami, karena dilaksanakan selama satu hari penuh,” ungkap Mahfud, salah satu peserta kongres.

K. Muhammad Ali Fikri, S.Ag selaku Kepala MA 1 Annuqayah Putra memberi sambutan dalam acara ini. “Kongres ini seharusnya sudah lama terlaksana. Karena kendala apa kok baru hari ini pelaksanaannya?” sindirnya. Beliau juga menambahkan bahwa dirinya akan selalu memberikan dukungan penuh kepada seluruh pengurus OSIS dan DPS, karena beliau sadar organisasi sekolah itu adalah salah satu perangkat penting dalam rangka mengembangkan mutu dan kualitas siswa MA 1 Annuqayah Putra.

LPJ DPS dibacakan oleh Affan Ready selaku ketua DPS periode 2008-2009 dan Affan minta maaf kepada seluruh pihak atas kinerja DPS selama ini. “Saya mewakili seluruh pengurus DPS minta maaf atas tidak maksimalnya kerja kami selama satu tahun ini,” ungkapnya.

Setelah laporan pertanggung jawaban DPS selesai, seluruh peserta kongres istirahat untuk melakukan Shalat Jum’at dan mereka sepakat untuk kembali pada jam 12.30 WIB untuk melanjutkan agenda kongres selanjutnya.

Setelah seluruh peserta kongres hadir ke ruangan, maka dilanjutkan dengan pembacaan LPJ OSIS yang dibacakan oleh Munir Atlan selaku ketua OSIS periode 2008-2009. “Mudah-mudahan LPJ yang saya laporkan ini bisa menjadi bahan acuan untuk masa yang setelah saya,” ungkap siswa kelas tiga itu. Dalam pelaporannya Munir tidak banyak hambatan, karena, laporan yang dia buat telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum kongres dilakukan.

Agenda kongres berikutnya adalah pelantikan pengurus OSIS dan DPS masa juang 2009-2010. Sesi ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MA 1 Annuqayah Putra yaitu M Khalili Kn. Setelah pelantikan itu selesai seluruh peserta kongres pulang ke pondoknya masing-masing.

Minggu, Oktober 18, 2009

ISI-IKSAGG Adakan Pengajian Umum dengan Masyarakat Tambuko

Jamaluddin M Haz, PPA Lubangsa

Dalam rangka meningkatkan kemampuan santri dalam bersosialisasi dan bermasyarakat, Ikhwanus Syubban al-Islamiyyin (ISI) dan Ikatan Keluarga Santri Guluk-Guluk Ganding (IKSAGG) melaksanakan salah satu program kerjanya yaitu mengadakan pengajian umum dengan masyarakat. Mereka memilih komunitas masyarakat yang bisa menerima untuk bekerja sama dengan dua organisasi mereka itu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama masyarakat Tambuko dan pengajian umum dilaksanakan hari Senin malam (12/10/09) yang lalu.

Pengajian umum ini bertujuan untuk memberikan siraman rohani kepada masyarakat setempat. ISI dan IKSAGG, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa, setiap tahun mengadakan acara pengajian yang bekerja sama dengan masyarakat. Demikian yang disampaikan Hafidz Efendi, ketua panitia kegiatan ini.

Dalam pengajian umum ini masyarakat Tambukoh dibuat terpana oleh penceramah yang hadir pada malam Selasa itu, yaitu K.H. A. Karim Ghafur.

“Seluruh manusia nantinya akan bertemu dengan yang namanya kematian, karena kematian adalah hal yang wajib terjadi pada manusia,” ungkap penceramah yang juga salah satu guru di Annuqayah itu. Beliau juga menambahkan bahwa ada tiga hal yang akan menyelamatkan pada orang yang sudah wafat dari siksa kubur yaitu: pertama, anak yang saleh, yang selalu mendoakan orang yang sudah mati. Kedua, ilmu yang bermanfaat. Ketiga, shadaqah jariyah, yaitu shadaqah yang mamfaatnya dirasakan oleh orang banyak.

Anggota ISI-IKSAGG yang hadir pada malam itu sebanyak dua ratus orang putra dan putri. Mereka merasa sangat senang bisa ikut pengajian ini, karena bisa bertemu dengan masyarakat langsung. “Saya sangat bangga pada ISI-IKSAGG, karena bisa terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat dan ini mungkin sebagai langkah awal kita semua untuk terjun ke masyarakat nanti,” ungkap Tasiem salah satu anggota ISI. Dia berharap kegiatan kemasyarakatan seperti ini perlu ditingkatkan, karena menurutnya kegiatan pengajian seperti ini sangat bermanfaat sekali.

Acara pengajian dimulai pada pukul 20.00 WIB yang diawali dengan acara pra-acara yang dipandu oleh Ali Tsabit dan Khabir GL. Pada kesempatan ini para penonton dan undangan yang hadir disuguhi hiburan-hiburan yang bernuansa islami, seperti tarian Samman yang dibimbing oleh salah satu pengurus IKSAGG yaitu Athirah Annufus.

Setelah pra-acara selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara yang dipandu oleh Du’ana Firdausiyah dan Jadilah. Acara pengajian ini berakhir lewat tengah malam dan diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh K.H. A. Warits Ilyas, pengasuh PPA Lubangsa.

Sabtu, Oktober 17, 2009

Anak-Anak Sanggar Pelangi Membibit

Muhammad-Affan, PPA Al-Furqaan

Jum'at kemarin, 16 Oktober 2009, siswi-siswi Madrasah Ibtidaiyah III Annuqayah (MI3) yang tergabung dalam Sanggar Pelangi (SP) melakukan kegiatan pembibitan. Kegiatan pembibitan dimulai pukul 15.30-17.00 WIB bertempat sebelah barat Laboratorium IPA Madaris III Annuqayah, di lahan Kebun Jati Madaris III. Sebelum membibit, salah satu fasilitator MI 3 memberikan sedikit pengantar tentang kegiatan tersebut. “Kita makhluk organik, makhluk yang berasal dari alam dan selalu butuh kepada alam. Allah mengutus kita ke dunia juga untuk melestarikan alam. Oleh Karena itu kita harus membalas jasa baik budi alam dengan cara merawatnya dan melakukan penanaman pohon di lahan-lahan kosong,” kata salah satu fasilitator MI 3 membuka pengantar.

Pada kegiatan tersebut, masing-masing anak membawa plastik air kemasan bekas. Setiap anak juga diminta membawa biji atau bibit pohon minimal satu bibit atau satu biji. Hadir juga pada kegiatan tersebut beberapa siswi kelas 3 MI 3 Annuqayah. Meski tidak terlibat dalam kegiatan membibit, mereka tampak antusias mengikuti selama aktivitas berlangsung.

Selain kegiatan Sanggar Pelangi, terhitung sejak tanggal 11 Oktober lalu, MI 3 juga melaksanakan kegiatan Pramuka. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Mumdarin, S,Pdi, Kakak Pembina Pramuka Gudep Annuqayah. Kegiatan Pramuka dijadwalkan berlangsung seminggu sekali setiap ahad sore pukul 15.00-17.00 WIB. Meski tanpa seragam lengkap, anak-anak tetap semangat. Selain siswi kelas 6, siswi-siswi kelas 4 dan 5 MI 3 Annuqayah juga mengikuti kegiatan Pramuka tersebut.
"Saya ingin ikut, tapi di pondok ada kegiatan kalau sore," ungkap salah satu siswi MI 3 kelas 3 yang hadir menyaksikan kegiatan perdana Pramuka MI 3 Annuqayah.

Di samping Sanggar Pelangi dan Pramuka, tahun ini MI 3 Annuqayah juga melaksanakan kursus Matematika. Kursus Matematika dilaksanakan setiap hari Sabtu sore. Dalam hal ini, kepala Sekolah MI 3 Annuqayah, H.M. Mahfud Manaf, secara langsung mewajibkan kepada seluruh siswi MI 3 kelas 6 untuk mengikuti kursus Matematika.

"Pada tengah semester nanti, kalian semua juga wajib mengikuti bimsus sains dan Bahasa Indonesia yang akan dibimbing langsung oleh mbak-mbak fasilitator," ucapnya tegas. "Ini khusus kelas 6. Bagi yang lain disarankan juga untuk ikut," lanjutnya.


Berita ini dikutip dari Blog Madaris 3 Annuqayah.

Jumat, Oktober 02, 2009

Kegiatan Pesantren Kembali Aktif

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Hari raya Idulfitri telah lewat beberapa hari yang lalu. Hari Selasa yang kemarin (29/09) Annuqayah kembali dipadati oleh para santri. Ya! Pada hari itu seluruh santri PP Annuqayah kembali ke pondok masing-masing. Ada yang tampak ceria karena kembali bersua dengan teman-teman yang sudah lebih dari satu bulan tidak berjumpa karena libur panjang, namun ada juga yang tampak murung karena baru saja melepas kenangan manis selama berada di kampung halaman.

Namun, pada saat itu aktivitas pesantren belum berjalan dengan maksimal. Pengurus memberi jangka waktu satu hari untuk santri agar bisa beradaptasi kembali dengan pesantren. Sebagaimana di PPA Lubangsa, pengurus baru memberikan pengumuman aktivitas pesantren dua hari setelah mereka kembali ke pondok

“Kami memberi waktu penyesuaian kepada mereka sebelum kembali ke kegiatan kepesantrenan. Saya yakin, meski santri sudah kembali ke sini, belum tentu pikirannya juga ada di sini,” ungkap Mohammad Ridlawi, ketua I PPA Lubangsa.

Dan, pada malam kamis (30/09), di depan para santri yang baru selesai melaksanakan jama’ah salat Maghrib, pengurus yang berdomisili di blok C/5 itu mengumumkan bahwa seluruh aktivitas pesantren kembali aktif.