Senin, April 27, 2009

Upaya UKPP Lubangsa Menanggulangi Penyakit Mata

Ach Taufiqil Aziz & Fandrik HS Putra, PPA Lubangsa

GULUK-GULUK—Akhir-akhir ini, banyak santri Pondok Pesantren Annuqayah terserang penyakit mata. Tidak hanya santri, salah satu pengasuh Annuqayah juga terkena penyakit yang menular itu. Salah satu dosen STIKA juga terkena wabah itu. Ahmad Noval, salah satu mahasiswa STIKA, mengatakan bahwa ada dosennya yang absen karena terserang penyakit mata.
Demikian juga, penyakit mata mewabah di Lubangsa. Penyakit mata yang diderita oleh santri beragam, mulai hanya satu mata yang merah, sampai pada semua mata merah disertai dengan gangguan penglihatan.
Ada hal unik dan menarik dari santri yang terjangkit penyakit mata. Banyak dari mereka menutupi matanya dengan kacamata hitam. Ke mana pun mereka pergi selalu tidak lepas dari kacamata. Entah jalan-jalan, menanak, sampai saat ingin mandi. Hal ini diakui oleh Juandi, salah satu santri Lubangsa. ”Saya berkacamata bukan karena ingin dibilang gaya atau gaul. Tapi karena malu sama santri lain,” ungkapnya.
Semakin hari semakin banyak santri yang terserang penyakit mata. Hal ini tentu membuat khawatir santri lain yang masih belum terserang panyakit itu. Kekhawatiran itu muncul karena dugaan bahwa penyakit tersebut menular.
Menurut salah satu pengurus Usaha Kesehatan Pondok Pesantren (UKPP) Lubangsa yang menangani kesehatan santri PPA Lubangsa, penyakit mata merupakan penyakit menular. Penularannya yang paling banyak melalui air yang digunakan untuk mandi.
“Di pesantren kan kalau mandi dalam suatu kamar mandi yang besar. Mandinya juga gantian. Sehingga ketika ada salah satu santri yang terkena penyakit mata mandi, dimungkinkan virus mata tersebut menyebar dan menular kepada santri lain,” ungkap Mohammad Faiz Arifanto, salah satu pengurus PPA Lubangsa seksi kesehatan.
Saat ditanya usaha apa saja yang dilakukannya untuk dapat mencegah penyakit mata, ia menjawab bahwa pihaknya telah menyediakan berbagai obat-obatan, mulai dari pil sampai perra mata. Selain itu, ia menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan pelayanan akupuntur bagi santri yang sakit. Akupuntur ini diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menyembuh derita santri yang terkena penyakit.
“Bagi santri yang mendapat musibah itu, jangan sungkan dan malu pada kami, sebab penyakit itu sangat cepat menularnya. Kalau tidak segera diobati akan berakibat fatal bagi yang lain,” imbuh pengurus yang juga menjabat sebagai ketua Iksaputra itu.

1 komentar:

Lelaki Tak Sempurna mengatakan...

wah...wah... ternyata tidak hanya di latee ya yg diserang?