Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Demi menjaga tetap eksisnya rutinitas Komunitas Cinta Nulis (KCN) Annuqayah selepas ditinggalkan oleh beberapa angotanya, termasuk pengasuh sekaligus pendiri KCN, Zaiturrahiem RB yang kini bekerja sebagai wartawan Radar Madura, maka Sabtu (11/4) kemarin KCN merekrut anggota baru.
Sebenarnya niat perekrutan tersebut sudah lama. Tapi, berhubung anggota yang bertahan masih sibuk menerbitkan buku antologi cerpen yang ke-5 yang berjudul Lembaran yang Hilang, perekrutan tersebut baru bisa terealisasi Sabtu kemarin.
“Alhamdulillah bisa terealisasi saat ini. Padahal dari dulu hal itu sudah menjadi target utama, melihat anggota KCN yang sudah tinggal empat orang yang bertahan,” ungkap Moh. Warid, sekretaris jenderal (Sekjen) KCN Annuqayah.
Para anggota baru itu adalah Junaedi (PPA Al-Furqaan), Moh Jazuli, dan Bahroni (keduanya PPA Lubangsa). Komunitas tersebut sengaja hanya merekrut tiga orang yang dianggap bisa bersemangat dan berkomitmen dalam karya kepenulisan sastra (cerpen).
“Kami sengaja membatasi anggota kami, sebab kami tidak butuh anggota banyak. Yang terpenting adalah komitmen yang kuat,” ungkap Badrus Syamsy, ketua KCN.
Rekrutmen anggota KCN itu adalah hasil pilihan anggota yang masih eksis dengan melihat aktivitas keseharian santri tersebut. Dan mereka bertiga dianggap mempunyai pendirian yang teguh untuk selalu bergelut dengan kreativitas kepenulisan.
“Saya tidak menanyakan apakah ia suka cerpen. Tapi saya hanya melihat aktivitasnya di kelas. Ia selalu menulis cerpen. Ia hanya butuh wadah untuk mengembangkan kreativitasnya,” tambah siswa MA 1 Annuqayah Putra itu ketika menerangkan tentang aktivitas temannya, Junaedi, di kelas.
Komunitas yang hanya berorientasi pada satu bentuk kepenulisan, yaitu cerpen, saat ini hanya mempunyai empat anggota yang bertahan, yakni Fandrik Hs Putra (Lubangsa), Badrus Syamsy, Moh Warid, dan Moh Rizki (ketiganya Lubangsa Selatan). Dan mereka tetap berkomitmen untuk tetap mempertahankan komunitas yang berdiri sejak tahun 2006 tersebut.
“Kami berempat adalah pelopor utama berdirinya komunitas ini. Jadi, kami wajib mempertahankannya demi menjaga tujuan awal didirikannya komunitas ini,” tambah santri asal Aeng Panas, Pragaan tersebut.
Minggu, April 12, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
meski sekedar membaca di lembaran blog ini,saya bahagia. teman-teman KCN tetap eksis. Kita berharap lasykar cerpen tumbuh. Amin.
Sumenep, 14/4 (Zaiturrahiem, RB)
Posting Komentar