Ahmad Al Matin, PPA Latee
GULUK-GULUK—Berhati-hatilah jika berkunjung ke PPA Latee, sebab saat ini santri PPA Latee yang jumlahnya sekitar 700 orang itu 80% mengalami sakit mata.
Menurut data yang didapat dari pengurus bagian Kesehatan PPA Latee, penyakit yang cukup meresahkan dan menganggu para santri itu diduga menyebar di Latee sejak Kamis (23/4).
“Saya tidak tahu pasti sejak kapan para santri diserang penyakit mata. Namun saya menemukan santri-santri yang menderita sakit mata sejak kamis kemarin,” tutur Zainul Hasan, Kordinator Derpartemen Kesehatan PPA Latee. Menurut dugaannya, penyakit itu disebabkan oleh kuman yang menyebar di air yang dipakai wudlu’. “Teman-teman santri sering mengambil wudlu’ ke dalam bak mandi, maksudnya air sisa wudlu’ ataupun cuci muka dikembalikan ke dalam bak mandi. Juga dari pakaian yang sering dipakai santri, soalnya mereka kan sering pake’ punya temannya,” papar Zainul.
Untuk menanggulangi hal tersebut, saat ini pengurus PPA Latee menyediakan beberapa obat penyembuhan dan pencegahan, seperti obat tetes Aito serta mewanti-wanti para santri untuk berhati-hati menggunakan pakaian dan tidak berwudlu’ ke dalam bak mandi. “Saat ini hanya itu yang bisa kami lakukan. Jadi mohon maaf bagi para santri, mungkin beberapa waktu ke depan akan kami usahakan pengobatan atau penyuluhan,” kata Abd. Rafiq Abdullah, Ketua pengurus PPA Latee.
Bermacam cara santri mengobati penyakit yang mereka derita itu, baik dengan pengobatan alami seperti meneteskan air embun atau membeli obat kimia seperti obat tetes mata yang dijual di toko-toko. Mukhlis, misalnya mengaku bahwa dia mengobati matanya dengan cara alami yaitu meneteskan embun ke matanya. “Yang alami lebih baik dan murah lagi,” cetus Mukhlis. “Juga jangan lupa berdoa kepada Allah agar lekas disembuhkan,” tambahnya.
Santri Latee yang lain, Zuhir, mengatakan bahwa dia menggunakan obat tetes Insto untuk mengobati matanya. “Saya memilih Insto karena sudah sesuai dengan aturan yang diberikan dokter,” kata Zuhir.
Dengan adanya penyakit mata ini, beberapa mitos pun muncul di kalangan santri, seperti larangan untuk memandang mata orang yang sedang menderita sakit mata karena takut penyakitnya pindah ke orang yang memandang. Namun itu semua tergantung keyakinan masing-masing.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar