Sumarwi, PPA Nirmala
GULUK-GULUK—Adanya komplek-komplek khusus seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, dan Tahfidhul Qur’an di Pondok Pesantren Annuqayah Nirmala ternyata tidak menjamin komunitas yang mendiami komplek tersebut sukses. Termasuk juga komplek bahasa Arab. Santri yang tinggal di sana tidak mesti fasih dalam berbicara bahasa Arab. Bila si santri tidak bersungguh-sungguh, tekun dan ulet belajar, maka tidak dijamin pula bisa bersaing dengan orang-orang di sekitarnya.
Pada tahun ajaran 2002-2003 Nirmala bisa dibilang sukses menyelenggarakan Pekan Bahasa Arab (Usbu’ al-Lughah al-‘Arabiyyah). Hal itu bisa dilihat dari banyaknya santri yang berbicara bahasa Arab dalam kegiatan sehari-hari. Untuk mengulang kesuksesan tersebut maka kegiatan Pekan Bahasa Arab kembali diselenggarakan. Sabtu malam (11/4) kemarin Nirmala kembali mulai menggelar kegiatan tersebut, yakni Pekan Bahasa Arab (Usbu’ al-Lughah al-‘Arabiyyah). Acara pembukaannya bertempat di Mushalla Nirmala lantai dua.
Acara ini dihadiri oleh semua santri yang bermukim di komplek bahasa Arab, dan dihadiri pula pengasuh harian PPA Nirmala, K.H. A. Hamidi Hasan dan dewan mustasyar Markaz bahasa Arab, K. Moh. Naqib Hasan. Semua santri yang tinggal di komplek bahasa Arab diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ini. Jumlah peserta kurang lebih 60 santri, terdiri dari tingkat Madrasah Tsanawiyah hingga Sekolah Menengah Atas.
Belajar bahasa butuh pada perencanaan yang matang. Di samping itu pula memang butuh kontrol yang kuat dari semua pihak agar kegiatan berbahasa tidak hilang tergerus oleh waktu. Belajar bahasa bukan hanya belajar teorinya saja. Tapi butuh praktik agar bisa lancar berbicara. ”Membiasakan diri berbicara bahasa Arab dan lingkungan yang bernuansa bahasa amat menentukan kesuksesan belajar bahasa,” tutur K. Moh. Naqib Hasan dalam sambutannya—tentunya dalam bahasa Arab.
”Kegiatan Pekan Bahasa ini merupakan salah satu wadah untuk mendukung terciptanya kesuksesan dalam belajar bahasa Arab,” tambahnya.
Mu’iez, ketua panitia Pekan Bahasa, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar semangat atau ghirah para santri di dalam belajar bahasa terutama bahasa Arab tumbuh kembali. “Sebab kami lihat mereka semua lesu mengikuti kegiatan Markaz. Kenyataan tersebut kemudian mengusik kami untuk menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya.
”Saya senang mengikuti kegiatan ini karena bisa mempraktikkan bahasa Arab dengan teman-teman di tempat acara,” aku Hafidz, salah seorang peserta.
Kegiatan ini utamanya diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap santri yang saat ini sudah duduk di kelas XII, karena mereka sebentar lagi akan segera dikirim ke berbagai daerah untuk melaksanakan program pengabdian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar