Achmad Sunandar, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Kamis hingga Jum’at (2-3/4) kemarin, Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah bekerja sama dengan Yayasan KEHATI Jakarta menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan yang ditempatkan di Sekretariat Annuqayah Lantai 2. Lokakarya ini dihadiri oleh pengurus harian Pondok Pesantren Annuqayah, Yayasan Annuqayah, BPM-PPA, serta 3 undangan khusus yang keseluruhannya berjumlah 20 orang.
Dalam sambutannya pada pembukaan lokakarya, K. M. Zamiel El-Muttaqien, Ketua Biro Pengabdian Masyarakat PP Annuqayah, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan hubungan kelembagaan BPM-PPA dengan Pondok Pesantren Annuqayah dan Yayasan Annuqayah dalam rangka mewujudkan tata-kelola BPM-PPA yang lebih baik. Selain itu, lokakarya ini akan dimanfaatkan pula untuk mendiseminasikan gagasan transformasi BPM-PPA menjadi Community Foundation berbasis Filantropi di kalangan internal Pondok Pesantren Annuqayah.
Pada hari pertama (2/4), lokakarya ini menghasilkan kesepakatan bersama tentang struktur organisasi Pondok Pesantren Annuqayah dalam kaitannya dengan BPM-PPA. Secara struktural BPM-PPA bertanggungjawab langsung kepada Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah. Dalam struktur tersebut, disepakati pula fungsi Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah sebagai pengawas BPM-PPA.
Untuk menguatkan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap BPM-PPA, muncul usulan dari peserta untuk membentuk Panel Ahli yang memiliki tugas untuk memberikan input kepada Ketua Pengurus PP Annuqayah dalam mengembangkan BPM-PPA. Panel Ahli yang akan dibentuk diharapkan dapat mencerminkan keterwakilan para pemangku kepentingan multi pihak dari unsur pemerintah, swasta dan masyarakat.
Hari kedua (3/4), lokakarya ini membicarakan pola hubungan kelembagaan antara BPM-PPA dengan Yayasan Annuqayah. Pembicaraan ini penting dilakukan karena ada beberapa irisan program BPM-PPA dengan Yayasan Annuqayah yang dapat dilaksanakan bersama-sama, khususnya dalam pengembangan masyarakat dan alumni Pondok Pesantren Annuqayah serta mobilisasi sumber daya. Pembicaraan ini berakhir pada pukul 11.00.
Setelah rehat siang dan shalat Jum’at, peserta kembali ke ruang lokakarya untuk mendengarkan gagasan transformasi BPM-PPA menjadi community foundation berbasis filantropi. Disampaikan oleh M. Zamiel El-Muttaqien, bahwa rencana ini memberikan peluang kepada BPM-PPA untuk lebih memperluas wilayah pengabdiannya serta memperkuat fungsi BPM-PPA sebagai mitra pendorong, pendamping dan penguat kelompok-kelompok masyarakat.
Setelah pembicaraan panjang dan gagasan ini dapat dipahami secara jelas, peserta yang hadir memberikan dukungan agar BPM-PPA dapat mewujudkan gagasan itu. Dengan harapan, BPM-PPA dapat memainkan perannya sebagai pendamping dan penguat kelompok-kelompok masyarakat secara maksimal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
BPM harus berinovasi, jangan diam di tempat. Kok tak ada gemmanya seperti tempoe doeloe. Kenapa ya ... ?
Posting Komentar