Fandrik HS Putra, PPA Lubangsa
Guluk-Guluk—Untuk mengoptimalkan santri dalam menempuh ujian semester ganjil yang baru saja mulai dilaksanakan di sekolah formal Annuqayah, pengurus PPA Lubangsa perketat pengawasan belajar santri.
Imam Abdurrahman, pengurus seksi Pendidikan, Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK), malam sabtu kemarin (17/12) seusai shalat Isya’ berjama’ah di Masjid Jamik Annuqayah menyampaikan beberapa poin penting terkait hal tersebut kepada santri Lubangsa.
Di antara upaya yang dilakukan adalah menonaktifkan bunyi-bunyian (musik), kegiatan rutin organisasi daerah, dan jam olahraga selama ujian semester ganjil berlangsung. Madrasah Diniyah yang biasanya dilaksanakan setelah shalat jama’ah Isya’ juga diliburkan.
Kegiatan yang masih tetap diaktifkan adalah pengajian al-Qur’an usai jama’ah shalat Maghrib dan pengajian kitab turats usai jama’ah shalat Subuh dan shalat ‘Ashar. “Tahun ini kedua kegiatan itu tidak kami nonaktifkan. Tahun kemarin kami telah mencoba menonaktifkan keduanya, tetapi santri kurang mengoptimalkan kesempatan itu untuk belajar. Misal, usai shalat Subuh santri banyak yang tidur, tidak belajar,” ucap Imam Abdurrahman.
Selain itu, pengurus P2PK juga telah membuat jadwal piket pengawasan santri setiap jam belajar berlangsung. Masing-masing blok ada 5 pengurus yang menjaga. Pengawasan itu diperketat karena dibandingkan pada tahun kemarin prestasi santri Lubangsa mengalami penurunan.
“Ketika saya masih siswa, Lubangsa menjadi yang terbaik di antara daerah yang lain. Banyak yang berprestasi, seperti juara kelas. Tapi saat ini prestasinya sudah kalah dengan santri Latee,” kata pengurus yang kini sudah semester VII itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Dari dulu selalu Lubangsa Vs Latee.. tak ada yang lainkah? misal lubangsa Vs Nirmala, Lubsel atau lainnya..
Tapi.. ini kompetisi yang patut diacungi dua jempol. Kompetisi "jeng penteran"..
Posting Komentar