Rabu, Januari 25, 2012

Zolinfil, Muhadlarah Puncak Mahasiswa Latee II


Imlaul Hasanah, PPA Latee II

Guluk-Guluk—Senin (23/1) kemarin, Muhadlarah Puncak untuk mahasiswa di PPA Latee II dilaksanakan. Kelompok Zolinfil yang dipelopori oleh kelompok dua tampil menunjukkan performance segar mereka dengan bertemakan lingkungan.

Beragam tetumbuhan yang mereka kumpulkan berhasil menyulap  Mushalla ar Rahmah Latee II  tidak seperti hutan-hutanan. Konsep ruang yang didominasi daun berwarna hijau segar dan sebagian kecil berwarna kuning kering kecokelatan menjadi pilihan cerdas mereka, menggambarkan kelapukan alam dan aroma segar kehidupan.

Tidak sebagaimana mestinya, muhadlarah puncak kali ini dilaksanakan dua hari lebih awal dari jadwal semula. Ada beberapa alasan: pertama, selama pelaksanaan class meeting MA 1 Annuqayah Putri (mayoritas siswa Latee II tercatat sebagai pelajar MA 1 Annuqayah Putri), muhadlarah siswa libur selama dua pekan. Kedua, berkenaan dengan rampungnya pelaksanaan ujian Madrasah Diniyah Latee II semester pertama, maka selama satu minggu kegiatan belajar-mengajar dinonaktifkan. Oleh karena itulah pelaksanaan muhadlarah puncak digelar lebih awal.

Kelompok ini menamakan diri mereka Zolinfil. Menurut penuturan Khalisatun, ketua kelompok Zolinfil, kata ini berasal dari bahasa Biologi, yakni zo yang berarti akar, lin yang berarti batang, dan fil yang berarti daun.

Kami ingin kita semua peduli lingkungan mulai dari hal yang paling mendasar, yakni mulai dari menyayangi akar, batang, dan juga daunnya,”  jelas Khalisatun dalam sambutannya.

Jika kelompok Florecita (muhadlarah sebelumnya) menyuguhkan duet karaoke, maka kelompok ini memilih judul  lagu “agaya  jhe’ ra-sara” sebagai penampilan yang menyelingi pidato dengan juga menampilkan video klip lagu tersebut. Performance mereka yang satu ini mengundang tawa tak berkesudahan. Di samping para personil yang memang berbakat melawak (Kutsiya, Tiniyatun, Muthiatul Khairiyah, Qurrotul farohah, dan Kalisatun), video klip lagu ini memang sangat lucu dan menghibur.

Setelah melalui sesi orasi, tiba giliran mereka untuk menampilkan drama ilmiah yang dalam setiap muhadlarah selalu dinantikan. Drama ilmiah yang diberi judul “Bumi Menangis” dipentaskan cukup apik oleh para personil Zolinfil yang berkisah tentang hutan Babilon dan usaha untuk melestarikan serta melindungi hutan tersebut. “ Mari mencintai bumi,” teriak mereka di akhir kisah.

2 komentar:

rasyid mengatakan...

buat mereka zo lin fil ide bagus , smoga tambah maju kedepan lebih baik, seakan akan terjun sendiri dalam melaksakanan, bacaan mensulapnya.

Dewi Nurhayati mengatakan...

zo lin fil.... pasti bak lisa ini yang buat..membaca berita ini membuatku harus meneteskan air mata kerinduan...,,,, semnagat!!!!
salam buat kakak pengurus annuqayah latee II ..uhinnukum....