Selasa, Januari 31, 2012

Ranking I, Lomba Paling Bergengsi di Class Meeting MA Putri


Husnul Khatimah Arief, PPA Latee II

Guluk-Guluk—Acara Class Meeting MA 1 Annuqayah Putri telah  ditutup, Kamis (26/1) kemarin. Rabu (25/1) yang lalu adalah kali terakhir siswa MA 1 Annuqayah Putri berpartisipasi dalam ajang rangkaian lomba bergengsi itu. Lomba yang berlangsung kala itu hanya satu lomba, yaitu Ranking 1. Lomba inilah yang sejak awal dinanti-nanti oleh siswa, karena Ranking 1 adalah lomba inti dari Class Meeting MA 1 Annuqayah Putri.

Lomba yang bisa dikatakan sama dengan salah satu acara televisi yang ditayangkan setiap Senin-Kamis di Trans TV ini, mengundang penonton yang relatif banyak. Siswa MA 1 tampak agresif menonton lomba yang paling bergengsi itu. Mereka datang untuk mendukung teman-temannya yang tengah berlomba. Bahkan tidak hanya siswa, Ranking 1 juga berhasil mengambil perhatian mahasiswa.

Penamaan lomba Ranking 1 ini memang menyadur dari acara TV di Trans TV tersebut. Peserta dalam lomba ini benar-benar diuji daya kognitifnya dan sejauh mana wawasannya, karena Ranking 1 tidak jauh berbeda dengan ujian yang kerap dihadapi siswa. Di dalamnya, peserta akan ditanyakan beberapa soal yang terkait dengan materi umum, materi agama, wawasan dunia, simbol olah raga, dan musik (tebak judul lagu).

Mekanisme lomba ini sama dengan kurikulum pendidikan di sekolah pada umumnya, peserta akan dihadapkan dengan berbagai tahapan ujian, yakni semester ganjil, semester genap, UAN dan yang terakhir adalah UAS.  Pada tahapan awal, semester 1, pertanyaan yang diberikan oleh panitia cukup mudah dan bisa dijangkau oleh semua peserta. Namun, ketika sampai pada tahap akhir, UAN, pertanyaan yang disuguhkan panitia agak rumit dan butuh waktu lama untuk menemukan jawabannya.

44 peserta delegasi dari 22 kelas duduk berjejer rapi di halaman sekolah dengan beralaskan koran. Sedangkan panitia yang memberikan soal duduk di hadapan mereka, tepatnya di podium. Peserta diberi ikat kepala yang bertuliskan nomor peserta dan kertas lilin sebagai kertas jawaban. Setelah soal dibacakan, peserta akan diberi waktu satu menit untuk menjawab. Setelah jawaban selesai ditulis, ada instruksi dari panitia untuk mengangkat kertas jawaban.

Wajah-wajah peserta tampak tegang mendengar soal yang dibacakan oleh panitia. Ada perasaan kecewa dan bahagia ketika jawaban mereka diketahui benar atau salah. Peserta yang salah menjawab akan dikeluarkan dari arena lomba. Demikian pula seterusnya hingga tersisa satu peserta bertahan yang belakangan akan ditetapkan sebagai peserta Ranking 1. Sistem seperti ini dikenal dengan sistem eliminasi.

Beberapa jam berlalu, tepuk tangan dan sorak sorai dari penonton terdengar  semakin meriah ketika Malikatul Hasanah, siswa XII MA jurusan IPA, ditetapkan sebagai Ranking 1. Tanpa menunggu aba-aba, teman sekelas Malikapanggilan akrab Malikatul hasanahspontan berlari menuju Malika untuk memeluk dan mengucapkan kata “selamat” padanya. Rasa bangga terpancar dari wajah Malika ketika semua pasang mata telah menyaksikan dan mendengar sendiri bahwa ia dinobatkan sebagai Ranking 1.

“Pada awalnya saya tak percaya, tapi teman-teman langsung berlari menuju saya, memeluk dan mengucapkan selamat. Saya sungguh terharu. Terharu sekali. Ini nikmat Allah yang tanpa saya duga sebelumnya. Padahal, tak pernah terbersit di benak saya untuk menjadi pemenang pada lomba yang bergengsi dan memang ditunggu-tunggu ini. Yah, saya yakin inilah kejutan Allah untuk saya,” ujar Malika dengan bangga setelah ditanyakan perasannya usai lomba.

Siapa mengira perempuan yang bertubuh jangkung ini akan menjadi pemenang, sementara rival-rivalnya adalah siswa yang memang dikenal dengan kecerdasannya. Mereka yang berpartisipasi umumnya adalah siswa yang berpengetahuan luas dan kerap mendapat ranking kelas.

“Jujur, sebelum berlomba saya tidak optimis. Lawan-lawan saya memang luar biasa. Mereka sudah biasa mendapatkan ranking kelas. Sedangkan saya tidak pernah sama sekali. Ajaib kan? Sekali lagi, ini memang rencana Allah yang membuat saya bahagia,” lanjutnya sambil sesekali menyeka air mata yang sempat keluar dari kelopak matanya.

Setelah ditanya tentang persiapannya sebelum berlomba, siswa sekaligus santri PPA Latee II ini menjawab bahwa persiapan yang selama ini ia lakukan adalah membaca dan membaca. Membaca apa saja, baik koran atau buku. Satu hal yang membedakan ia dengan peserta yang lain dan ini ditengarai sebagai jembatan yang berhasil menjadikannya lolos sebagai Ranking 1 adalah kegemarannya membaca RPUL (rangkuman pengetahuan umum lengkap). Di dalamnya, memang terdapat banyak pengetahuan tentang dunia, sehingga ia tidak merasa kesulitan menjawab semua soal yang diberikan panitia.

Pantas sekali bila pemenang Ranking 1 ini bangga, karena sepanjang perjalanan Class Meeting MA 1 Annuqayah Putri, menurut penuturan Alvin Maghfirah yang menjabat sebagai ketua panitia dalam acara ini, Ranking 1 adalah lomba yang baru ada. Class Meeting sebelumnya belum pernah menggelar lomba bergengsi semacam ini.   

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Selamat kepada sang ranking...
Bukanlah berarti teman-temannya yang lain lepas dari barisan, banyak bidang prestasi tentunya dapat diboyong oleh yang lain... jadi yang lain silakan lebih agresif...