Jumat, Januari 13, 2012

OSIS SMA Annuqayah Selenggarakan Get Talent

Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Terhitung sejak Sabtu (7/1) sampai Ahad (15/1) pagi, OSIS SMA Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep menyelenggarakan ragam lomba yang dibungkus dengan nama Get Talent. Get Talent merupakan ajang kreativitas dan kompetisi antarkelas yang digelar tiap tahun sesudah semester ganjil baru berlalu.

“Awal kali acara Get Talent ini diadakan ialah tahun kemarin. Dengan begitu, acara kali ini adalah yang kedua kalinya,” ungkap ketua panitia Get Talent, Syarif Hidayatullah, saat diwawancarai Ahad (8/1) malam di depan panggung acara Get Talent, di halaman SMA Annuqayah.

Santri yang bermukim di Rayon Al-Bukhari nomor 26 Pondok Pesantren Annuqayah Latee ini menyatakan bahwa acara tersebut dibuka pada Sabtu (7/1) pagi kemarin.

“Bapak Subaidi Mukhtar (kepala SMA Annuqayah, red.) yang membuka acara ini,” ujarnya, “Dalam pembukaan itu, guru-guru dan para siswa SMA Annuqayah hadir, ikut andil dalam memeriahkannya.”

Acara yang ditangani oleh 25 panitia gabungan dari pengurus OSIS dan DPS ini dihiasi dengan ragam lomba: baca puisi, debat bahasa Indonesia dan Inggris, pidato 4 bahasa (Indonesia, Madura, Arab, Inggris), karya tulis ilmiah, cipta cerpen, tartilul Qur’an, pentas drama, baca berita, olimpiade maematika, baca berita, voli, dan catur.

Ragam lomba tersebut diikuti oleh 9 kelas di lingkungan SMA Annuqayah yang masing-masing kelas mengutus perwakilan sebanyak 2 orang.

Tidak hanya itu, pada Sabtu (14/1) malam sebelum penutupan nanti bakal digelar lomba penampilan umum dari belasan pesantren daerah yang dipayungi Annuqayah.

“Kalau mengingat tahun lalu, penampilan umum dari pesantren-pesantren daerah kebanyakan menampilkan drama dan atau teater,” kenang Syarif Hidayatullah.

Menurut koordinator departemen pendidikan OSIS SMA Annuqayah ini, acara Get Talent diperkirakan menghabiskan biaya Rp 5.767.000,-.

“Dana acara sepenuhnya disokong oleh pihak sekolah. Pengaturannya, dana tersebut dicairkan Rp 200 ribu tiap harinya. Tapi kalau kurang dari kebutuhan sehari, bisa minta lagi ke bendahara sekolah,” ujar remaja yang lahir 2 Februari 1995 itu.

Dalam pada itu, panitia membentuk petugas keamanan, demi lancarnya acara.

“Ada 5 orang panitia keamanan. Dua orang bertugas di pintu gerbang, dua orang lagi di area tempat lomba. Sedangkan seorang lagi yang merupakan koordinator bertugas di dua tempat, yaitu bolak-balik di dalam sekolah dan di luar lingkungan sekolah,” ungkap Syarif Hidayatullah.

 Acara tahunan ini tidak lepas dari kendala.

“Kendala utamanya adalah hujan. Lomba di malam pertama buktinya. Hujan turun deras sehingga para juri dan penonton menepi ke serambi sekolah,” kata Syarif Hidyatullah.

“Dan hal itu tidak lantas mematikan semangat kami,” tandasnya.

Tidak ada komentar: