Minggu, Januari 22, 2012

Persal Laksanakan Diklat Kepenulisan

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Guluk-GulukOrganisasi daerah Persatuan Santri Lenteng (Persal) melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepenulisan. Acara itu digelar selama tiga hari, terhitung sejak Kamis sore sampai Sabtu pagi, tanggal 19-21 Januari 2012.

Diklat tersebut bertempat di MI Annuqayah, salah satu lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Tuhfatul Mubtadiin, Bilapora Timur Ganding, sebagai bentuk kerjasama Persal dengan pesantren yang diasuh oleh Drs. K. Jamaluddin Rowi tersebut.

Pukul 15.00 WIB, Studium General mengawali pembukaan diklat. Abdul Warits Ilham, mantan pengurus LPM Instika periode 2009-2010, didaulat sebagai pembicara tunggal. Tema yang diusung adalah “Rekonstruksi Ghirah Kreativitas Santri”. Studium General diharapkan menjadi penyemangat awal para peserta untuk mengikuti serangkaian materi.

Ada dua materi dalam acara itu, yaitu materi fiksi yang meliputi puisi dan cerpen dan materi non-fiksi atau karya tulis ilmiah. Materi fiksi dijadwal pada Kamis malam selesai shalat isya. Panitia mengundang Fandrik Ahmad, salah satu santri PPA Lubangsa untuk mengisi materi fiksi.

Materi non-fiksi atau karya tulis ilmiah di Jumat pagi (20/01). Pembicaranya adalah Paisun, ketua LPM Instika tahun 2011-2012 M. Selesai shalat Jumat, diklat dilanjutkan dengan diskusi panel. General Review menjadi penutup dari serangkaian acara diklat kepenulisan itu.

“Penutupan acaranya kami letakkan pada Sabtu pagi (21/01) sekaligus ramah tamah dengan tuan rumah,” pungkas Soejibto, sekretaris panitia.

Ruslan, ketua Persal, mengungkapkan bahwa organisasi yang dipimpinnya saat ini memunyai 99 anggota. Namun, yang diikutsertakan dalam diklat itu hanya 20 orang, ditambah 15 orang santri PP Tuhfatul Mubtadiin. Jadi, semua peserta diklat sebanyak 35 peserta.

“Panitia hanya mengikutsertakan anggota Persal dari tingkat MA dan perguruan tinggi. Demi keefektifan acara, tidak mungkin panitia mengikutsertakan semua. Sedangkan santri di sini ada yang MTs dan MA,” ungkapnya.

Tak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan acara. Panitia telah menyiapkan dengan matang dari awal sampai akhir acara. Bahkan, panitia juga telah membentuk kelompok menulis sebagai agenda tindak lanjut dari diklat kepenulisan itu.

“Ini juga berkat kemurahan hati tuan rumah (PP Tuhfatul Mubtadiin) berupa konsumsi panitia dan peserta selama acara berlangsung, sehingga kami hanya fokus pada acaranya saja,” ungkap Ruslan tersipu-sipu.

Tidak ada komentar: