Rabu, Januari 18, 2012

SMA Annuqayah Membentuk Karakter


Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Terdapat 3 target utama yang selama ini digenjot oleh SMA Annuqayah untuk membentuk diri sebagai lembaga pendidikan yang berkarakter, yaitu keilmuan, kepribadian, dan keagamaan. Ketiganya telah diterjemahkan secara nyata ke dalam kehidupan siswa dan guru SMA Annuqayah setiap harinya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh kepala SMA Annuqayah, Zubaidi Mukhtar, ketika sambutan dalam acara temu wali siswa keenam dan penutupan SMA Get Telent di halaman lembaga pendidikan yang sudah berdiri 9 tahun itu, Ahad (15/1) pagi.

Lapangan SMA Annuqayah yang luasnya sekitar dua kali lapangan bola voli dipadati oleh lebih 300 wali siswa, semua siswa dari 9 kelas, beberapa ketua pengurus pesantren daerah, juri lomba Get Talent, dan dewan guru. Hadir pula kiai sepuh Annuqayah, KH Ahmad Basyir, beserta ketua Yayasan Annuqayah, Drs. H Taufiqurrahman.

Lebih lanjut Pak Zubaidi, sapaan akrab Zubaidi Mukhtar, menjelaskan bahwa ketiga hal di atas belum dicapai secara maksimal oleh SMA Annuqayah.

“Sebelum ketiga hal tersebut dicapai sebagaimana diharapkan bersama, SMA Annuqayah belum dikatakan sukses,” tegas pria yang sudah memasuki tahun ke-5 mengemban amanah sebagai kepala SMA Annuqayah.

Untuk meraih impian kesuksesan tersebut, lanjut Pak Zubaidi, ada beberapa upaya yang telah dilakukan.

“Berkenaan dengan keilmuan (sains), SMA Annuqayah menghadirkan guru dari Pamekasan yang memang sudah dipandang profesional. Guru Kimia, Fisika, dan Biologi, kami datangkan langsung dari Pamekasan,” katanya tanpa senyuman.

“Beberapa bulan yang lalu, SMA Annuqayah mengutus delegasi untuk diikutsertakan dalam olimpiade sains se-Jawa dan Bali. Dan dari 221 peserta, SMA Annuqayah masih mampu berada di urutan yang ke-30,” ungkap Pak Zubaidi.

Di bidang keilmuan (sains), dalam waktu dekat ini, Pak Zubaidi menargetkan anak didiknya tembus di provinsi. “Untuk tembus nasional, kami masih belum ke arah itu. Provinsi-lah yang sedang kami kejar,” ujar pria berbaju putih serta bercelana dan memakai kopiah hitam itu.

Dalam bidang kepribadian, Pak Zubaidi memegang prinsip “Agama tidak cukup diajarkan, tapi perlu juga dibiasakan”. Ia berpandangan bahwa dari pembiasaan itulah nantinya akan terbentuk karakter.

“Contoh kecilnya, SMA Annuqayah sudah membangun tradisi bersalaman (berjabat tangan, red.) kepada guru tiap kali masuk sekolah. Jadi, di pintu gerbang sekolah, ketika anak didik hendak memasuki sekolah, para guru sudah berjejer menyalami para murid,” ungkapnya tersenyum bangga.

“Selama saya masih ada di lembaga ini, saya tidak akan menghentikan tradisi ini. Tujuan utamanya ialah menghargai orang lain, di samping juga menghargai diri sendiri,” tegas Pak Zubaidi yang disambut gemuruh tepuk tangan dari siswa dan para wali siswa.

“Kami juga menegur siswa yang buang sampah sembarangan. Saya tak jarang mengambilkan bungkus manisan di hadapan siswa yang dibuang tidak ke dalam tempat sampah. Ini perkara kecil, tapi saya yakin bakal berdampak luar biasa terhadap kepribadian siswa,” kata Pak Zubaidi.

Dan Pak Zubaidi sangat mendambakan agar kepribadian mulia tersebut dapat dibiasakan oleh para siswa di rumahnya.

Itu tentang keilmuan dan kepribadian.

“Sedangkan pengajaran khusus keagamaan, urusan kitab misalnya, kami pasrahkan kepada pesantren. Kendati demikian, ada beberapa catatan tentang keagamaan yang penting diinformasikan,” katanya.

Di kelas 1 dan 2, lanjutnya, siswa SMA Annuqayah diajari Fikih Mu’amalat. Sedangkan di kelas 3, menjurus kepada Fikih Lingkungan.

“SMA Annuqayah juga berusaha agar Juz ‘Amma dihafalkan oleh para siswa secara bertahap dari kelas 1 sampai kelas 3,” ungkapnya.

Dalam pada itu, SMA Annuqayah kini tidak menerima siswa kalong (bukan santri Annuqayah). Kalau terdapat santri Annuqayah yang sekolah di SMA Annuqayah kemudian berhenti mondok, maka ia akan dikeluarkan dari SMA Annuqayah.

“Semua itu instruksi dari para kiai demi tercapainya tujuan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai kepesantrenan. Jadi, kebijakan ini merupakan amanah langsung dari para pengasuh Annuqayah,” paparnya.

Selain itu, SMA Annuqayah juga mengembangkan pembangunan fisik (infrastruktur). Pembangunan gedung SMA Annuqayah berlantai 3 dalam tahap penyelesaian. Kelengkapan alat-alat dan bahan-bahan penunjang pembelajaran pun diperhatikan, seperti mikroskop dan penambahan buku perpustakaan sekolah.

Tidak ada komentar: