Ali Hisyam Pimpin Majalah Muara

Fandrik HS Putra, PPA Lubangsa

Guluk-Guluk—Masalah kosongnya personalia kru majalah Muara setelah diberhentikan oleh pengurus harian PPA Lubangsa pada 22 Desember lalu kini sudah ditindaklanjuti. Ali Hisyam didaulat sebagai pemimpin redaksi majalah Muara periode 2011/2012 M.

Bersama Ahmad Munawwir (redaktur pelaksana sekaligus lay outer), Taufiqurrahman, Musyawwiqurrahman, Luthfiyah, Layyinah (reporter), Husni Mubarok, dan Khalifatul Ummah (marketing), ia akan melanjutkan penerbitan Majalah Muara.

Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) pengurus PP Annuqayah Lubangsa, No.121/PPA.L/Hr/F/2/1/2012 tanggal 7 Januari 2012 tentang pengangkatan kru majalah Muara, ia akan meneruskan kepemimpinan Ah. Fawaid.

Ali Hisyam mengatakan bahwa amanah yang diembankan kepadanya cukup berat. Semua kru bawahannya minim pengalaman di bidang penerbitan. Namun berbekal pengalaman sebagai kru buletin Villa (2009-2010), dan harian Fajar News (2011), ia optimis penerbitan Majalah Muara untuk tahun ini bisa terwujud.

“Mohon doa dan dukungan untuk semuanya. Semoga kami bisa menerbitkan majalah Muara,” ungkapnya ketika ditemui di bilik blok D/11 (15/01).

Fitrotussalihin, pengurus seksi Kepustakaan, Pers, dan Penerbitan (KP2), selaku pengurus yang menaungi penerbitan majalah Muara, mengungkapkan, terpilihnya Ali Hisyam sebagai pimpinan redaksi sudah melalui proses yang sangat matang.

“Saat kami bermusyawarah dengan pengurus harian Lubangsa 5 Januari lalu, ia berada di peringkat tertinggi di antara semua kru yang dicalonkan,” ungkapnya.

Lelaki semester VII jurusan Tafsir Hadis Instika itu menilai, Ali Hisyam memang pantas menjadi pemimpin redaksi. Selain dianggap mumpuni menangani penerbitan, saat ini ia juga menjadi pengurus LPM Instika.

“Tinggal bagaimana ia membangun solidaritas dan berbagi pengetahuan bersama kru lainnya,” paparnya.

Penerbitan majalah Muara tahun ini tetap menjadi satu di antara dua program kerja KP2 yang diprioritaskan. Satu program kerja yang juga diprioritaskan adalah perpustakaan lubangsa yang ditargetkan beroperasi pada akhir Januari 2012. Hingga berita ini ditulis, pengurus KP2 masih melengkapi beberapa administrasi perpustakaan yang dibutuhkan.