Selasa, Januari 24, 2012

Mahasiswa Putri Tafsir-Hadits Instika Berlibur Sambil Belajar


Qiswatin Hasanah, PPA Latee II

Guluk-Guluk—Mahasiswa putri Tafsir-Hadits semester I Instika mengisi liburan setelah ujian semester dengan berbagai bentuk kegiatan belajar. Kegiatan ini dimulai sejak Sabtu (22/1) lalu dan direncanakan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa libur mahasiswa Instika, yaitu kira-kira di minggu ketiga Februari 2012.

Materi yang dipelajari ada tiga, yaitu baca kitab, Bahasa Inggris, serta jurnalistik. Untuk materi bahasa Inggris fokusnya hanyalah pada tata bahasa saja, karena waktu yang ada cukup terbatas.

Dari setiap materi, ada pembimbing yang menemani. Baca kitab dibimbing oleh Abdul Basith, S.Th.I dan Rafiq Syuja’, S.Th.I, M.Th.I, bahasa Inggris dibimbing oleh salah satu supervisor Aphrodite English Club (AEC), Lailatul Mukarramah, sedangkan untuk jurnalistik dibimbing oleh K. A. Maimun Syamsuddin, S.Ag, M.Ag. Kebetulan dia juga adalah Dekan Fakultas Ushuluddin Instika.

Kegiatan ini berawal dari saran Pak Maimun, sapaan akrab K.A. Maimun Syamsuddin, agar mahasiswa mengisi liburan panjang ini dengan sesuatu yang bermanfaat.

“Berlibur itu bukan berarti berhenti belajar, kita juga bisa belajar di tengah-tengah berlibur karena belajar sama halnya dengan berlibur juga,” tuturnya ketika menyampaikan petuahnya kepada mahasiswa semester I Tafsir-Hadits.

Mahasiswa Tafsir-Hadits semester I sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, terbukti dengan keaktifan mereka ketika materi berlangsung. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena saat ini merupakan saat-saat libur  sehingga tidak ada beban tugas dan bisa fokus pada ketiga materi itu.

“Sekarang lebih tenang karena tidak ada tugas, jadi bisa lebih fokus,” ungkap mahasiswa semester I Tafsir-Hadits, Tsuwaibatul Islamiyah, ketika diwawancarai.

Dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat membaca kitab kuning dengan baik, paham dasar-dasar bahasa Inggris, dan bisa menghasilkan tulisan yang baik pula.

“Saya sendiri menginginkan teman-teman paham bahasa Inggris meski hanya dasarnya saja, juga bisa menulis,  dan yang paling utama adalah bisa baca kitab kuning karena kita akan selalu bergelut dengan kitabiyah sebagai mahasiswa Tafsir-Hadits,” lanjutnya seraya tertawa.


Tidak ada komentar: