Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Seiring dengan bermunculannya warung internet (warnet) di sekitar komplek Pondok Pesantren Annuqayah, pengurus PPA Lubangsa mengambil tindakan tegas melarang santri Lubangsa mengoperasikan internet selain yang dikelola oleh pihak Yayasan Annuqayah. Keputusan ini diumumkan Rabu (6/5) kemarin. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidah diinginkan.
Setelah melarang santri Lubangsa megoperasikan internet di warnet milik Mamad yang berlokasi di sebelah utara kediaman Bapak Panji Taufiq (simpang tiga jalan Nirmala), kini santri Lubangsa juga dilarang mengoperasikan internet yang baru lahir di lingkungan Annuqayah, yaitu warnet baru milik Ahmad Hamidi, pria asal Payudan Nangger yang pernah nyantri di Annuqayah.
Warnet yang berlokasi di simpang tiga Toko Yayasan Annuqayah—kawasan yang juga terkenal dengan sebutan “segi tiga emas” Annuqayah—itu sejatinya masih tanpa server. Jadi, santri lebih leluasa mengoperasikan internet tanpa kontrol dari pemilik.
Mohammad Afnan, salah satu santri Annuqayah Lubangsa, mengungkapkan sedikit rasa kecewa dengan aturan itu. Menurutnya, kuantitas internet itu masih kurang, mengingat banyaknya santri yang harus antre menunggu giliran di Warnet Annuqayah.
“Ketika ada pembukaan warnet baru, saya senang sekali. Dengan begitu, saya atau santri Lubangsa lainnya tidak usah antre lama menunggu giliran. Ya! Minimal milih-milih ngenet di mana, tanpa harus ngantre panjang,” ungkap santri asal Manding itu.
Secara terpisah, pengurus PPA Lubangsa menyatakan bahwa dilarangnya mengopersikan internet selain yang dikelola oleh Yayasan Annuqayah adalah sebagai antisipasi akan hal-hal yang tidak diinginkan oleh pengurus, seperti membuka situs-situs porno dan lain sebagainya.
“Internet itu kan gudangnya informasi. Mencari apa saja tinggal tulis dan klik saja. Tak terkecuali dengan hal-hal yang negatif, misalnya situs porno. Kalau sudah ada pengawasan dari pihak Yayasan seperti Warnet Annuqayah itu, saya tidak khawatir, tapi kalau yang lainnya, belum tentu,” ungkap ketua pengurus PPA Lubangsa, Lukman Mahbubi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Alasan ketua pengurus PPA Lubangsa ini masuk akal, mengingat tanpa server dan dapat kontrol oleh operator/adiministratornya, konsumen dapat denan sangat leluasa mengoperasikan komputer ke alamat- situs manapaun..
Dukungan untuk Pengurus PPA Lubangsa dan Ra Faizi:
Dar-ul mafaasid muqaddamun 'alaa jalbil mashaalih...
Posting Komentar