Sabtu, Maret 07, 2009

Pengurus Nirmala Sidak Sandal Jepit

Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK—Menghadapi detik-detik terakhir jelang liburan Maulid Nabi Muhammad saw, pengurus PP Annuqayah daerah Nirmala Kamis (5/3) malam kemarin mengadakan inspeksi mendadak (sidak) sandal jepit milik santri, baik santri yang bermukim di komplek Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Lembaga Tahfidhul Qur’an (LTQ).
Sidak ini dilaksanakan setelah pembacaan barzanji yang dipimpin langsung oleh K.H. A. Muhajir yang sekaligus merupakan perayaan Maulid Nabi. Semua santri yang ada di mushalla oleh pengurus disuruh turun satu per satu untuk memakai sandal miliknya sendiri. Kemudian setelah itu santri disuruh berkumpul di sebelah selatan mushalla. Sidak ini dipimpin langsung oleh A. Fadali, ketua pengurus PPA Nirmala. Ketua pengurus menuturkan bahwa tujuan dilaksanakannya sidak sandal jepit kali ini ialah untuk mengantisipasi hilangnya sandal jepit yang akhir-akhir ini banyak dikeluhkan oleh para santri. Fadali juga menghimbau agar para santri lebih berhati-hati menyimpan barang-barangnya terutama yang dianggap berharga karena dikhawatirkan hilang. Hal senada diungkapkan oleh pengurus Kamtib (keamanan dan ketertiban) PPA Nirmala, Mahmudi Abd. Halim. “Sebaiknya santri ekstra hati-hati menjaga barang-barangnya menjelang liburan ini, karena biasanya menjelang liburan santri yang kurang waras (baca: yang suka mengambil barang orang lain—red.) bertambah banyak,” ungkap pengurus yang punya sapaan akrab Marlboro ini.
Dari sidak kemarin malam itu ditemukan tiga orang santri yang ketahuan tidak memakai sandal yang kesemuanya beralasan hilang. Oleh karena itu ketua pengurus menyuruh ketiga santri tersebut agar segera membeli sandal sebelum liburan tiba.
Hafidhi, salah seorang santri, berkomentar dia sangat menyambut positif sidak yang diadakan itu. “Saya berharap dari sidak yang diadakan ini santri sedikit demi sedikit jera untuk tidak ghasab sandal milik temannya,” ungkap santri yang sekarang sudah hampir menyelesaikan studinya di SMA Annuqayah.

1 komentar:

ketabahan hati mengatakan...

harus punya sandal satu-satu donk kasian penjual sandal