Imlaul Hasanah, PPA Latee II
Guluk-Guluk—Senin (23/1) kemarin, Muhadlarah Puncak untuk mahasiswa di PPA
Latee II dilaksanakan. Kelompok Zolinfil yang dipelopori oleh kelompok dua tampil
menunjukkan performance segar mereka
dengan bertemakan lingkungan.
Beragam tetumbuhan
yang mereka kumpulkan berhasil menyulap
Mushalla ar Rahmah Latee II tidak
seperti hutan-hutanan. Konsep ruang yang didominasi daun berwarna hijau segar
dan sebagian kecil berwarna kuning kering kecokelatan menjadi pilihan cerdas
mereka, menggambarkan
kelapukan alam dan aroma segar kehidupan.
Tidak sebagaimana
mestinya,
muhadlarah puncak kali ini dilaksanakan dua hari lebih awal dari jadwal semula. Ada beberapa alasan: pertama, selama pelaksanaan class meeting MA 1 Annuqayah Putri
(mayoritas siswa Latee II tercatat sebagai pelajar MA 1 Annuqayah Putri), muhadlarah siswa libur
selama dua pekan. Kedua, berkenaan dengan rampungnya
pelaksanaan ujian Madrasah Diniyah
Latee II semester pertama,
maka selama satu minggu kegiatan belajar-mengajar dinonaktifkan. Oleh karena itulah
pelaksanaan muhadlarah puncak digelar lebih awal.
Kelompok ini
menamakan diri mereka Zolinfil. Menurut
penuturan Khalisatun, ketua
kelompok Zolinfil, kata
ini berasal dari bahasa Biologi, yakni zo yang berarti akar, lin yang berarti batang, dan fil yang berarti daun.
“Kami ingin kita
semua peduli lingkungan mulai dari hal yang paling mendasar, yakni mulai dari
menyayangi akar, batang, dan juga daunnya,” jelas
Khalisatun dalam sambutannya.
Jika kelompok Florecita (muhadlarah sebelumnya) menyuguhkan duet karaoke,
maka kelompok ini memilih judul lagu “agaya jhe’ ra-sara” sebagai penampilan yang
menyelingi pidato dengan juga menampilkan video klip lagu tersebut. Performance mereka yang satu ini
mengundang tawa tak berkesudahan. Di samping para personil yang memang berbakat
melawak (Kutsiya, Tiniyatun, Muthiatul Khairiyah, Qurrotul farohah, dan
Kalisatun), video klip lagu ini memang sangat lucu dan menghibur.
Setelah melalui
sesi orasi, tiba giliran mereka untuk menampilkan drama ilmiah yang dalam
setiap muhadlarah selalu dinantikan. Drama ilmiah yang diberi judul “Bumi Menangis” dipentaskan cukup apik
oleh para personil Zolinfil
yang berkisah tentang hutan Babilon dan usaha untuk melestarikan serta melindungi
hutan tersebut. “ Mari mencintai bumi,” teriak mereka di akhir kisah.
2 komentar:
buat mereka zo lin fil ide bagus , smoga tambah maju kedepan lebih baik, seakan akan terjun sendiri dalam melaksakanan, bacaan mensulapnya.
zo lin fil.... pasti bak lisa ini yang buat..membaca berita ini membuatku harus meneteskan air mata kerinduan...,,,, semnagat!!!!
salam buat kakak pengurus annuqayah latee II ..uhinnukum....
Posting Komentar