Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee
Guluk-Guluk—Terhitung sejak Sabtu (7/1) sampai
Ahad (15/1) pagi, OSIS SMA Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep menyelenggarakan ragam
lomba yang dibungkus dengan nama Get Talent. Get Talent merupakan ajang
kreativitas dan kompetisi antarkelas yang digelar tiap tahun sesudah semester
ganjil baru berlalu.
“Awal kali acara Get Talent ini diadakan ialah
tahun kemarin. Dengan begitu, acara kali ini adalah yang kedua kalinya,” ungkap
ketua panitia Get Talent, Syarif Hidayatullah, saat diwawancarai Ahad (8/1) malam di depan
panggung acara Get Talent, di halaman SMA Annuqayah.
Santri yang bermukim di Rayon Al-Bukhari nomor
26 Pondok Pesantren Annuqayah Latee ini menyatakan bahwa acara tersebut dibuka
pada Sabtu (7/1) pagi kemarin.
“Bapak Subaidi Mukhtar
(kepala SMA Annuqayah, red.) yang membuka acara ini,” ujarnya, “Dalam
pembukaan itu, guru-guru dan para siswa SMA Annuqayah hadir, ikut andil dalam memeriahkannya.”
Acara yang ditangani oleh 25 panitia gabungan
dari pengurus OSIS dan DPS ini dihiasi dengan ragam lomba: baca puisi, debat
bahasa Indonesia dan Inggris, pidato 4 bahasa (Indonesia, Madura, Arab,
Inggris), karya tulis ilmiah, cipta cerpen, tartilul Qur’an, pentas drama, baca berita, olimpiade
maematika, baca berita, voli, dan catur.
Ragam lomba tersebut diikuti oleh 9 kelas di
lingkungan SMA Annuqayah yang masing-masing kelas mengutus perwakilan sebanyak
2 orang.
Tidak hanya itu, pada Sabtu (14/1) malam
sebelum penutupan nanti bakal digelar lomba penampilan umum dari belasan
pesantren daerah yang dipayungi Annuqayah.
“Kalau mengingat tahun lalu, penampilan umum
dari pesantren-pesantren daerah kebanyakan menampilkan drama dan atau teater,”
kenang Syarif Hidayatullah.
Menurut koordinator departemen pendidikan OSIS
SMA Annuqayah ini, acara Get Talent diperkirakan menghabiskan biaya Rp 5.767.000,-.
“Dana acara sepenuhnya disokong oleh pihak
sekolah. Pengaturannya, dana tersebut dicairkan Rp 200 ribu tiap harinya. Tapi
kalau kurang dari kebutuhan sehari, bisa minta lagi ke bendahara sekolah,” ujar
remaja yang lahir 2 Februari 1995 itu.
Dalam pada itu, panitia membentuk petugas
keamanan, demi lancarnya acara.
“Ada 5 orang panitia keamanan. Dua orang
bertugas di pintu gerbang, dua orang lagi di area tempat lomba. Sedangkan
seorang lagi yang merupakan koordinator bertugas di dua tempat, yaitu
bolak-balik di dalam sekolah dan di luar lingkungan sekolah,” ungkap Syarif
Hidayatullah.
Acara tahunan ini tidak lepas dari kendala.
“Kendala utamanya adalah hujan. Lomba di malam
pertama buktinya. Hujan turun deras sehingga para juri dan penonton menepi ke
serambi sekolah,” kata Syarif Hidyatullah.
“Dan hal itu tidak lantas mematikan semangat
kami,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar