Qiswatin
Hasanah, PPA Latee II
Guluk-Guluk—Mahasiswa
putri Tafsir-Hadits semester
I Instika mengisi liburan setelah ujian
semester dengan
berbagai bentuk kegiatan belajar. Kegiatan ini dimulai sejak Sabtu (22/1)
lalu dan direncanakan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa libur
mahasiswa Instika,
yaitu kira-kira di minggu ketiga Februari 2012.
Materi
yang dipelajari ada tiga, yaitu baca kitab,
Bahasa Inggris,
serta jurnalistik. Untuk materi
bahasa Inggris fokusnya hanyalah pada tata
bahasa saja,
karena waktu
yang ada cukup terbatas.
Dari
setiap materi, ada pembimbing yang menemani. Baca kitab
dibimbing oleh Abdul Basith, S.Th.I dan Rafiq
Syuja’, S.Th.I, M.Th.I, bahasa Inggris
dibimbing oleh salah satu supervisor Aphrodite English Club (AEC), Lailatul
Mukarramah, sedangkan untuk jurnalistik dibimbing
oleh K. A. Maimun Syamsuddin, S.Ag, M.Ag.
Kebetulan dia juga adalah Dekan Fakultas Ushuluddin Instika.
Kegiatan
ini berawal dari saran Pak Maimun, sapaan akrab K.A. Maimun
Syamsuddin,
agar mahasiswa mengisi liburan panjang ini dengan sesuatu yang
bermanfaat.
“Berlibur itu bukan berarti berhenti belajar, kita juga bisa belajar di
tengah-tengah berlibur karena belajar sama halnya dengan berlibur juga,” tuturnya
ketika menyampaikan petuahnya kepada mahasiswa semester I Tafsir-Hadits.
Mahasiswa
Tafsir-Hadits semester I sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan, terbukti dengan keaktifan mereka ketika materi berlangsung.
Salah satu faktor penyebabnya adalah karena saat ini merupakan saat-saat
libur sehingga tidak ada beban tugas dan
bisa fokus pada ketiga materi itu.
“Sekarang
lebih tenang karena tidak ada tugas, jadi bisa lebih fokus,” ungkap mahasiswa
semester
I Tafsir-Hadits, Tsuwaibatul Islamiyah, ketika
diwawancarai.
Dari
kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat membaca kitab kuning dengan baik, paham
dasar-dasar bahasa Inggris, dan bisa menghasilkan tulisan yang baik pula.
“Saya sendiri menginginkan teman-teman paham bahasa Inggris meski hanya
dasarnya saja, juga bisa menulis, dan
yang paling utama adalah bisa baca kitab kuning karena kita akan selalu bergelut
dengan kitabiyah sebagai mahasiswa Tafsir-Hadits,” lanjutnya seraya tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar