Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee
Guluk-Guluk—Terdapat 3
target utama yang selama ini digenjot oleh SMA Annuqayah untuk membentuk diri
sebagai lembaga pendidikan yang berkarakter, yaitu keilmuan, kepribadian, dan
keagamaan. Ketiganya telah diterjemahkan secara nyata ke
dalam kehidupan siswa dan guru SMA Annuqayah setiap harinya.
Pernyataan tersebut disampaikan
oleh kepala SMA Annuqayah, Zubaidi Mukhtar, ketika sambutan dalam acara temu
wali siswa keenam dan penutupan SMA Get Telent di halaman lembaga pendidikan
yang sudah berdiri 9 tahun itu, Ahad (15/1) pagi.
Lapangan SMA Annuqayah
yang luasnya sekitar dua kali lapangan bola voli dipadati oleh lebih 300 wali
siswa, semua siswa dari 9 kelas, beberapa ketua pengurus pesantren daerah, juri
lomba Get Talent, dan dewan guru. Hadir
pula kiai sepuh Annuqayah, KH Ahmad
Basyir, beserta ketua
Yayasan Annuqayah, Drs. H Taufiqurrahman.
Lebih lanjut Pak Zubaidi,
sapaan akrab Zubaidi Mukhtar, menjelaskan bahwa ketiga hal di atas belum
dicapai secara maksimal oleh SMA Annuqayah.
“Sebelum ketiga hal tersebut dicapai
sebagaimana diharapkan bersama, SMA Annuqayah belum dikatakan sukses,” tegas
pria yang sudah memasuki tahun ke-5 mengemban amanah sebagai kepala SMA
Annuqayah.
Untuk meraih impian kesuksesan tersebut, lanjut
Pak Zubaidi, ada beberapa upaya yang telah dilakukan.
“Berkenaan dengan keilmuan (sains), SMA
Annuqayah menghadirkan guru dari Pamekasan yang memang sudah dipandang
profesional. Guru Kimia, Fisika, dan Biologi, kami datangkan langsung dari
Pamekasan,” katanya tanpa senyuman.
“Beberapa bulan yang lalu, SMA Annuqayah
mengutus delegasi untuk diikutsertakan dalam olimpiade sains se-Jawa dan Bali.
Dan dari 221 peserta, SMA Annuqayah masih mampu berada di urutan yang ke-30,”
ungkap Pak Zubaidi.
Di bidang keilmuan (sains), dalam waktu dekat
ini, Pak Zubaidi menargetkan anak didiknya tembus di provinsi. “Untuk tembus
nasional, kami masih belum ke arah itu. Provinsi-lah yang sedang kami kejar,”
ujar pria berbaju putih serta bercelana dan memakai kopiah hitam itu.
Dalam bidang kepribadian, Pak Zubaidi memegang
prinsip “Agama tidak cukup diajarkan, tapi perlu juga dibiasakan”. Ia
berpandangan bahwa dari pembiasaan itulah nantinya akan terbentuk karakter.
“Contoh kecilnya, SMA Annuqayah sudah membangun
tradisi bersalaman (berjabat tangan, red.) kepada guru tiap kali masuk
sekolah. Jadi, di pintu gerbang sekolah, ketika anak didik hendak memasuki
sekolah, para guru sudah berjejer menyalami para murid,” ungkapnya tersenyum
bangga.
“Selama saya masih ada di lembaga ini, saya
tidak akan menghentikan tradisi ini. Tujuan utamanya ialah menghargai orang
lain, di samping juga menghargai diri sendiri,” tegas Pak Zubaidi yang disambut
gemuruh tepuk tangan dari siswa dan para wali siswa.
“Kami juga menegur siswa yang buang sampah
sembarangan. Saya tak jarang mengambilkan bungkus manisan di hadapan siswa yang
dibuang tidak ke dalam tempat sampah. Ini perkara kecil, tapi saya yakin bakal
berdampak luar biasa terhadap kepribadian siswa,” kata Pak Zubaidi.
Dan Pak Zubaidi sangat mendambakan agar
kepribadian mulia tersebut dapat dibiasakan oleh para siswa di rumahnya.
Itu tentang keilmuan dan kepribadian.
“Sedangkan pengajaran khusus keagamaan, urusan
kitab misalnya, kami pasrahkan kepada pesantren. Kendati demikian, ada beberapa
catatan tentang keagamaan yang penting diinformasikan,” katanya.
Di kelas 1 dan 2, lanjutnya, siswa SMA
Annuqayah diajari Fikih Mu’amalat. Sedangkan di kelas 3, menjurus kepada Fikih
Lingkungan.
“SMA Annuqayah juga berusaha agar Juz ‘Amma
dihafalkan oleh para siswa secara bertahap dari kelas 1 sampai kelas 3,”
ungkapnya.
Dalam pada itu, SMA Annuqayah kini tidak
menerima siswa kalong (bukan santri Annuqayah). Kalau terdapat santri
Annuqayah yang sekolah di SMA Annuqayah kemudian berhenti mondok, maka ia akan
dikeluarkan dari SMA Annuqayah.
“Semua itu instruksi dari para kiai demi
tercapainya tujuan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai kepesantrenan.
Jadi, kebijakan ini merupakan amanah langsung dari para pengasuh Annuqayah,”
paparnya.
Selain itu, SMA Annuqayah juga mengembangkan
pembangunan fisik (infrastruktur). Pembangunan gedung SMA Annuqayah berlantai 3
dalam tahap penyelesaian. Kelengkapan alat-alat dan bahan-bahan penunjang
pembelajaran pun diperhatikan, seperti mikroskop dan penambahan buku
perpustakaan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar