Sabtu, April 14, 2007

Sampoerna Foundation Garap Madrasah dan Pesantren

Balikpapan, 12 April 2007 17:08

Sampoerna Foundation United Schools Program (SF USP), yang bertujuan meningkatkan kualitas sekolah, mulai menggarap Madrasah Aliyah dan bahkan pesantren.
Kabar gembira itu disampaikan Akbar Ismail, Program Officer Sampoerna Foundation alam kesempatan jumpa pers di Balikpapan, Kamis (12/4).
"Program itu disebut Madrasah Improvement Program (MIP)," katanya. MIP ini baru digagas awal 2007 lalu. Sejauh ini sudah dua madrasah yang menjadi binaan, di antaranya, Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Annuqoyah, Guluk-guluk Madura, dan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Raudhatul Thalibin di Rembang.
Menurutnya, konsep yang dikembangkan tidak jauh berbeda dengan penggarapan sekolah-sekolah umum yang sejauh ini sudah dilaksanakan. "Ke depan akan kita kembangkan lagi," paparnya.
Sementara itu di Balikpapan, untuk SF USP dipilih SMA Negri 2 sebagai binaan. Di luar itu masih ada sekolah lainnya, seperti SMA Negeri 2 Banyu Asin Palembang dan SMA Negeri 11, Bandung.
Kini, SF USP telah memiliki 14 sekolah binaan yang dibiayai SF dengan beberapa mitra. Diharapkan tahun 2007 ini jumlah sekolah yang menjadi binaan bertambah menjadi 22 sekolah. "Target kit minimal di setiap satu daerah ada satu sekolah unggulan," tambah Akbar.
Sedangkan SMA Negeri 2 Balikpapan, sebagai salah satu sekolah yang diadopsi pada periode pertama perjalan SF USP, telah menjalani program peningkatan kualitas kepala sekolah, guru, kurikulum, dan manajemen sekolah seperti leadhership training untuk kepala sekolah dan siswa, ESQ dan toastmaster untuk siswa.
Ada pula pelatihan mata pelajaran (subject content training) untuk para guru. Bahkan, lanjut Akbar, di SMA Negeri 2 Balikpapan telah secara rutin menggelar subject content training untuk para guru dari SMA-SMA lain di Balikpapan. "Nah, kedatangan kita ke Balikpapan untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangannya," katanya. [ST]


Sumber: http://www.gatra. com/artikel. php?id=103762

Rabu, April 11, 2007

Diagnosis Sampoerna Foundation untuk Program Peningkatan Mutu Madrasah


Subaidi, Sekretariat PPA

Menindaklanjuti kerja sama Program Peningkatan Mutu Madrasah Sampoerna Foundation bekerja sama dengan PP Annuqayah, SF mengirimkan tim diagnosis dari CeQDA (Centre for Quality and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke PP Annuqayah Guluk-Guluk. Fokus kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi dan memetakan kebutuhan dan potensi lembaga mitra, baik yang bersifat fisik atau nonfisik, yang selanjutnya akan direkomendasikan kepada SF sebagai acuan dasar penyusunan program kerja selama program kemitraan berlangsung. Kegiatan ini difokuskan di dua Madrasah Induk yakni Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putra dan Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri.
Tim CeQDA beranggotakan Bapak Dr. Suparto dan Salamah Agung, M.Sc., didampingi Amir Ma’ruf sebagai penanggung jawab eksekutif program dan Toni Driyantono sebagai konsultan. Tim diagnosis ini mulai bekerja sejak hari kamis tanggal 5 April sampai selasa 10 April 2007.
Untuk keperluan diagnosis tersebut ditempuh tiga cara: Pertama, kuisioner, melibatkan beberapa responden. Dari unsur Masyayikh, Pengurus PPA dan Yayasan: K.H. Moh. Ishomuddin AS, K.H. A. Warits Ilyas, K.H. A. Basith AS, K.H. A. Hanif Hasan, K. Alawi Thoha, K.H. A.Muqsith Idris, H.A. Pandji Taufiq, Ny. Hj. Layyinah, Ny. Najahatin Muqsith, Ny. Istifadah Warits, Ny. Hj. Nafhah Basyir, Ny. Helyah Ishom, Ny. Hj. Fathaturrahmah. Kepala Sekolah : K. Muhammad Ali Fikri, S. Ag. (MA 1 Putra) dan K.M. Naqib Hasan (MA 1 Putri). Guru, masing-masing di sekolah induk 10 orang, dengan perincian 8 guru dari mata pelajaran sains, matematika, dan bahasa; 2 guru dari mata pelajaran agama. Siswa, masing-masing sejumlah 15% dari jumlah siswa. Diambil dari siswa kelas 1 dan 2. Untuk MA Putra berjumlah sekitar 75 siswa, sedang MA Putri berjumlah sekitar 100 siswi. Alumni: K. Zainuddin (Bragung) dan K.H.A. Washil Hasyim (Ganding). Tokoh masyarakat: Drs. H.M. Nurhamim Thoha (Plt. Kepala Kantor Departemen Agama Sumenep) dan H. Muhammad Rais, M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Sumenep).
Kedua, Focus Group Discussion (FGD): terdiri dari 5 orang guru dan 15 siswa masing-masing dari Madrasah Induk. Guru yang mengajar sains, matematika, dan bahasa; sedang siswa adalah mereka yang mengisi kuisioner.
Ketiga, Wawancara: kepada mereka yang diberi kuisioner.
Selama berada di Annuqayah, tim diagnosis juga mencermati aktivitas santri sehari-hari dan berkunjung ke berbagai unit kegiatan santri.

Selasa, April 03, 2007

Maulid Nabi Muhammad saw. di Annuqayah


Pada hari Ahad tanggal 1 April 2007, pengurus Pondok Pesantren Annuqayah menyelenggarakan kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. dan Silaturahim Perwakilan Alumni/Simpatisan dan Wali Siswa Siswi SLTA di Lingkungan Madaris I Annuqayah. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Annuqayah di komplek kampus STIK Annuqayah. Kegiatan ini semula dirancang sebagai acara tahunan Yayasan Annuqayah untuk mengkoordinasikan perwakilan alumni/simpatisan PP Anuqayah seperti yang sudah lazim dilaksanakan, tetapi kemudian diperluas untuk mensosialisasikan Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) dari Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk lembaga pendidikan tingkat SLTA di Annuqayah kepada para wali siswa. Karena itu, selain masyayikh di lingkungan Annuqayah dan perwakilan alumni/simpatisan, acara ini juga dihadiri oleh para wali siswa-siswi SLTA di lingkungan Madaris 1 Annuqayah (MA 1 Putra, MA Tahfizh, MA 1 Putri, SMA 1 Putra, dan SMK), yang semuanya berjumlah sekitar 1800 orang.

Agenda sosialisasi BBP ini merupakan usulan dari para Kepala SLTA, terkait dengan bantuan dari Pemkab mulai tahun pelajaran 2006/2007. Bantuan Biaya Pembangunan Pemkab Sumenep untuk lembaga pendidikan tingkat SLTA bernilai Rp. 45.000,-/siswa/bulan. Untuk empat lembaga SLTA di Madaris I Annuqayah semuanya berjumlah Rp 913.745.000,- (SMK tidak mendapatkan BBP). Ke depan, siswa tingkat SLTA di Annuqayah hanya dibebani sumbangan pembangunan sejumlah minimal Rp 36.000,- per tahun.

Dalam sambutannya, K.H. Moh. Ishomuddin AS sebagai wakil Dewan Masyayikh PP Annuqayah menjelaskan tata organisasi di Annuqayah, yakni Yayasan Annuqayah dan Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah. Oleh Dewan Masyayikh, Pengurus Pesantren diberi wewenang untuk mengkoordinasikan lembaga kependidikan dan kepesantrenan, sedangkan Yayasan diberi wewenang untuk mengurusi aset dan unit-unit usaha untuk mendukung kegiatan pendidikan dan kepesantrenan. Kiai Ishom juga memberikan gambaran kegiatan kepesantrenan dan tantangannya ke depan. Acara ini juga diisi dengan ceramah keagamaan oleh K.H. Thayfur Aliwafa, pengasuh Pesantren Assadat Ambunten.