Guluk-Guluk—Setelah
jamaah shalat Subuh Jumat pagi kemarin (30/12), sekelompok santri PP Annuqayah
Lubangsa bersiap diri di kawasan Blok B. Mereka bergegas menyiapkan sapu lidi, arit,
dan karung. Sebagian lagi
berkeliling mencari teman mereka yang belum berkumpul di depan Blok B/5, PPA
Lubangsa. Padahal saat itu pagi masih terlalu remang untuk ditelusuri.
Mereka adalah
santri PPA Lubangsa yang tergabung dalam organisasi daerah Ikatan Santri
Annuqayah Jawa (Iksaj). Pagi itu, mereka hendak merealisasikan salah satu
program, yaitu bakti sosial (baksos).
Baksos adalah
salah satu program tahunan di organisasi Iksaj. Kegiatan yang dilaksanakan tiga
kali dalam setahun itu berupa bersih-bersih area pemakaman pengasuh PP Annuqayah. Kegiatan pertama akan
dilaksanakan di pemakaman Kiai Amir Ilyas, 50 meter
dari simpang tiga toko Annuqayah Bussines centre (ABC).
Pemakaman Kiai
Amir merupakan salah satu dari tiga lokasi yang dipilih pada kegiatan tersebut.
Sedangkan dua lokasi lainnya adalah pemakaman Kiai Syarqawi, pendiri PP
Annuqayah, sebelah barat kediaman K.H. Abd. Muqsith Idris dan pemakaman Kiai Abdullah Sajjad, sebelah
selatan kampus Instika putri.
Setelah terkumpul
sebanyak 36 orang, atas komando Zainul Afifi, mereka langsung menuju lokasi
pemakaman. Setibanya di lokasi, mereka disambut rerumputan yang tingginya
sampai di atas mata kaki. Sebagian ada yang mengeluh karena rumput yang terlalu
tinggi dan lebat. Sebagian lagi mencoba untuk memompa semangat kerja.
Solidaritas
menjadi kunci utama. Oleh karena itu rumput yang tinggi dan lebat tanpa terasa
sudah dibabat habis. Tinggal mengangkut dan membuang rumput liar itu dengan
menggunakan karung.
Tampak dari mereka tertawa melihat beberapa
santri yang bertugas membuang rumput berlagak seperti orang yang sedang mencari
rumput untuk makanan ternak.
Taufikurrahman,
ketua Iksaj, menuturkan bahwa meskipun kegiatannya adalah bersih-bersih, bukan
berarti tujuan utamanya adalah peduli lingkungan. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah memupuk
rasa cinta terhadap Annuqayah.
“Sejak dulu, kegiatan
ini (baksos) sudah sering dilakukan oleh
organisasi kami (Iksaj). Jadi atas saran para senior dan para alumni Iksaj, kegiatan ini harus tetap dipertahankan karena
merupakan salah satu cermin kecintaan kami kepada pesantren,” tutur santri asal
Besuki, Situbondo itu.
Baksos
berikutnya akan dilaksanakan di area pemakaman Kiai Abdullah Sajjad pada bulan
Maret mendatang, dan yang terakhir di pemakaman Kiai Syarqawi,” tutur Zainul
Afifi, koordinator lapangan.
Sebagai penutup
kegiatan, mereka menggelar pembacaan surat yasin yang kemudian dilanjutkan
dengan tahlil bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar