Husnul Khatimah Arief, PPA Latee II
Guluk-Guluk—Hari libur kuliah mahasiswa Instika yang tergolong lama
(12 Januari-18 Februari) memunculkan reaksi yang beragam dari mahasiswa itu sendiri.
Sebagian mereka bahagia karena liburan sejenak akan melepaskan penat setelah
sekian lama bergelut dengan aktivitas kuliah yang sangat padat, dan sebagian
yang lain malah merasa tak nyaman, karena waktu senggang yang cukup lama hanya akan
membuat mereka “menganggur” dan merasa malas untuk bersentuhan dengan hal-hal
yang berbau pendidikan. Fenomena inilah yang saat ini dirasakan oleh mahasiswa yang juga santri di PPA Latee II.
Hari libur yang relatif lama ini telah mengambil perhatian pengurus
PPA Latee II departemen Peribadatan. Mereka mewajibkan mahasiswa untuk mengisi
waktu luang dengan bertadarus di pagi hari (07.00 WIB). Selain untuk
meningkatkan kualitas spiritual, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah
kecintaan mahasiswa terhadap al-Quran. Terlebih, momen seperti ini jarang
sekali dilaksanakan di Latee II. Hal ini tak lepas dari banyaknya sejumlah
kegiatan pesantren dan kegiatan kuliah yang menguras sebagian besar waktu
mahasiswa.
Kegiatan yang sebenarnya tidak ada dalam program kerja pengurus ini
baru dilaksanakan Kamis kemarin (19/1). Bertempat di mushalla ar-Rahmah,
sekitar 20 mahasiswa terdengar melantunkan ayat-ayat al-Quran secara tartil.
Nur Hayati, Koordinator Peribadatan, menyatakan bahwa kegiatan ini hanya
bersifat temporal. Di kemudian hari, kegiatan ini bisa saja diganti dengan
kegiatan lain yang akan diselenggarakan oleh pengurus selain Peribadatan. Kegiatan
tadarus dilakukan untuk memanfaatkan waktu luang saja.
“Tadarusan ini hanya untuk sementara waktu, karena memang tidak
ada dalam program kerja pengurus departemen Peribadatan. Nanti bisa saja pengurus yang lain akan
memanfaatkan waktu luang ini dengan kegiatan lain. Daripada membuang-buang
waktu, kan lebih baik diisi dengan kegiatan yang bermanfaat,” kata Nur
Hayati saat ditemui di kantor PPA Latee II kemarin (20/1).
Dia melanjutkan, pengurus
departemen Pendidikan dan Pengembangan Intelektual tampaknya juga berinisiatif
akan mengisi waktu luang mahasiswa dengan pengajian sorogan. Pengajian ini akan
diisi oleh mahasiswa sendiri yang kompeten di bidang kitabiyah, khususnya
mahasiswa yang masuk dalam anggota Jam’iyah Qiraatul Kutub (JQK).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar