Selasa, Agustus 25, 2009

Annuqayah Terlihat Ramai di Bulan Puasa

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Jika Anda bertandang ke komplek PP Annuqayah saat ini, suasana yang Anda dapatkan akan berbeda dari beberapa minggu sebelumnya. Maklum, pada bulan Ramadan seluruh pesantren daerah yang berada dalam satu atap bernama Annuqayah melaksanakan liburan panjang bulan Ramadan.

Namun, liburan kali ini tergolong lebih ramai dari pada liburan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Dalam seminggu terakhir ini, suasana Ramadan di PP Annuqayah masih ramai dari hiruk-pikuk santri. Beberapa faktor yang menyebabkan mereka tidak pulang adalah karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, seperti kuliah bagi mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman (STIK) Annuqayah dan yang sudah semester IV, pondok Ramadan bagi siswa kelas II SMA Annuqayah, dan beberapa kegiatan kursus yang diadakan oleh beberapa lembaga di PP Annuqayah.

“Inginnya saya mau pulang kampung. Akan tetapi, karena kuliah masuk setengah bulan (24 Agustus s/d 6 September), ya terpaksa kerinduan saya pada keluarga harus ditunda dulu. Ini adalah pengalaman pertama saya berpuasa di sini. Tidak kerasan sih, tapi ditahan,” ungkap Zainul Afifi, mahasiswa baru STIK Annuqayah.

Beberapa santri memang sengaja berpuasa di pondok karena sudah menjadi kebiasaannya. Seperti diungkapkan Muhammad Ridwan, santri asal Lenteng itu menuturkan lebih enak berpuasa di pondok daripada di rumahnya.

“Kalau di sini masih banyak teman yang bisa diajak ngobrol. Kalau di rumah ada, tapi tidak sebanyak di sini,” ungkapnya.

Lain lagi dengan pernyataan Ulil Ansor, siswa SMA Annuqayah asal Sukorejo, Sukowono, Jember itu tidak pulang karena dia harus mengikuti kegiatan wajib yang diadakan oleh sekolahnya.

“Ya, mau gimana lagi kalau sudah kewajiban saya, harus dijalani saja, walaupun saya juga ingin pulang,” tutur santri Lubangsa itu.

Suasana yang lebih ramai bisa dilihat di daerah Latee. Hal itu disebabkan karena dawuh dari pengasuh PP Annuqayah daerah Latee tidak mengizinkan santrinya yang aktif di Organisasi Daerah untuk berpuasa di rumah, kecuali santri yang masih baru. Hal itu disebabkan karena pengasuh kecewa terhadap mereka (yang aktif di Orda) menyetel musik disco yang volumenya terlalu tinggi pada saat menjelang liburan. Akibat dari hal tersebut mereka harus kembali ke pondok dan harus mengukuti pengajian kitab yang diadakan oleh pengasuh selama minimal lima belas hari.

Minggu, Agustus 16, 2009

K.H. A. Hamidi Hasan Tutup Kegiatan Pekan Orientasi Santri Baru (POSBA) 2009-2010

Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK- Sejak tanggal 7-14 Agustus 2009, Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala melaksanakan kegiatan Pekan Orientasi Santri Baru (POSBA) tahun pendidikan 2009-2010. Sebanyak 49 santri baru dan santri lama yang tidak lulus pada tahun lalu mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan yang berlangsung selama seminggu ini diisi dengan berbagai macam program yang menunjang terhadap wawasan santri dan pengenalan lingkungan di Pondok Pesantren Annuqayah, Nirmala khususnya. Hal itu diimplementasikan dalam bentuk penyajian “Sejarah Pondok Pesantren Annuqayah Nirmala” yang diisi langsung oleh pengasuh harian PPA Nirmala, K.H. A. Hamidi Hasan. Pengenalan terhadap pengasuh-pengasuh di sekitar Pondok Pesantren Annuqayah diselenggarakan dengan kegiatan tausiyah.

Jum'at (14/09) malam kemarin, kegiatan ini diakhiri dengan acara penutupan yang bertempat di Mushalla Lt II. Semua santri, baru dan lama, mengikuti penutupan kegiatan ini. K.H. A. Hamidi Hasan turut hadir dalam kegiatan penutupan ini.

Khairul Mubarik, ketua panitia kegiatan ini, mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini ialah dalam rangka mengenalkan kepada seluruh santri baru khususnya tentang Pondok Pesantren Annuqayah Nirmala, selain juga ingin memperkaya wawasan pengetahuan mereka.

“Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah rela memfasilitasi kegiatan ini juga kepada seluruh santri yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini,” kata Ali Makki Khairi, ketua pengurus dalam sambutan penutupan tadi malam. Acara ini, lanjut Ali, tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan tanpa dukungan dari para santri.

“Saya berharap kegiatan ini mempunyai bekas yang baik dan bagus kepada santri, lebih-lebih dalam hal shalat jama'ah,” Ali berharap.

”Kegiatan ini adalah kegiatan reguler. Artinya, kegiatan ini akan terus berlanjut. Empat bulan mendatang, adik-adik sekalian akan dihadapkan dengan pekan Kepramukaan dan monitoring,” tutur Kiai Hamidi.

”Kegiatan semacam ini hanyalah sebuah metode pendekatan adaptasi. Insya Allah semua yang baru saja kita alami memiliki nilai edukasi,” tambah beliau.

Tiga peserta dinobatkan sebagai peserta terbaik dalam kegiatan ini. Terbaik pertama diraih oleh Shohibul Umam santri asal Bragung, kedua ialah Bashari Alwi santri asal Batang-Batang dan yang ketiga ialah Maulana Hanif Rahman santri asal Gung-Gung sumenep. Kenang-kenangan untuk ketiga peserta diberikan oleh ketua pengurus PPA Nirmala, Ali Makki Khairi.

Lukman Hakim, santri asli Batu Ampar yang masih duduk di kelas I MTs, mengatakan bahwa yang paling menarik dari kegiatan pekan orientasi ini ialah acara renungan yang dilaksanakan pada Kamis malam. ”Sebenarnya saya agak takut karena disuruh jalan malam-malam. Apalagi panitia mengingatkan bahwa di jalan banyak anjing lewat. Bulu kuduk saya merinding,” ujarnya.

Sabtu, Agustus 15, 2009

P2O Adakan Pembukaan Aktivitas Orda

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Demi mempercepat jalannya aktivitas seluruh Organisasi Daerah (Orda) yang berada di PPA Lubangsa, Kamis malam (13/8) kemarin pengurus PPA Lubangsa seksi Pembinaan dan Penerangan Organisasi (P2O) mengadakan acara pembukaan aktivitas Organisasi Daerah yang dikemas dalam bentuk dialog dengan tema “Pola Pengembangan Manajemen Keuangan Organisasi di Pesantren”.

Acara yang ditempatkan di ruangan kelas I-B MA 1 Annuqayah Putra itu diikuti oleh 48 peserta. Rinciannya, 30 orang dari delegasi Orda, 10 orang ketua Orda, dan 4 orang dari pengurus P2O sendiri, ditambah 4 orang pengurus harian PPA Lubangsa.

Mahbubul Huda, ketua panitia, menuturkan bahwa panitia khusus (Pansus) sengaja mengusung tema tersebut dikarenakan banyak Orda di Lubangsa yang lemah dalam manajemen keuangan. Pengurus P20 maupun ketua Orda sendiri jadi merasa khawatir.

“Memang dalam hal keuangan banyak sekali yang amburadul. Lebih-lebih Orda-Orda kecil yang anggotanya sedikit. Bahkan, mereka (bendahara) hanya asal nulis saja tanpa ada bukti (kwitansi),” ungkap ketua Ikatan Santri Pamekasan dan Sampang (Iksapansa) itu.

Hal itu dibenarkan oleh Mohammad Khalili, salah satu pengurus P2O. Ia menuturkan, keuangan di organisasi sangat berpengaruh terhadap organisasi. Apabila keuangannya sudah amburadul, tidak menutup kemungkinan ada penyelundupan uang yang dilakukan oleh bendahara. “Bukan hanya nominalnya saja yang berpengaruh, tetapi juga laporan keuangan itu penting,” ungkapnya.

Dalam hal pendelegasian, Faisal Amin, salah satu pengurus P2O, menuturkan bahwa pendelegasian merupakan salah satu upaya pengkaderan yang dilakukan pengurus P2O dalam masalah keuangan.

“Kami bukan hanya sekadar melaksanakan acara pembukaan. Akan tetapi, kami berupaya agar setiap acara yang kami lakukan bisa berguna kepada mereka. Dan karena malam itu dialognya mengenai masalah keuangan, kami (P2O) mewajibkan para bendahara setiap Orda mendelegasikannya,” ungkap pengurus asal Lenteng tersebut.

Kamis, Agustus 06, 2009

Pelantikan Pengurus IKSAJ 2009-2010

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Setelah dalam Konferensi Akbar beberapa minggu lalu terpilih ketua dan wakil ketua baru Ikatan Santri Annuqayah Jawa (IKSAJ) masa bakti 2009-2010, untuk menindaklanjuti hal tersebut, maka pada Senin (03/08) kemarin, Dewan Syuriah IKSAJ mengadakan acara pelantikan pengurus IKSAJ yang ditempatkam di ruang kelas III-D MTs 1 Annuqayah Putra.

Acara itu dimulai pada pukul 20.25 WIB dan dihadiri sekitar 31 anggota IKSAJ. Pada kesempatan itu pula turut hadir K.H. A. Khalili Abdul Mannan, pengasuh PP Nurul Mannan, Ledokombo, Jember.

“Malam ini akan menjadi saksi atas ikrar kalian sebagai pengurus baru, apakah betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik atau akan menyalahgunakan kepercayaan yang telah kalian emban itu,” ungkap Abd Wasik, ketua Dewan Mustasyar IKSAJ dalam sambutannya.

Malam itu merupakan malam yang istimewa dalam pelantikan pengurus IKSAJ. Sebab yang melantik pengurus baru itu adalah K.H. A. Khalili Abdul Mannan. Beliau adalah dewan konsultan pengurus Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Se-Karesidenan Besuki.

Setelah pelantikan pengurus IKSAJ, dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Kiai Khalili. Dalam tausiyah itu, Kiai Khalili banyak menuturkan kisah-kisah para alumni Annuqayah, khususnya alumni Lubangsa yang banyak bercerita kepada beliau bahwa mereka (alumni) banyak yang menyesal karena dulu semasa menjadi santri tidak begitu aktif di organisasi.

“Banyak yang mengeluh kepada saya, katanya mereka dulu menganggap remeh organisasi, karena biasanya rutinitas organisasi di Lubangsa itu kan hanya pidato, tartil, baca puisi, dan lain sebagainya. Ternyata setelah pulang ke masyarakat mereka menyesal, kegiatan-kegiatan seperti itu sangat dibutuhkan di masyarakat,” ungkapnya.

“Kepada pengurus baru yang sudah dilantik, jangan sampai lalai terhadap tanggung jawab kepada IKSAJ. Tanggung jawab kalian bukan hanya di sini, tapi kalian juga bertanggung jawab atas para alumni Annuqayah yang tergabung dalam IAA. Sebab kalian yang akan mengganti mereka nantinya. Gigitlah tanggung jawab itu dengan gigi geraham kalian,” tuturnya kemudian.

Selasa, Agustus 04, 2009

Nirmala Mengadakan LPJ dan Pelantikan Pengurus Masa Bakti 2009-2010


Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK- Sabtu (31/07) kemarin Pondok Pesantren Annuqayah daerah Nirmala mengadakan acara Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus masa bakti 2008-2009 dan Pelantikan Pengurus Baru Masa Bakti 2009-2010, bertempat di Mushalla lantai II. Pengurus yang dilantik terdiri dari pengurus lama dan pengurus baru. Acara dimulai sekitar pukul 20.15 WIB dan dihadiri oleh seluruh santri Nirmala, semua pengurus. Turut hadir pula pengasuh utama PP Annuqayah Nirmala yaitu K.H. M. Afif Hasan.
Acara pelantikan diisi dengan beberapa acara yakni pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an, prakata Tim Formatur, LPJ Pengurus masa bakti 2008-2009, prosesi pelantikan pengurus, pembacaan SK, sumpah jabatan, sambutan ketua terpilih, tausiyah pengasuh dan penutup.
Sesuai SK yang telah disetujui oleh Kiai Afif, Ali Makki, S. Pd.I menjabat sebagai ketua dan Subaidi, A. Ma sebagai wakil ketua pengurus masa bakti 2009-2010.
“Tim Formatur itu fungsinya seperti KPU di negara kita Indonesia. Acara ini diperuntukkan secara legal formal untuk melantik atau membai'at seseorang menjadi pemimpin,” tutur Subaidi, ketua Tim Formatur.
“Perlu diketahui bahwa kepengurusan di PP Annuqayah Nirmala ini tidak berdasarkan kehebatan seseorang. Jika Anda mahasiswa maka seratus persen Anda akan diangkat menjadi pengurus. Maka dari itu saya berharap kepada semua komponen dan eksponen untuk bersama-sama membangun Nirmala ke depan,” tambahnya.
Ali Makki, S. Pd.I, ketua terpilih dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Formatur dan terutama kepada pengasuh, Kiai Afif Hasan, yang telah memberikan mandat dan kepercayaan. Dia berharap agar pengasuh bisa memberikan bimbingan dan arahan dalam memimpin Nirmala.
“Sebenarnya saya terpilih bukan berdasarkan kapabilitas. Saya bukan orang yang andal. Selama mondok saya belum pernah belajar menjadi leader yang baik,” tutur Ali.
“Saya terpilih tidak secara demokratis. Saya langsung ditunjuk, dan saya tidak bisa menolak itu. Saya harap para santri aktif berpartisipasi, sebab bagaimanapun baiknya sebuah program tanpa dukungan dari para santri tidak akan berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Selanjutnya, setelah sambutan ketua terpilih, acara dilanjutkan tausiyah pengasuh, Kiai Afif. Beliau mengawali sambutannya dengan mendoakan para pengurus yang baru saja dilantik. “Semoga kepengurusan pada masa sekarang ini lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” doanya.
Beliau mengatakan bahwa program di Nirmala itu cukup canggih dan luar biasa, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga beliau menilai hal itu adalah pemicu utama tidak terlaksananya sebuah program.
Beliau juga mengungkapkan bahwa banyaknya program yang tidak terlaksana karena terlalu banyak, ketidaksolidan antarpengurus sehingga berimplikasi pada rendahnya kerja sama, tidak ada skala prioritas dalam menjalankan program, dan rendahnya kontrol.
“Kontrol itu sangat penting sekali. Misalnya kita membuat program kemudian tidak dikontrol maka tidak akan terlaksana, kemungkinan besar tidak bisa dilakukan,” tutur beliau.
“Kontrol itu harus dilakukan secara terus-menerus , jangan hanya hangat-hangat tai kucing,” tambah beliau.
Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh M. Kamil Ustadzi, salah seorang pengurus Nirmala.

Senin, Agustus 03, 2009

ISI Adakan Rapat Pleno Masa Bakti 2009-2010

Jamaluddin M Haz, PPA Lubangsa

Setelah mengadakan pelantikan pengurus baru, Ikhwanussyubban Al-Islamiyyin (ISI) melanjutkan aktivitas organisasinya dengan mengadakan rapat pleno yang membahas masalah program kerja selama satu tahun yaitu masa bakti 2009-2010.
Rapat pleno yang dilaksanakan pada hari Kamis malam (30/07/2009) itu dihadiri oleh seluruh pengurus ISI dan bertempat di salah satu ruangan MTs 1 Annuqayah Putra. Pada rapat pleno ini, seluruh seksi yang ada di organisasi ini dipanggil ke depan untuk membacakan program kerjanya yang diwakili oleh koordintor masing-masing seksi.
Rapat pleno ini dipimpin oleh tiga orang; dua orang dari pengurus harian dan satu dari dewan perwakilan anggota (DPA). Pengurus harian diwakili oleh ketua umum dan sekretaris yaitu Jauhari B dan Khabir, sedangkan dari DPA diwakili oleh ketua DPA yaitu Zubairi Anas.
Rapat ini diawali dengan pembacaan tatib (tata tertib) sidang. Setelah pembacaan tatib selesai, setiap seksi dipanggil untuk membacakan program kerjanya masing-masing. Pembacaan program kerja ini diawali oleh pengurus harian yang diwakili oleh Fauzi selaku wakil ketua umum periode 2009-2010. Setelah pembacaan program selesai, maka masuk pada seksi yang pertama yaitu seksi Pendidikan dan Penalaran (P2) yang diwakili oleh Abd. Wadud, dan selanjutnya setiap seksi mebacakan programnya masing-masing.
Dalam rapat pleno ini seluruh peserta sidang berhak memberikan tanggapan, masukan, menambah atau mengurangi program kerja yang disampaikan oleh setiap seksi, sehingga dalam rapat ini banyak terjadi tukar gagasan antara anggota rapat.
“Rapat ini diadakan demi kelancaran organisasi ke depan dan agar ISI bisa cepat melaksanakan programnya,” ungkap Jauhari B selaku Ketua Umum Ikhwanussyubban Al-Islamiyyin.
Acara ini berakhir sekitar pukul 22.00 WIB dan seluruh anggota sidang kembali ke pondoknya masing-masing.