Kamis, Maret 29, 2007

Kunjungan Executive General Manager Telkom Divre V Jatim ke Annuqayah


Pada hari Kamis pagi 29 Maret 2007 Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah menerima Executive General Manager Telkom Divisi Regional V Jawa Timur, Bapak Nanang Ismail Kosim, bersama rombongan. Selain bersilaturahim dengan Dewan Masyayikh Pondok Pesantren Annuqayah, kunjungan singkat pemimpin tertinggi Telkom di tingkat Jawa Timur ini di antaranya juga untuk meninjau Warung Internet yang akan segera beroperasi di Pondok Pesantren Annuqayah. Sebelumnya, Pengurus Pesantren Annuqayah, yang dalam hal ini diwakili oleh Yayasan Annuqayah, menerima pinjaman modal untuk membuka Warung Internet untuk santri/pelajar di lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah. Ada dua unit Warnet yang akan dibuka, yakni untuk santri putra dan untuk santri putri. Masing-masing unit terdiri dari 4 PC. Warnet untuk santri putra berlokasi di sebelah barat Toko Yayasan, tepatnya di sebelah Kantor Herba Madura. Sedangkan Warnet untuk putri berlokasi di Perpustakaan MA 1 Annuqayah putri.

Sabtu, Maret 10, 2007

Penghijauan di Annuqayah


Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah pada hari Jum’at 9 Maret 2007 melaksanakan kegiatan penghijauan dengan melibatkan santri dari berbagai daerah di lingkungan Pondok Pesantren. Lokasi penghijauan dilakukan di bukit Lancaran Guluk-Guluk, di kawasan Pondok Pesantren Annuqayah (Madrasah dan pesantren daerah), dan di lingkungan masyarakat sekitar pondok. Persiapan untuk kegiatan ini dimulai sejak beberapa minggu lalu, mulai dari penyuluhan dan teknik penanaman bibit yang difasilitasi oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Sumenep, peninjauan lokasi, pemilahan bibit berdasarkan karakter tanah, identifikasi lokasi lahan dan pembuatan lubang.

Untuk pembuatan lubang dan identiifikasi lokasi lahan, Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah melibatkan Kepala Desa, tokoh masyarakat dan warga sekitar. Menurut K. Muhammad-Affan, Koordinator Divisi Pelestarian Lingkungan dan Kesehatan Swadaya BPM-PPA, kegiatan ini dimaksudkan agar santri dan masyarakat juga merasa memiliki dan turut melestarikan lingkungan di sekitarnya. Selain sebagai upaya penyelamatan alam, kegiatan ini sekaligus menjadi wahana pendidikan lingkungan bagi santri dan masyarakat.

Kegiatan penanaman ini melibatkan kurang lebih 500 santri secara suka rela yang dikoordinasi langsung oleh KSPA (Komunitas Santri Pecinta Alam), Green Santri-nya Pesantren Annuqayah. Jumlah pohon yang ditanam semuanya berjumlah 4110 batang, yang terdiri dari lima jenis pohon, yaitu pohon jati (750 batang), mindi (2500 batang), melinjo (200 batang), mahoni ( 460 batang), dan mimba (200 batang). Bibit pohon yang ditanam ini merupakan bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Sumenep.

Sekadar mengingatkan, Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah pada tahun 1981 memperoleh Kalpataru, penghargaan dari Presiden Republik Indonesia untuk penyelamatan lingkungan nasional. Kegiatan ini merupakan penegasan kembali komitmen Pesantren untuk terus secara konsisten melakukan aksi-aksi konkret melestarikan lingkungan.

Selasa, Maret 06, 2007

Annuqayah Bekerja Sama dengan Sampoerna Foundation Tingkatkan Mutu Madrasah


Setelah berkomitmen meningkatkan mutu tiga madrasah di Rembang, sekali lagi Sampoerna Foundation (SF) secara resmi meluncurkan program peningkatan kualitas Madrasah Aliyah. Kali kedua ini, madrasah yang akan dibina adalah madrasah di bawah asuhan Pondok Pesantren Annuqayah di Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.

Peluncuran program binaan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Pondok Pesantren Annuqayah dengan Sampoerna Foundation di Guluk-Guluk, Sumenep Madura (28/2). Nota kesepakatan ditandatangani oleh Ketua Yayasan Annuqayah, Bapak HA. Pandji Taufik dan Chief Operating Officer Sampoerna Foundation, Elan Merdy serta disaksikan oleh sesepuh Pondok Pesantren Annuqayah yaitu Al Mukarram K.H. Ahmad Basyir.

Eddy F. Henry, Direktur Program dan Urusan Alumni Sampoerna Foundation di sela-sela penandatanganan mengatakan bahwa alasan pelaksanaan program ini adalah sebagian besar siswa yang bersekolah di madrasah berasal dari kelompok masyarakat miskin dan terpinggirkan. ”Bayangkan saja ada jutaan siswa dari keluarga tak mampu di seluruh Indonesia yang tidak punya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Jika kita tidak segera melakukan sesuatu, mereka ini sangat potensial untuk terpengaruh unsur ekstrimisme yang menawarkan jalan pintas melepaskan mereka dari kemiskinan duniawi lewat janji-janji surgawi. Karena itulah, Sampoerna Foundation yakin program ini adalah salah cara efektif untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia sekaligus menjadi bagian integral dari proses pemberdayaan masyarakat miskin dan mengembalikan citra Islam sebagai pembawa budaya ilmiah, pluralisme dan perdamaian,” kata Eddy.

Masih menurut Eddy, pada dasarnya program peningkatan mutu madrasah ini mempunyai konsep yang sama dengan program peningkatan kualitas sekolah, SF - United Schools Program (SF USP). Sampoerna Foundation akan memberikan berbagai program untuk peningkatan kualitas guru, peningkatan kualitas manajemen sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan umum di pesantren. Selain itu Sampoerna Foundation juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, kegiatan ekstra kurikuler siswa, dan termasuk juga perbaikan fasilitas dan infrastruktur madrasah tersebut.

Program kemitraan antara Sampoerna Foundation dengan Pondok Pesantren ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah aliyah yang berada di sekitar mitra pesantren dan menjadi tempat para santri pesantren menimba ilmu pendidikan formal diluar pendidikan agama. Sebelum Madrasah Aliyah di Guluk-Guluk Sumenep, Sampoerna Foundation telah menggandeng Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin di Rembang untuk membina tiga madrasah aliyah, yaitu Madrasah Raudlatuth Thalibin, Madrasah Aliyah Mualimin Mu’allimat dan Madrasah Aliyah Negeri Rembang. Diharapkan lima tahun mendatang ada sekitar 20 Madrasah Aliyah di Indonesia yang bisa tergabung program ini. ”Kami berharap madrasah aliyah yang terpilih dalam program peningkatan mutu ini, nantinya akan dapat menjadi pendorong bagi terciptanya peningkatan mutu bagi madrasah lainnya di kota atau kabupaten dimana mereka berada,” jelas Eddy Henry.

Sebagai gambaran, metode peningkatan kualitas pendidikan melalui kemitraan seperti ini telah dijalankan oleh Sampoerna Foundation melalui program SF USP di SMA Negeri yang berada di Musi Banyuasin, Balikpapan, Bukitinggi, Depok, Bandung, Denpasar, Surabaya, Malang, dan Pasuruan.

Sumber: http://www.sampoernafoundation.org/content/view/655/126/lang,i