Guluk-Guluk—Salah satu alumnus Pondok Pesantren Annuqayah Latee II, Guluk-Guluk, Sumenep, Dewi Nurhayati, dinobatkan sebagai Mahasantri Teladan Nishfu Sanah oleh Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Malik Ibrahim Malang, Kamis (29/12) malam. Mahasiswi semester satu Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Malik Ibrahim Malang tersebut mampu menyisihkan ratusan mahasantri lainnya.
Penobatan Mahasantri teladan di saat hujan deras mengguyur Malang tersebut diberikan kepada mahasiswa yang dipandang berprestasi, aktif dalam kegiatan ma’had, berakhlak mulia, dan tidak pernah mendapat hukuman (‘iqab).
“Malam ini menjadi sejarah yang tak terlupakan, sehingga saya seakan sulit memejamkan mata,” tambah gadis anggun itu sembari tertawa renyah.
Wiwin merasa bahagia atas prestasinya. Dia memperoleh hadiah berupa beberapa kitab karangan Al-Ghazali dan terjemahannya serta sertifikat penghargaan. Hadiah tersebut diberikan langsung oleh mudir MSAA, KH Isrokhunnajah.
“Sudah jadi rahasia umum, tentu saja ada kadar bahagianya sekaligus juga beban ke depan untuk tetap bersinar dan tidak redup. Begitu kira-kira, hehe,” ujarnya agak filosofis.
Gadis semampai yang tingginya lebih dari 160 cm ini masuk Annuqayah pada 2005, dan tahun 2011 berhenti untuk melanjutkan studinya ke UIN Malik Ibrahim Malang.
Selama di Annuqayah, gadis asal Bata’al, Guluk-Guluk, Sumenep, ini aktif sebagai pengurus OSIS MTs Annuqayah Putri (2007), Pengurus Dewan Pramuka Gudep 0762, Sekretaris Tim Composting SCC MA 1 Annuqayah Putri (2009), Sekretaris Jurusan MAK (2010), Pemimpin Redaksi Buletin Al-Afkar Raudhah dan sekretaris Raudhah Lughah Arabiyyah Pondok Pesantren Annuqayah Latee II, serta Sekretaris II Pondok Pesantren Annuqayah Latee II (2010).
“Annuqayah-lah yang membentuk saya seperti ini,” tegasnya dengan nada serius.
1 komentar:
mapoko' demi Annuqayah :-)
Posting Komentar