Sabtu, April 10, 2010
SMA Annuqayah Prioritaskan Kedisiplinan
Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee
GULUK-GULUK—Setiap hari Sabtu, SMA Annuqayah (putra) melangsungkan acara upacara. Tepat pada pukul 07.05 WIB, upacara dimulai. Ketika bel berbunyi, tanpa dikomando siswa-siswa berbaris dengan rapi di halaman sekolah.
Hal itu juga terlihat Sabtu (10/04) tadi pagi. Asnawi Susanto, S.Ag., salah seorang guru SMA Annuqayah, tampil sebagai Pembina Upacara. Dalam sambutannya Asnawi menyatakan bahwa upacara tersebut merupakan salah satu indikator kedisiplinan. Kedisiplinan inilah yang selama ini menjadi agenda besar dari SMA Annuqayah putra, sehingga wajar bila lembaga ini terkenal disiplin sepanjang berdirinya.
Lebih lanjut Asnawi menjelaskan bahwa di era globalisasi ini kita bakal tertinggal dari kemajuan jika abai terhadap kedisiplinan. Sebab, barometer kemajuan adalah kedisiplinan.
Asnawi mencontohkan kedisiplinan yang betul-betul diperhatikan di Eropa. “Berkacalah pada Eropa. Eropa maju karena kedisiplinannya,” ungkap wali kelas 3 IPS ini.
Dia menyatakan, di Chicago saja kalau terlambat masuk sekolah, maka anak didik akan disanksi dengan membuat makalah sebanyak 3 bindel. Konsekuensi logisnya, kedisiplinan tersebut berbanding setara dengan pengembangan pemikiran.
“Saya saksikan, dari hari ke hari pendisiplinan di sekolah tercinta ini makin ketat dan bagus. Inilah yang menjadi karakter dari SMA Annuqayah,” ucapnya dengan nada berapi-api. Sambutan dari guru ekonomi ini tambah semarak dengan gemuruh tepuk tangan dari peserta upacara.
Perkembangan kedisiplinan siswa dari waktu ke waktu kian membaik. Hal itu tidak terlepas dari fungsi pintu gerbang yang terbuat dari besi. “Ketika jam menunjukkan pukul 07.05 WIB, jangan harap siswa bisa mengikuti proses belajar mengajar karena pintu gerbang sudah digembok,” kata Mohammad Ishaq, Pembantu Umum SMA Annuqayah, dengan nada serius.
Aturan tegas di SMA Annuqayah itu berefek jera pada siswa-siswa yang kurang komitmen dalam belajar. Hal ini diakui Hizbul Muttaqin, salah satu siswa kelas XI IPS. Dia menuturkan, semenjak adanya pintu gerbang, jam dinding selalu menjadi perhatiannya. “Sebelum itu, saya terkenal malas masuk sekolah. Tapi sekarang tidak lagi,” akunya sambil tersenyum malu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar