Sumarwi, PPA Nirmala
GULUK-GULUK—Meski acara Pembekalan Pragraduasi Santri Siswa Kelas Akhir (Trisiska) Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala Periode 2009-2010 masih akan dilaksanakan pada awal bulan Mei mendatang, Pengurus Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan Kemasyarakatan Nirmala yang bertanggung jawab atas pemberangkatan dan penarikan guru tugas (GT) pada hari Rabu (14/04) kemarin telah memberangkatkan 3 santri ke lembaga at-Thahiriyah Desa Kebun Dadap Saronggi, Sumenep yang diasuh oleh KH Ahya'.
Ketiga anak santri tersebut ialah Ali Buldan santri asal Panggung Tambak Agung Ambunten, Sumenep, M. Muafiqul Khalid santri asal Desa Montorna Pasongsongan, Sumenep, dan M. Ali Akbar santri asal desa Galis Pulau Gili Genting, Sumenep. Mereka berangkat atas instruksi langsung dari Pengasuh Harian PPA Nirmala, KH A. Hamidi Hasan.
“Mereka diberangkatkan ke At-Thahiriyah lebih awal dalam rangka mengatasi kekosongan ustadz di lembaga tersebut,” ungkap Ali Makki, ketua pengurus Nirmala. Diharapkan, mereka bisa menggantikan 3 guru tugas sebelumnya yang saat ini sudah nonaktif.
Setelah acara Pembekalan Pragraduasi Trisiska nanti dilaksanakan, ketiga guru tugas yang berangkat kemarin tersebut belum tentu akan kembali ditugaskan ke lembaga itu kembali karena mereka hanya magang saja di at-Thahiriyah. Kemungkinan besar mereka dialihkan ke tempat pengabdian yang membutuhkan tenaga pengajar yang sesuai dengan kemampuan santri yang bersangkutan.
KH A. Hamidi Hasan dalam tausiyahnya setelah shalat jama'ah zhuhur mengatakan bahwa program pengabdian ini merupakan proses kelanjutan dari pendidikan santri selama berada di pesantren agar menjadi santri atau 'ibadullah yang takwa, mutafaqqih fi al-din, dan berwawasan luas sebagai mundzirul qaum sesuai dengan visi Pondok Pesantren Annuqayah.
Beliau juga menjelaskan mengenai hal-hal yang akan dilalukan selama berada di lembaga at-Thahiriyah yaitu mengajar di sekolah diniyah, membimbing baca al-Quran, dan yang paling penting adalah bersosialisasi serta membangun masyarakat setempat.
Untuk poin ketiga Beliau berharap agar mereka bisa menjalankan komunikasi dengan baik. “Komunikasi yang baik dengan tokoh setempat harus dilakukan dengan sebaik mungkin,” kata pengasuh.
Di akhir tausiyahnya, pengasuh berpesan agar mereka bertiga menjadi ustadz yang baik. “Jadilah ustadz yang bisa dijadikan contoh bagi anak didiknya, menjadi uswah hasanah sebagaimana Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya,” tambahnya.
“Saya merasa kurang yakin dengan kemampuan yang saya punya,”kata Bigul, sapaan akrab M. Muafiqul Khalid. Hal senada juga dikatakan oleh Ali Buldan. Dia juga merasa cemas dengan kemampuannya. Akan tetapi bagaimanapun ia harus melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin.
“Tak ada pilihan lain, saya harus bisa melaksakan tugas ini dengan baik karena ini adalah tanggung jawab,” ungkapnya saat ditemui setelah shalat jama'ah zhuhur.
“Saya yakin mereka bisa membawa dan menjaga nama baik Nirmala,” ujar Ahmad Fadali, pengurus Litbang dan kemasyarakatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar