Munir, Siswa Kelas Akhir MA 1 Annuqayah Putra
Sebentar lagi siswa kelas akhir akan memasuki kehidupan yang berbeda. Mereka akan meninggalkan masa-masa sekolahan yang saat ini dihinggapinya. Entahlah kemana mereka akan beranjak setelah lulus nanti apakah mereka masih tetap berupaya untuk melanjutkan studynya kejenjang yang lebih tinggi yang biasa kita kenal dengan ‘Kuliah’ atau mereka akan mencari kehidupan lain yaitu dengan memasuki kehidupan dunia kerja?
Yang jelas pilihan ada ditangan mereka masing-masing. Yang terbaik tidak bisa kita prediksi dengan pandangan semata karena kehidupan ini penuh dengan teka-teki, kadang hal-hal yang kita cita-citakan tidak dapat kita capai, tapi hal itu bukan berarti kegagalan hidup. Mestinya dijadikan sebagai pelajaran untuk selalu berhati-hati dalam mengerjakan segala hal.
Dalam hal ini, Siswa-Siswa kelas Akhir MA 1 Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, mempunyai keinginan tersendiri untuk melangkah-menjalani hidup setelah lulus nanti. Sebagaimana dikatakan oleh Ahmad Halif, siswa kelas XII IPS 1. “kalau aku setelas lulus nanti akan melanjutkan keperguruan yang lebih tinggi, karena hal itu adalah merupakan kewajiban.”
Hal itu didasarkan atas kesadaran dirinya akan pentingnya menuntut ilmu. Rasulullah SAW. pernah bersabda “Tuntutlah ilmu walaupun sampai kenegeri Cina.”, Maka dari itu buatku tidak ada pekerjaan lain kecuali belaja-dan belajar
Lain halnya dengan yang dikatan oleh Moh. Zaidi, Kelas XII IPS 3. Dia memilih untuk berkarir didunia bisnis. “Aku akan terjun kedunia bisnis, akan tetapi bukan berarti aku akan meninggalkan kewajibanku untuk belajar, karena bagiku belajar tidak harus dengan di sekolah atau dibangku kuliah,”tambahnya.
Setelah diadakan penelitian ternyata kayaknya dari teman-teman siswa MA 1 Annuqayah yang memilih berkarir dalam dunia bisnis adalah mereka yang telah mengikuti acara training Entrepreneur dengan tema “Menjadi Pengusaha-pengusaha Muslim Professional” dalam pelatihan tersebut. A. Khairus Salim, salah seorang dari Entrepreneur College (EC) yang menjadi pemateri pada pelatihan tersebut beliau menjelaskan dan memberikan data penduduk bekerja menurut pekerjaan dan pendidikan. dalam data tersebut dijelaskan bahwa semakin tinggi sekolah seseorang, tidak membuat seseorang memiliki keberanian untuk usaha mandiri atau menjadi pengusaha.
Namun sebaliknya, semakin tinggi seseorang sekolah, maka orang tersebut semakin menjadi karyawan, buruh, kuli dan atau pegawai. Beliau menjelaskan kalau seseorang sudah mengenyam pendidikan pendidikan yang tinggi maka rasa gengsi untuk sekedar jualan akan merasa malu. Padahal kehidupan seorang pegawai adalah kehidupan yang tidak merdeka pekerjaan diatur orang lain, pendapatan diatur orang lain, sebagian besar kehidupan ini ditentukan orang lain dan akhirnya tidak memiliki kebebaasn dalam hidup ini.
Kebebasan waktu, kebebasan pekerjaan, kebebasan datang dan pulang kantor, kebebasan menentukan pendapatan sendiri dan berbagai kebebasan lain akhirnya menjadi hal yang amat mahal bagi kehidupan ini. berbeda dengan jika menjadi seorang Wirausahawan. Di sana ada kebebasan, ada kemerdekaan dan juga ada resiko.
Entahlah, ke arah mana yang terbaik kita akan beranjak setelah lulus nanti, tapi yang jelas kita harus menyadari bahwa kehidupan ini penuh liku dan berkelok, tak jarang jalan ini terjal dan berbatu. Apa pun yang hadir dihadapan kita mestinya kita mampu untuk menjawabnya dengan kekuatan hati, pikiran tenaga dan bahkan materi. Jiwa raga adalah taruhannya.
Dalam hal ini Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MA 1 Annuqayah Moh. Khalili Kn. memberikan saran tentang kemana seharusnya siswa kelas akhir beranjak setelah lulus nanti. “Saya katakan kepada seluruh siswa kemana mereka akan pergi setelah lulus nanti terserah mereka, apakah mereka akan Kuliah, berbisnis atau bahkan berkeluarga, tapi yang jelas jangan pernah berhenti untuk belajar, karena tanpa belajar masa depan kita akan suram. Untuk itu, saya ucapkan selamat berjuang anak-anakku! berjuang menghadapi dan menjalani kehidupan yang penuh dengan lika-liku ini,” katanya.
Tulisan ini dimuat di Rubrik Forum Muda Kompas Jawa Timur, Sabtu, 10 April 2010.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar