Selasa, April 13, 2010

Kebangkitan Rayon al-Farisi


Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee

GULUK-GULUK—Santri Rayon al-Farisi PPA Latee yang selama ini dihadapkan pada vakumnya kegiatan kini boleh berbangga. Pasalnya, rencana pengurus Rayon al-Farisi untuk menyelenggarakan kursus Bahasa Arab dan bimbingan al-Qur’an mulai tampak di depan mata.

Senin malam (12/04) kemarin, sekitar pukul 21.15 WIB, pembukaan kursus Bahasa Arab dan bimbingan al-Qur’an digelar. Kegiatan yang bertempat di Gedung Diniyah Lantai II ini dihadiri oleh Majlis Pertimbangan Pengurus (MPP), Pengurus Harian, Kepala Diniyah dan Koordinator Kamtib PPA. Latee sekaligus juga melibatkan semua santri yang telah mendaftarkan.

Meskipun format acaranya dikemas secara sederhana, para peserta tampak khidmat mengikutinya. “Acaranya memang sederhana. Tapi saya bersyukur adik-adik santri bisa serius,” kata Abd. Rasyid, ketua panitia yang juga tercatat sebagai pengurus rayon Al-Farisi.

Menurut Ahmad Usmuni, ketua Rayon, kegiatan kursus dan bimbingan ini digratiskan. “Tak sepeser pun santri dipungut biaya,” ungkapnya. Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan ini hanya dianjurkan bagi santri Al-Farisi yang berminat.

Hal itu tidak terlepas dari pertimbangan dari Abu Sairi, S.Pd.I, ketua Pengurus Latee. “Rayon al-Farisi adalah tempat khusus santri baru. Rata-rata umur mereka masih di bawah 13 tahun. Takutnya tidak kerasan, makanya tidak diwajibkan,” papar santri yang masih lajang ini.

Dalam sambutannya, Abu mempertegas mengapa baru sekarang merekomendasikan adanya kursus dan bimbingan di Al-Farisi. “Sebab saya melihat santri-santri Al-Farisi masih dalam proses beradaptasi. Saya masih sering menjumpai mereka menangis karena teringat pada orang tuanya,” jawabnya.

Kegiatan kursus dan bimbingan ini memanfaatkan tutor dari Latee sendiri yang memang kompeten di bidangnya. Ada dua tutor untuk Bahasa Arab, sedangkan bimbingan al-Qur’an hanya ditangani satu orang.

“Untuk Bahasa Arab kami memercayakan pada Romaiki Hafni (santri senior Darul Lughah al-‘Arabiyah Latee) dan Ahmad Faidlal (santri latee yang kini menjadi pengurus Markazul Lughah al-‘Arabiyah Annuqayah),” terang Ahmad Usmuni. Sedangkan tutor bimbingan Al-Qur’an, lanjutnya, adalah Ali Izam Shiddiq yang memang sudah terkenal kefashihannya dalam membaca Al-Qur’an.

Santri yang mengikuti kegiatan ini bisa dipastikan tidak bakal mengalami kejenuhan, karena jadwal yang ditetapkan tidak full dalam seminggu. “Ahad dan Rabu pagi khusus Bahasa Arab, sedangkan bimbingan al-Qur’an dilaksanakan pada hari Senin pagi,” ungkap mahasiswa Tafsir Hadis ini.

Program Rayon al-Farisi ini disambut baik oleh santri, sebagaimana diungkapkan Moh. Afifillah. Santri yang bermukim di Rayon Al-Farisi nomor 03 ini menuturkan bahwa ia sangat senang sekali bisa ikut kursus. “Sejak dulu saya berkeinginan untuk ikut kursus, tapi baru terwujud sekarang. Saya senang banget,” katanya dengan polos.

Perkembangan sementara, untuk bimbingan Tartilul Qur’an masih diikuti 11 orang . Sedangkan Bahasa Arab lebih banyak dari itu, yakni sudah mencapai 25 orang.

Namun begitu, Usmuni tetap optimis bahwa di hari-hari mendatang pesertanya pasti bertambah. “Saya yakin masih banyak santri yang berminat. Sebab, tidak sedikit dari mereka mengatakan ingin ikut namun masih mau minta izin pada orang tuanya,” pungkasnya.

Tidak ada komentar: