Senin, April 12, 2010

Santri Latee Diundang Mengaji Yasin dan Tahlil


Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee

GULUK-GULUK—Pernyataan bahwa sudah ada pergeseran kepercayaan masyarakat terhadap pesantren tidak seutuhnya benar. Hal itu dapat dibuktikan dengan kecenderungan sebagian besar masyarakat untuk mengundang santri Latee mengaji Yasin dan tahlil bersama.

Seperti yang terjadi Ahad siang (11/04) kemarin, setelah berjama’ah shalat Zhuhur, sekitar 27 santri Latee tampak menuju mobil pick up yang terparkir di depan Rayon al-Ghazali. Mereka berdesakan naik ke atas mobil sebab sopir sudah siap berangkat. Arah tujuan rombongan tersebut ialah Desa Guluk-Guluk Barat, Guluk-Guluk, Sumenep. Santri-santri itu diundang mengaji Yasin dan Tahlil.

Menurut penuturan Ali Makki, sopir mobil tersebut, undangan mengaji Yasin dan tahlil dari masyarakat telah lama berlangsung, setidaknya untuk santri Latee. “Masyarakat sudah terbiasa meminta bantuan pada santri untuk mendoakan salah satu keluarganya yang meninggal dunia. Bisa dikata, ini sudah menjadi tradisi,” ujar alumnus STIKA yang kini dipercaya sebagai bendahara Latee ini.

Menariknya lagi, rombongan ta’ziyah ini tidak “dilepas” begitu saja oleh Abu Sairi, ketua pengurus PPA Latee masa khidmat 2009/2010. Tiap kali ada undangan dari masyarakat seperti selamatan, pernikahan, tahlilan, dll., ia selalu tampil di garda depan.

“Saya melakukan itu semua sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan merasa bahwa undangannya betul-betul dihargai,” pungkasnya sebelum berangkat ke Guluk-Guluk Barat kemarin.

1 komentar:

Cinta Syahadah mengatakan...

kalo di Lubangsa hal semacam ini kordinasinya biaasanya lewat H. Mastu. Entah kalo sekarang... :D