A. Faruqi Munif, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Sabtu (10/04) kemarin, Perpustakaan MA 1 Annuqayah Putra mendapatkan bantuan berupa buku sebanyak 200 eksemplar dari Penerbit Diva Press Yogyakarta. Bantuan itu diterima setelah pihak perpus dikonfirmasi oleh Edi Mulyono, direktur Diva Press.
“Mereka mengkonfirmasi kami untuk datang ke sana (Diva Press) guna mengambil buku bantuan itu,” ujar M. Shabri, ketua Perpustakaan MA 1 Annuqayah Putra.
M. Shabri juga mengungkapkan bahwa sejak dulu Edi Mulyono dan K Muhammad 'Ali Fikri (Kepala MA 1 Annuqayah Putra) berteman sangat dekat. Ketika Edi Mulyono tahu bahwa sebagian besar siswa-siswa MA 1 Annuqayah Putra mempunyai minat yang tinggi dalam membaca, dia tak segan-segan dan langsung memberikan bantuan buku.
“Sejak dulu, Edi Mulyono adalah teman dekat beliau (K Muhammad 'Ali Fikri) dan komunikasinya berlangsung hingga kini,” ucapnya.
Buku-buku yang diberikan beragam temanya, mulai dari novel, psikologi, filsafat dan buku-buku ilmiah lainnya. Yang paling banyak adalah buku-buku fiksi. Sampai saat ini mayoritas siswa memang masih lebih suka terhadap buku-buku fiksi.
Ketika ditanya tentang kapan buku-buku itu akan dipinjamkan, M. Shabri mengatakan bahwa masih ada beberapa proses yang harus dilalui sebelum peminjaman, seperti, inventarisasi, klasifikasi, katalog, dan sebagainya. “Dalam waktu singkat ini, siswa akan menikmati buku-buku tersebut. Mungkin, seminggu lagi semuanya akan rampung,” katanya.
“Dan selebihnya, harapan saya, semua siswa harus bisa menjaga buku-buku yang dipinjamnya, dengan cara tidak melipat, mencoret dan melakukan hal-hal yang sekiranya bisa merusak buku tersebut. Saya juga mengimbau kepada siswa untuk mengembalikan buku tepat waktu,” lanjutnya.
Memang, siswa-siswa MA 1 Annuqayah Putra masih banyak yang belum sepenuhnya bisa menjaga buku-buku yang dipinjamnya. Seringkali mereka juga mencorat-coret, melipat dan melakukan hal-hal yang bisa merusak buku-buku tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
hati-hati mas Shabri. sepengetahuan saya kadang kalau pas lagi "kepepet" ngantuk biasanya buku-buku bacaan itu dibuat bantal.. :D
gratisan lagi, gratisan lagi.. emang enak...
Posting Komentar