Senin, Februari 23, 2009

Warnet Baru Dekat Komplek PP Annuqayah


Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK—Geliat bisnis warung internet (warnet) semakin terasa di lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah. Terbukti Mamad, putra pertama Arsyad yang tinggal di lingkungan PP Annuqayah, sejak Ahad (22/2) kemarin membuka bisnis warnet. Dia menyulap sebagian kamar rumahnya menjadi ruangan yang digunakan untuk bisnis tersebut. Fasilitas yang diberikan relatif cukup baik, meliputi ruangan yang cukup nyaman, harga murah, dan dilengkapi pula dengan pendingin ruangan. Walaupun hanya sebatas kipas angin, tapi itu dirasa cukup untuk membuat para pengunjung lebih betah berlama-lama internetan. Komputernya semua baru, dan ruang tunggu lebih nyaman.
Menurut Arsyad, orang tua Mamad, dibukanya warnet ini selain memang berorientasi bisnis juga agar anaknya tidak selalu keluar rumah untuk berbisnis, karena katanya Mamad memang sering suka keluar rumah untuk berbisnis. ”Warnet ini membawa dua keuntungan sekaligus, yaitu bisnis dan sekaligus untuk mengontrol kegiatan anak saya,” tambahnya.
Warnet yang beralamat di Jl. Raya Guluk-Guluk, tepatnya di simpang tiga sebelah timur Toko Laris ini dibuka mulai pagi kemarin. Sebelumnya, Mamad telah menyebarkan pamflet. Beberapa saat setelah dibuka, pengunjung langsung membludak, bahkan sempat ada antrian panjang.
Mamad mengatakan bahwa sebenarnya warnetnya ini baru akan dibuka secara pada tanggal 4 Maret mendatang.
Bisnis warnet yang lebih kurang menghabiskan dana sekitar 17,5 juta rupiah ini saat ini masih dalam masa promosi, sehingga harga yang dipatok buat pengunjung cukup murah, yakni Rp. 2.500,- per jam. Jumlah komputer yang disediakan adalah enam buah.
“Sejak pagi sampai Asar awal ini, pengunjung yang menggunakan warnet ini tercatat sebanyak sebelas orang, baik itu dari kalangan santri maupun anak remaja yang datang dari luar Annuqayah. Rata-rata mereka mahasiswa, MA/sederajat, dan ada juga anak SMP kelas tiga. Ada dua orang santri yang online sejak pagi sekitar pukul 09.15 WIB sampai sekarang masih belum selesai (offline),” tutur Zainurrahman kemarin sore, yang kebetulan menjaga warnet karena Mamad sedang keluar.
Nanang Hadi Syaifullah (18) menuturkan, “Saya memilih untuk ngenet di sini, pertama karena ingin mencoba fasilitasnya yang semua serba baru. Kemudian yang kedua jelas karena harga per jamnya lebih murah dari warnet Annuqayah,” kata remaja yang saat ini duduk di kelas XII MA 1 Annuqayah Putra ini.
Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh Muhdar (19) santri PP Anuqayah daerah Nirmala yang sekarang juga duduk di kelas XII MA II Annuqayah. Dia lebih memilih warnet yang baru dibuka itu karena ingin coba-coba dan harganya memang lebih murah. Satu kesulitan yang ia temui ketika dia online kemarin siang adalah: browser yang biasa dia gunakan (Mozilla Firefox) tidak ditemukan di sana karena kebetulan di sana menggunakan browser Opera. Ketika ditanya dari mana dia belajar internet, Muhdar menjawab, “Sebenarnya tak ada waktu khusus untuk belajar internet. Saya sendiri pertama kali ikut teman yang ngenet. Satu kali saja melihat teman yang lagi ngenet, bagi orang yang mempunyai dasar-dasar ilmu komputer seperti saya insya Allah langsung bisa.”

Tidak ada komentar: