Fendi Pranata Wijaya, Siswa PP Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep
Buat pramuka Pondok Pesantren Annuqayah, bukan hal asing berlaga di berbagai even, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. Walaupun pramuka hanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah kami, tak jarang pula prestasi selalu diraih. Prestasi itu bukanlah target pramuka AQ (Pramuka Annuqayah). Visi pramuka AQ bukan untuk menang, tapi pengabdian, sehingga pramuka AQ mempunyai komitmen “kami bukanlah pramuka yang terbaik, tapi kami adalah pramuka yang terlatih”. Tetapi entah karena apa dalam setiap kali berlomba, prestasi rasanya tak pernah terlewati. Misalnya mengikuti lomba Gelanggang Galang 2009 pada 24-25 Mei 2009 di Unair, pramuka AQ bergugus depan 0761 meraih prestasi tinggi, yaitu juara 1. Regu Linx Zoo adalah regu yang menjadi pilihan teman-teman untuk berlaga di Gelanggang Galang dengan nama pangkalan MTs 1 Annuqayah. Dengan jerih payah teman-teman, akhirnya kami juga dinobatkan sebagai juara favorit.
Semangat sempat kendur
Kami latihan setiap hari, siang dan malam. Namun semangat tampak kendur, terlihat tidak tampak disiplin waktu. Teman-teman selalu lambat latihan, tidak seperti latihan-latihan sebelumnya. Mungkin karena setelah batal tampil pada lomba kegiatan prestasi di Blitar. Akhirnya kami rapat. Memang benar faktornya adalah kecewa tidak diutus ke lomba giat prestasi di Blitar. Tapi kami tetap semangat mengikuti lomba Gelanggang Galang.
Kami salut pada teman-teman Regu Linx Zoo. Latihan tiap hari, tiap malam selama satu minggu terus. Kami semua tetap semangat untuk berlatih. Dengan waktu yang cukup mepet kami pergunakan untuk latihan semaksimal mungkin dan sekuat tenaga.
Pengabdian yang tulus untuk menjunjung tinggi Pondok Pesantren Annuqayah bukanlah main-main. Semangat perjuangan tak pernah luntur walau banyak sekali rintangan yang harus dilewati baik dari segi ekonomi yang harus mereka tanggung sendiri seperti soal transportasi, pendaftaran, hingga kepentingan lomba yang harus mereka ikuti.
Tapi perjuangan dan semangat yang terus membara dari teman-teman membuat kami terkesima dan merasa tidak tega saat mereka harus diceramahi karena tidak kompak atau kesalahan saat mereka pergi gerbat (gerakan batin) setelah latihan. Tapi pengabdian pada Pondok Pesantren tercinta Annuqayah, tak pernah takut untuk mengikuti lomba.
Sebelum berangkat ke Unair Surabaya, kami pamit ke masyaikh Annuqayah tepatnya pada hari Jum’at setelah shalat Ashar. Kami mendapat tausiyah dari masyaikh tentang kedekatan kita pada Tuhan. Beliau mengatakan,”Jangan sampai kita lupa pada Tuhan dan jangan sampai kita lalai untuk melaksanakan kewajibannya.”
Lomba-lomba
Adapun macam-macam lomba di Gelanggang Galang 2009 adalah LCT (lomba cerdas tangkas) perkusi, yel-yel, pioneering, pergelaran budaya, hasta karya, karikatur, kerapian tenda. Di lomba LCT kami sukses masuk ke babak final bersama anak-anak Blitar. Kami harus berbanggga karena persiapan yang cukup mepet ini ternyata masih bisa kami gunakan semaksimal mungkin sehungga kami dapat masuk ke babak final.
Dalam lomba yel-yel kami mendapar nomor urut 1 sehingga mau tidak mau kami harus tampil duluan walau sejatinya kami belum siap. Alhamdulillah kami bisa tampil maksimal dan mendapat tepuk tangan yang meriah, baik dari penonton maupun kakak-kakak panitia.
Di pioneering, kami merasa kebingungan karena kami menggunakan kaki tiga kami harus bisa membuat pioneering dengan menggunakan 15 buah tongkat. Tapi kami punya ide untuk membuat bentuk demonstar, yang kami temukan saat kami bermain game di komputer. Setelah kami coba ternyata pas 15 buah. Kamipun bisa mengatasinya dengan baik.
Di lomba karikatur dan hasta karya kami juga mendapat nilai yang memuaskan. Sedangkan pagelaran budaya, kami menampilkan budaya kami sendiri yang dalam bahasa Madura dikenal dengan sape sono’ tidak disangka penampilan kami bisa dibilang bagus. Soalnya kami dapat peringkat kedua.
Lomba terakhir adalah lomba perkusi. Kami dapat nomor urut terakhir sehingga banyak yang bilang regu yang tampil terakhir akan kurang bersemangat. Tapi untuk Regu Linx Zoo, hal itu tidak berlaku. Inilah kesempatan kami untuk tampil maksimal. Tanpa disangka-sangka ada permintaan dari kakak panitia untuk tampil kedua kalinya dalam acara perayaan ulang tahun kakak anggi.
Nah, akhirnya pramuka MTs 1 Annuqayah meraih juara terfaforit untuk kategori putra. Semua itu tidak lepas dari doa para masyaikh dan jerih payah teman-teman semua, kakak pembina, panitia, serta teman SMPN Wringin Anom Gresik.
Tulisan ini dikutip dari "Forum Muda" Kompas edisi Jawa Timur, Sabtu, 20 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Salam Pramuka!
Hebat kamu pen tulisannya bisa dimuat di kompas, gimana caranya? beri tahu doooooooooong!
Salam Pramuka
Posting Komentar