Minggu, Juni 28, 2009

Guru Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Sosiologi Mengikuti Subject Content Training


Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK—Rabu hingga Jum’at (24-26/06) kemarin, Pondok Pesantren Annuqayah bekerja sama dengan Sampoerna Foundation (SF) menyelenggarakan kegiatan Subject Content Training (SCT), bertempat di Aula Madrasah Aliyah Keagamaan Putri. Kegiatan yang diikuti oleh 23 orang guru dari masing satuan-satuan pendidikan tingkat SLTA di lingkungan PP Annuqayah ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Mutu Madrasah (Madrasah Quality Improvement Program). SCT merupakan pelatihan untuk pendalaman materi-materi pelajaran, yang dalam program ini difokuskan pada bidang studi yang di-UN-kan. Pelatihan kali ini khusus untuk bidang studi Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Sosiologi.
Peserta SCT Bahasa Inggris berjumlah 11 orang, Bahasa Indonesia berjumlah 8 orang, dan Sosiologi ada 7 orang. Kegiatan yang ditutup Jum’at sore ini berjalan dengan lancar. Dalam acara penutupan Jum’at sore kemarin, hadir K. Alawi Thaha, Amir Ma'ruf dan tiga trainer, yakni Widiyanto (trainer Bahasa Inggris), Jamal (trainer Bahasa Indonesia), dan Mandrik (trainer Sosiologi).
Subaidi Mukhtar, salah seorang peserta, berkesempatan menyampaikan kesan-kesannya sebagai perwakilan dari semua peserta. Ia mengatakan bahwa waktu tiga hari terasa begitu cepat sekali dilewati dalam pelatihan ini. “Saya berharap banyak kepada para trainer untuk bersedia dihubungi jika kami menghadapi banyak problem,” ungkapnya. “Kami banyak mendapatkan sesuatu yang sangat berharga di sini,” tambahnya. Subaidi juga memohon maaf apabila banyak melakukan hal yang tidak seimbang, terutama dalam masalah keterlambatan hadir ke tempat acara.
“Saya belum mengalami sambutan seperti di Annuqayah ini. Ke mana-mana saya selalu diantar oleh santri,” tutur Widi ketika memberikan pesan dan kesan dalam acara penutupan.
“Selama ini saya salah. Citra yang muncul orang-orang Madura itu katanya kasar-kasar dan garang, ternyata tidak, malah Ibu-ibu di sini lembut-lembut,” ungkap pria yang punya suara paling nyaring ini. “Nambah Pak satu lagi!” celetuk salah seorang peserta, menanggapi hal itu. Pak Widi hanya tersenyum manis.
Pak Mandrik juga berkesempatan memberikan sambutan. Dia mengatakan bahwa rasa kekeluargaan dan motivasi amat kuat sekali di antara para peserta. “Walaupun semua guru yang ikut pelatihan ini tidak punya latar belakang materi Sosiologi, tapi para peserta di sini sangat bersemangat sekali. Saya sangat salut sekali,” ujarnya dengan bangga. Dia berharap agar pelatihan ini dapat menjadi penyemangat untuk semakin meningkatkan mutu pembelajaran.
Selanjutnya Pak Jamal memulai sambutannya dengan memberikan kesan. Dia mengatakan bahwa para peserta di sini sangat antusias sekali dan punya semangat yang tinggi. “Keinginan untuk maju besar dan kuat sekali,” tuturnya.
“Segera realisasikan keinginan kita untuk maju, lebih cepat lebih baik,” pesannya.
Yang paling menarik adalah prakata Amir Ma’ruf, perwakilan dari SF. Dia mengatakan bahwa dia adalah orang yang beriman, tapi sulit sekali untuk percaya. “Bila di tahun ajaran baru ini tidak ada perubahan yang signifikan itu artinya saya tidak beriman (percaya). Oleh sebab itu mari Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu di sini bantu saya untuk tetap menjadi orang yang beriman,” tuturnya sambil tertawa.
Di akhir acara K. Alawi Thaha menjanjikan kepada para peserta bahwa nanti akan diberi sertifikat. “Insya Allah nanti di pertengahan bulan Juli sertifikatnya akan keluar. Sertifikatnya berbahasa inggris,” tuturnya.

Tidak ada komentar: