Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Acara Day’s Maulidiah dan Festival Cinta Seni dan Budaya (FCSB) se-Madura yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gendewa STIKA yang dibuka sejak tanggal tanggal 31 Mei sampai 6 Juni 2009 memberikan suguhan tersendiri bagi kalangan santri PP Annuqayah.
Selain diisi dengan berbagai macam kegiatan, seperti penampilan pentas seni setiap malam, seminar kebudayaan, bedah novel dan antologi puisi, lomba baca puisi untuk putra dan putri, workshop penulisan esai, dan pemutaran film Perempuan Berkalung Sorban sebagai penutup kegiatan ini, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar buku dari penerbit berbagai kota.
Beberapa penerbit dan toko buku di Annuqayah yang turut hadir memeriahkan acara itu antara lain: Penerbit UIN Malang Press (Malang), Penerbit Kutub (Yogyakarta), toko buku Barokah (Kusuma Bangsa), dan toko buku Latee (Latee).
Dari harga buku yang dijual, penjual buku mengatakan bahwa harga yang dijual untuk saat ini berbeda dengan harga jual yang biasanya. “Harga jualnya pasti beda dari yang biasanya. Disini kan namanya bazar, jadi saya sesuaikan,” ungkap Fauzi, salah satu penjaga di Penerbit UIN Malang Press.
Jika ditotal secara keseluruhan, semua buku yang sudah habis terjual dari semua penjual buku itu cukup banyak, dengan rincian Penerbit Kutub kurang lebih 200 eks, Penerbit UIN Malang Press 400 eks, penerbit yang lain 200 eks, toko buku Kusuma Bangsa dan Latee rata-rata 300 eks.
“Buku saya yang sudah habis terjual sekitar 200 eksemplar sejak dibukanya acara ini dan yang paling banyak yang membeli adalah santri putra. Santri putri mungkin hanya sekitar 70 eksemplar saja,” ungkap El-Yasin yang menjabat sebagai koordinator marketing di Penerbit Kutub.
“Saya hanya sekali ini mengikuti bazar buku di sini. Tahun lalu tidak ikut sebab masih belum punya jaringan di sini. Saya sangat bangga dengan hasil penjualan saya di sini. Saya berkesimpulan bahwa minat baca santri Annuqayah begitu besar,” ungkap pria yang berambut gondrong itu.
Yang paling banyak laku adalah Penerbit UIN Malang yang mencapai sekitar 400 eks. Itu dikarenakan banyaknya buku-buku yang di bawa ke Annuqayah.”Kalau tidak salah kami membawa buku kesini sebanyak 3000 eks dan alhamdulillah banyak lakunya,” ungkap Sofi, salah satu penjaga stan penerbit tersebut.
GULUK-GULUK—Acara Day’s Maulidiah dan Festival Cinta Seni dan Budaya (FCSB) se-Madura yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gendewa STIKA yang dibuka sejak tanggal tanggal 31 Mei sampai 6 Juni 2009 memberikan suguhan tersendiri bagi kalangan santri PP Annuqayah.
Selain diisi dengan berbagai macam kegiatan, seperti penampilan pentas seni setiap malam, seminar kebudayaan, bedah novel dan antologi puisi, lomba baca puisi untuk putra dan putri, workshop penulisan esai, dan pemutaran film Perempuan Berkalung Sorban sebagai penutup kegiatan ini, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar buku dari penerbit berbagai kota.
Beberapa penerbit dan toko buku di Annuqayah yang turut hadir memeriahkan acara itu antara lain: Penerbit UIN Malang Press (Malang), Penerbit Kutub (Yogyakarta), toko buku Barokah (Kusuma Bangsa), dan toko buku Latee (Latee).
Dari harga buku yang dijual, penjual buku mengatakan bahwa harga yang dijual untuk saat ini berbeda dengan harga jual yang biasanya. “Harga jualnya pasti beda dari yang biasanya. Disini kan namanya bazar, jadi saya sesuaikan,” ungkap Fauzi, salah satu penjaga di Penerbit UIN Malang Press.
Jika ditotal secara keseluruhan, semua buku yang sudah habis terjual dari semua penjual buku itu cukup banyak, dengan rincian Penerbit Kutub kurang lebih 200 eks, Penerbit UIN Malang Press 400 eks, penerbit yang lain 200 eks, toko buku Kusuma Bangsa dan Latee rata-rata 300 eks.
“Buku saya yang sudah habis terjual sekitar 200 eksemplar sejak dibukanya acara ini dan yang paling banyak yang membeli adalah santri putra. Santri putri mungkin hanya sekitar 70 eksemplar saja,” ungkap El-Yasin yang menjabat sebagai koordinator marketing di Penerbit Kutub.
“Saya hanya sekali ini mengikuti bazar buku di sini. Tahun lalu tidak ikut sebab masih belum punya jaringan di sini. Saya sangat bangga dengan hasil penjualan saya di sini. Saya berkesimpulan bahwa minat baca santri Annuqayah begitu besar,” ungkap pria yang berambut gondrong itu.
Yang paling banyak laku adalah Penerbit UIN Malang yang mencapai sekitar 400 eks. Itu dikarenakan banyaknya buku-buku yang di bawa ke Annuqayah.”Kalau tidak salah kami membawa buku kesini sebanyak 3000 eks dan alhamdulillah banyak lakunya,” ungkap Sofi, salah satu penjaga stan penerbit tersebut.
1 komentar:
semoga ini menjadi pertanda bahwa minat baca di pesantren ini semakin membaik, dan minat/"daya beli" santri lebih baik daripada "minat pinjam"-nya.
Posting Komentar