Senin, Juni 08, 2009

Tidak Hafal SKIA, 20 Santri Diplontos

Ahmad Al Matin, PPA Latee

GULUK-GULUK—Menjelang akhir tahun pelajaran 2008-2009, pada Kamis malam (4/5), pengurus PPA Latee memberi tindakan tegas berupa plontos kepala pada santri yang tidak menyelesaikan hafalan Syarat-Syarat Kecakapan Amaliyah (SKIA). Pada malam itu tercatat 20 orang santri yang dieksekusi.
Menurut Harun Adiyanto, pengurus PPA Latee bidang Peribadatan yang menangani masalah SKIA, tindakan tersebut dilakukan karena melihat para santri yang tidak hafal memang sangat mengentengkan dan menyepelekan hafalan SKIA. “Mereka adalah yang paling parah. Sekitar empat kali lebih kami para pengurus telah menghukum mereka dengan berdiri dan baca Yasin satu malam penuh, dan hukuman ini yang terakhir karena mereka masih saja tidak menyelesaikan hafalan SKIA,” jelas Harun. Dia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya hal ini tak seharusnya dilakukan. Akan tetapi, melihat para santri yang masih bandel dan tidak mau diatur maka para pengurus terpaksa melakukan hukuman tersebut. “Ini merupakan konsekuensi terhadap mereka yang masih bandel. Lagipula hafalan SKIA memang kewajiban yang diberikan pengasuh,” lanjutnya.
Sedangkan ketua pengurus PPA Latee Abd. Rofiq Abdullah mengacungi jempol pada kerja keras para rekan kerjanya di kepengurusan. Dia merasa sangat senang dengan tindakan para pengurus peribadatan. “Hal ini memang sepantasnya dilakukan karena mengingat waktu yang diberikan untuk menghafal SKIA selama satu tahun sudah habis dan mereka masih belum menyelesaikannya. Juga membuktikan bahwa pengurus tidak main-main dalam menjalankan kewajiban yang diberikan pengasuh,” tegas Rofiq.
Untuk diketahui, hafalan SKIA merupakan kewajiban yang diberikan pengasuh PPA Latee pada seluruh santri baru. Dan hafalan tersebut dilakukan dalam jangka waktu satu tahun. Hafalan SKIA tersebut melingkupi empat ilmu, yaitu Fiqih, Akhlaq, Tauhid dan Tajwid.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aslmualaikum.
tak kira SKIA semacam ayat2 peraturan gitu.
yang memang semua ponpes ada yugas hafalan. dan itu yang seringkali membuat orang takut. padahal orang nyantri itu asyik.