GULUK-GULUK—Kaum perempuan patut berbangga. Pasalnya di antara 482 wisudawan di Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman Annuqayah (STIKA) meraih nilai tertinggi (cumlaude). Yakni wisudawati Sariroh Ash-Sholihah, program studi tafsir hadis (IPK) 3,68. Wisudawati terbaik lainnya Faridatul Jannah, prodi Muamalat (IPK 3,48). Sedangkan untuk program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) diraih oleh Habiburrahman (IPK 3,55). Pihak STIKA memberikan apresiasi berupa piagam dan uang pembinaan (@Rp 750 ribu).
Ketua panitia pelaksana kegiatan tersebut, Drs KH Syamli Muqsith menegaskan, perolehan indeks prestasi (IP) dari ketiga wisudawan terbaik tersebut patut mendapat penghargaan. Selain IP yang mereka raih, pihak kampus salut dengan kegigihan mereka dalam mengikuti semua kegiatan perkuliahan. Meski diakui penghargaan yang diberikan pihaknya kepada ketiga wisudawan-wisudawati tersebut belum sebanding dengan prestasi yang ditorehkannya.
Tetapi, tandasnya dengan perhargaan ala kadarnya itu, pihaknya berharap bisa menjadi suntikan semangat bagi mereka untuk melanjutkan prestasi yang didapat. “Jangan lihat berapa jumlah nominal dari penghargaan tersebut, namun lihatlah semangat pihak sekolah tinggi memberikan penghargaan atas prestasi mereka,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua STIKA, Drs KH AH Mutam Muchtar menambahkan, penghargaan tersebut sebagai simbol atas prestasi yang telah diraih oleh para wisudawan-wisudawati terbaik. Dia mengaku, makna terpenting dari penghargaan tersebut adalah ingin mengajak kepada para mahasiswa yang lain yang belum wisuda bisa belajar dengan tekun. Sehingga, juga mampu meraih prestasi yang gemilang.
Di hadapan ratusan wisudawan dan ribuan undangan, Mutam meminta, para wisudawan bisa menerapkan ilmu yang didapat. Terutama dalam hal penegakan ajaran agama Allah. Supaya, pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan bisa bermanfaat. “Jadilah sarjana yang baik, bertanggung jawab, bijak dan peka terhadap persoalan kemasyarakatan,” ungkapnya. (tur/abe/rd/adv)
Sumber: Radar Madura, 16 November 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar