Senin, November 24, 2008

Latee Memulai Pembangunan Biogas Sanimas


Ahmad Al Matin, PPA Latee

GULUK-GULUK—Pembangunan Biogas Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) mulai dikerjakan sejak hari Ahad (16/11) lalu. Pembangunan yang merupakan hasil kerja sama antara LSM Borda (Jerman), LSM Best (Surabaya), Bali Fokus (Bali) dan Pondok Pesantern Annuqayah Latee ini seharusnya sudah dimulai sejak September lalu, namun dengan adanya beberapa kendala proses pembangunannya baru bisa dikerjakan sejak Ahad pekan lalu.
Pembangunan yang bertujuan utama untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat ini mendapatkan dana dari APBN sebesar 100 juta rupiah dan dari APBD sebesar 200 juta rupiah. Ini bukanlah proyek dalam bentuk bantuan melainkan swakelola; pihak yang mendapat bantuan ini juga ikut andil dalam membangun dan mengeluarkan biaya—dalam hal ini Pondok Pesantren Annuqayah Latee mengeluarkan 5,5 % dari semua biaya yang dikeluarkan.
Proses pertama dari pembangunan ini adalah penggalian lubang pembuangan kotoran atau yang disebut dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Penggalian ini melibatkan santri dan masyarakat yang mayoritas merupakan para wali santri.
“Karena pembangunan Biogas ini lingkupnya masyarakat, maka santri yang juga sebagai masyarakat pesantren juga harus ikut andil dalam pembangunan ini. Tapi karena santri harus mengikuti pelajaran sekolah, maka pihak pengurus juga meminta keikhlasan wali santri untuk membantu mengerjakan pembangunan ini,” tutur Faisol Abdullah ketua panitia pembangunan ini.
Menurut Faisol Abdullah pembangunan Biogas Sanimas ini diperkirakan selesai pada Februari 2009 mendatang dan akan dipakai oleh seluruh santri Pondok Pesantren Annuqayah Latee.
Proses pembangunan Biogas Sanimas ini juga rupanya juga berdampak pada aktivitas santri Latee, khususnya yang berkaitan dengan WC. Beberapa WC yang biasa digunakan santri digusur karena termasuk pada lokasi yang direncanakan akan dijadikan IPAL, yakni di selatan kamar mandi raksasa Latee, atau di sebelah barat dapur santri Latee. Oleh karena itu, untuk sementera santri PPA Latee hanya bisa menggunakan dua WC untuk santri yang banyaknya sekitar tujuh ratusan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Perkenalkan, nama saya Surur Wahyudi, tinggal di Yogyakarta, sudah sejak tahun 2003 ikut mendampingi kegiatan sanimas di berbagai kota/kabupaten. Saya gembira Annuqayyah mulai membangun sanimas, sarana yang penting untuk menjaga kebersihan lingkungan pondok sekaligus meningkatkan derajat kesehatan santri. Mudah-mudahan pondok lain segera menyusul.
Wassalamualaikum wr.wb.