Kamis, November 20, 2008

Pengurus Diniyah Lubangsa Operasi Kitab

Mohammad Khozen, PPA Lubangsa

GULUK-GULUK—Selasa (18/11/08) kemarin, Pengurus Madrasah Diniyah Baramijut At-Tarbiyah Wa At-Ta’lim Lubangsa (MDBTL) bergerilya dari satu kelas ke kelas lain di semua marhalah untuk memastikan apakah semua murid sudah memiliki semua kitab yang menjadi bahan ajar di kelas.
Hari Senin sebelumnya (17/11/08) pengurus MDBTL memberikan pengumuman kepada semua siswa agar pada hari Selasa (malam Rabu) para siswa membawa semua kitab walau bukan jam pelajarannya untuk didata.
Sejak saat itu para siswa yang tidak lengkap kitabnya panik. Mereka menyerbu toko kitab dan mencari kitab yang masih belum dimilikinya. Ada juga siswa yang membongkar kardus penyimpanan kitab-kitab yang tidak dipakai dan kitab-kitab peninggalan alumni yang sudah bertahun-tahun tidak disentuh.
Termasuk dari siswa yang rela membongkar kardus-kardus usang itu adalah A. Fais, siswa kelas 3 Mumtaz Marhalah ‘Ulya. Setelah 30 menit membongkar kardus dan tumpukan kitab, akhirnya dia bisa bernafas lega. Pasalnya, semua kitab yang dia butuhkan semuanya tersedia walau agak usang dan sudah ada catatan (makna) di sebagian halaman. “Saya akan bilang bahwa kitab ini adalah warisan dari kakak saya,” katanya sambil tersenyum lega.
Ada juga santri yang pasrah atas ketidaklengkapan kitabnya. “Mau gimana lagi, mau beli tidak punya uang. Cari kitab warisan tidak ada. Ya terserah nanti deh,” kata Sarbini, siswa kelas III Mumtaz.
Secara terpisah, Bapak Saipul Badri, waka kurikulum Diniyah Lubangsa mengatakan bahwa operasi tersebut bertujuan agar para siswa masing-masing memiliki kitab. Karena, lanjutnya, dari hasil survei pengurus, walaupun tidak ada siswa yang tidak membawa kitab ketika jam pelajaran, bukan berarti mereka memiliki kitab semua. Pengurus menemukan banyak dari siswa yang meminjam pada temannya yang beda kelas.
Ditanya tentang sanksi bagi siswa yang tidak langkap kitabnya, Saipul hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. “Yang pasti akan dipanggil ke kantor. Masalah bentuk sanksinya, kita lihat saja nanti,” katanya.

Tidak ada komentar: