Ahmad Al Matin, PPA Latee
GULUK-GULUK—Prestasi pertama di tahun 2009 untuk MA Tahfidh Annuqayah diciptakan oleh Moh. Hauqil. Siswa Kelas Akhir MA Tahfidh Annuqayah itu kembali memberikan kosntribusi prestasi untuk MA Tahfidh pada Rabu (21/1) kemarin. Hauqil, sapaan akrabnya, menjadi salah satu finalis Lomba menulis Esai Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh HIMAFA (Himpunan Mahasiswa Fakultas Falsafah dan Agama) Universitas Paramadina Jakarta dalam rangka “Urban Sufism Days 2009”. Dalam lomba tersebut, dia menjadi Juara Harapan II.
Ketika diwawancarai, siswa yang kerap kali mengikuti Lomba Karya Tulis tingkat Nasional maupun lokal ini merasa kecewa karena dia dinobatkan sebagai Juara Harapan II tidak melalui tahapan presentasi terlebih dahulu disebabkan dia terlambat hadir pada acara yang diikuti oleh seratus lebih peserta tersebut. Keterlambatan Hauqil tersebut bukanlah hal yang disengaja, melainkan karena bus yang ditumpanginya macet di Semarang.
“Saya sangat kecewa karena dalam lomba ini predikat juara saya dapatkan tanpa presentasi yang seharusnya saya lakukan, dan itu sangat menyakitkan bagi saya, sebab untuk bisa mengikuti lomba ini saya harus berusaha mati-matian untuk menulis karya yang terbaik,” tutur Hauqil.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fahmi, pembimbing yang mendampingi Hauqil ke Jakarta. “Juara Harapan II bagi saya tidak apa-apa tapi yang mengecewakan adalah Hauqil tidak bisa mempresentasikan karyanya karena terlambatan kami. Memang pada dasarnya keterlambatan itu terjadi karena bus yang kami tumpangi macet di Semarang, sehingga kami yang seharusnya sampai di Jakarta pada jam 10.00 WIB harus molor sampai jam 18.00 WIB,” ungkap Fahmi dengan ekspresi penuh penyesalan.
Terkait dengan itu, pimpinan MA Tahfidh Annuqayah merasa bangga dengan prestasi Hauqil. Sebagai wujud dukungan, Madrasah memberikan suntikan dana untuk transportasi ke Jakarta. “Alhamdulillah untuk transportasi ke Jakarta kami mendapatkan suntikan dana dari Madrasah dan ini patut kami syukuri karena tidak biasanya pihak Madrasah memberikan suntikan dana untuk mengikuti Lomba dan mereka sangat bangga dengan prestasi ini meskipun hanya Juara Harapan II,” kata Hauqil di akhir wawancara.
Esai yang Hauqil ikutkan dalam lomba tersebut berjudul “Spiritualitas dan Metropolita-(isme); Krisis Kemanusiaan di Negeri Kaum Beragama”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar