Sumarwi, PPA Nirmala
GULUK-GULUK—PPA Nirmala kemarin (23/09) melaksanakan agenda terakhir Pekan Kepramukaan dan Monitoring, yaitu Jelajah Alam atau santri biasa menyebut dengan Cross Country. Dalam Jelajah Alam kali ini para santri dibawa berkeliling dua kecamatan yaitu Guluk-Guluk dan Ganding.
Para santri melewati jalan raya dan jalan setapak, bahkan jalan yang terjal. Panitia membagikan peta rute perjalanan kepada masing-masing pimpinan regu (pinru). Peserta menggunakan seragam lengkap, membawa peralatan shalat Jum’at berikut juga bekal selama di perjalanan seperti nasi, minuman dan bahkan jamu. Panitia tidak menentukan kepada para peserta tentang bekal yang akan dibawa. Jadi bebas mau membawa apa saja Panitia hanya menentukan seragam dan peralatan shalat yang akan digunakan di perjalanan; santri wajib membawa baju warna putih, sajadah dan songkok/kopiah karena mereka akan menunaikan shalat jum’at di perjalanan.
Mulanya Panitia memperkirakan peserta akan shalat Jum’at di Pos III Masjid Duko. Akan tetapi karena masih terlalu pagi, maka panitia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan peserta ke Pos IV SMP I Ganding, Duwe’ Labuh. Di situlah para peserta dan panitia menunaikan shalat Jum’at, di masjid yang sangat sederhana sekali karena masih belum selesai direnovasi.
Mahmudi Abd. Halim S. Pd. I, pengurus keamanan dan ketertiban PPA Nirmala yang juga merancang rute perjalanan, mengatakan bahwa jarak tempuh rute Jelajah Alam kali tidaklah jauh berbeda denga tahun-tahun sebelumnya, karena dikhawatirkan para santri usia SLTP tidak mampu menuntaskannya.
Dari Pos I sampai Pos VII para peserta Jelajah Alam disuguhi dengan berbagai macam pertanyaan seputar kepramukaan, keagamaan, pengetahuan umum, dan sejarah PPA Nirmala yang disajikan dengan bentuk tulisan sandi, kemudian nanti para peserta menerjemahkan soalnya untuk dijawab dan diserahkan kepada panitia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi materi-materi yang disajikan selama pekan monitoring berlangsung, yakni mulai 9-23 Januari.
Untuk mengantisipasi bila ada peserta Jelajah Alam yang kelelahan, maka panitia menyiagakan setidaknya tujuh sepeda motor di tiap-tiap pos. Tahun-tahun sebelumnya selalu saja ada santri yang kelelahan. A. Barry misalnya dari regu Black Eagle hanya bisa menuntaskan perjalanannya sampai di Pos VII, tidak sampai ke PPA Nirmala karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan untuk meneruskan perjalanan.
M. Nuruzzaman, ketua panitia pekan kepramukaan dan monitoring, mengatakan pada waktu apel malam bahwa meskipun secara formal kegiatan Pekan Monitoring telah ditutup, namun jika aktivitas santri di dalam melaksanakan kegiatan pesantren tidak aktif, terutama shalat jama’ah dan kebersihan, maka pengurus pesantren akan memperpanjang masa Pekan Monitoring.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar