Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee
“Waduuh, panas sekali mas. Ingin pingsan rasanya,” kata salah satu peserta Ordik Instika, Muhammad Kholil sembari memelankan suaranya, Minggu (11/9) siang.
Pemuda asal Pragaan Daya, Sumenep itu tak berani menyaringkan suaranya tatkala diam-diam diwawancarai, saat mengikuti arahan baris berbaris dari Panitia Apel. Tepat di bawah terik matahari, dia tetap tegak berdiri seakan tak peduli dengan keringatnya yang kian berderai.
Peserta yang lain pun tak jauh beda. Mereka terlihat kurang bernyali mendapati bentakan menggetarkan dari Panitia Apel. Mengenai keseraman para wajah Panitia Apel ini, siapapun tak punya alasan untuk menepisnya.
Sekalipun begitu, Kholil tetap menyatakan akan semangat mengikuti Ordik Instika tahun ini.
“Biar menjadi mahasiswa yang bermental baja mas. Tak mudah minder. Makanya saya tetap semangat meski matahari terasa menyengat,” katanya diiringi dengan senyuman.
Anshori, peserta Ordik Instika yang lain, juga meneguhkan kesemangatannya. Santri PP Annuqayah Latee ini bilang sudah mempersiapkan diri untuk menjalani Ordik sampai berakhir nanti.
“Saya sudah minum jamu. Siap tempur. Namun, saya ingin cepat keluar dari barisan ini. Tak tahan dengan panasnya sinar matahari,” ungkap pemuda asal Bilapora Timur, Sumenep itu dengan wajah pilunya.
Berbeda dengan Amirul Mukminin. Pemuda asal Jember yang mengambil jurusan PAI ini menyatakan ragu dengan kesiapannya.
“Saya ikut Ordik hanya untuk mendapat sertifikat. Andai tak ada sertifikatnya, saya tak bakal ikut. Buat apa panas-panasan begini,” katanya dengan polos.
Lebih lanjut, Amir menyatakan bahwa kalau sudah tak tahan berdiri, dia akan melakukan beragam cara untuk mengelabuhi panitia.
“Ntar kalau tak tahan, saya berencana mau pingsan-pingsanan,” ujarnya dengan suara lirih diiringi senyuman.
Selasa, September 13, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar