Ummul Karimah, PPA Karang Jati Putri (Assaudah)
GULUK-GULUK—Reputasi jurusan IPA yang cukup disegani di sekolah mestinya dibarengi dengan kreativitas. Hal semacam ini dapat terlihat dalam aktivitas pembelajaran di jurusan IPA SMA 3 Annuqayah.
Senin (3/5) kemarin, tampak kerumunan siswa di depan kelas XI IPA bersama satu orang guru, Syaiful Bahri, sedang melakukan penelitian cara menghasilkan tegangan listrik dengan sampah bahan organik dalam pelajaran fisika. Suasana riuh oleh suara siswa dan suara sesuatu yang sedang diulek.
“Saat ini saya beri mereka pelajaran baru tentang pemanfaatan sampah dan buah-buahan yang mengandung asam untuk menghasilkan tegangan listrik. Kebetulan di sini ada pohon belimbing yang sedang lebat. Jadi mereka memanfaatkan belimbing. Selain itu, mereka saya ajak untuk memulung tembaga dan seng di gudang,” kata Syaiful Bahri.
Lho kok? Ternyata, buah-buahan yang mengandung asam dapat menghasilkan tegangan listrik. Itu dibuktikan oleh siswa XI IPA SMA 3 Annuqayah. Caranya, mereka kumpulkan belimbing busuk yang mereka pungut dari halaman dhalem Ny. Hj. Wardatun, pengasuh PPA Al-Furqan Sabajarin. Kemudian mereka mencari barang rongsokan seperti tembaga, seng, dan dua kabel kawat berukuran setengah meter. Selain itu, mereka juga menggunakan alat bantu volt meter yang berfungsi mengukur tegangan listrik dan satu lampu bermuatan 3 watt.
Setelah barang-barang yang diperlukan terkumpul, lalu mulailah mereka melakukan penelitian. Belimbing yang telah dihaluskan dimasukkan pada dua botol berukuran 600 ml. Mereka celupkan dua kabel kawat pada dua botol tersebut.
Hasilnya, jarum volt meter menunjuk pada angka 6, yakni tenaga yang dihasilkan cukup tinggi. Dengan menggunakan sistem rangkaian seri, lampu menyala sangat terang. Raut wajah siswa kelas XI IPA pun menyala seperti lampu itu. Mereka sangat antusias, karena meski pertama kali mencoba mereka langsung bisa menghasilkan 6 volt.
Iir, Sapaan akrab Siti Muniratul Himmah menjelaskan bahwa semakin lama belimbing halus itu dibiarkan, maka semakin banyak tegangan listrik yang dihasilkan.“Hore berhasil! Senang sekali pelajaran kali ini. Selain bisa tahu tentang sains, saya juga bisa belajar dengan alam,” tambah Iir.
Cholilah, yang juga merupakan salah satu siswa kelas XI IPA, tak tinggal diam dalam mengikuti pelajaran kali ini. Menurutnya pelajaran ini sangat seru dan mengasyikkan. Lebih-lebih saat ia harus memungut belimbing busuk dan mencari barang rongsokan di gudang.
“Pelajaran ini juga membuat kita tersadar bahwa ternyata barang sampah sekalipun juga dapat kita manfaatkan. Kalau nanti lampu padam, saya akan manfaatkan buah-buahan di sekitar untuk menghasilkan tegangan listrik,” komentar Cholilah sekaligus mengungkapkan keinginannya.
Berita ini dikutip dari Blog Madaris 3 Annuqayah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Andai bisa digunakan untuk penerangan di lingkungan sendiri saja sudah ampuh.. salut buat uji cobanya...
tertarik sekaligus penasaran. mun kadung-dung atawa sabuh bisa gak ya..??
Posting Komentar