Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee
Guluk-Guluk—Setelah ditunggu-tunggu banyak mahasiswa, akhirnya Selasa (4/5) kemarin Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman Annuqayah (STIKA) meluncurkan pengumuman terkait dengan siapa saja mahasiswa yang meraih nilai terbaik di tiap angkatan. Hebatnya, dari tiga jurusan (PAI, Tafsir Hadits, Mu'amalat), perempuanlah yang mendominasi nilai tersebut, kecuali semester VII PAI dan Semester VII Tafsir Hadits (TH).
Semester VII PAI diraih oleh Ach. Junaidi dan semester VII TH adalah Harun Adiyanto. Keduanya mampu mengumpulkan akumulasi nilai masing-masing 3,40 dan 3,31.
Menurut Busthami, kepala BAAK STIKA, mahasiswa yang mengantongi Indeks Prestasi (IP) tertinggi dari tiap-tiap semester bakal mendapat hadiah dari STIKA. “Reward-nya tidak berbentuk barang, melainkan beasiswa SPP gratis selama satu semester,” ucapnya saat ditemui di kantornya. Selama satu semester, SPP yang dikenakan kepada mahasiswa sebesar Rp 300.000,-.
Lebih lanjut Busthami menjelaskan bahwa kebijakan menggratiskan SPP bagi mahasiswa-mahasiswi STIKA sudah berlangsung tiga kali. Yakni, sejak tahun 2008. “Kami (Pimpinan STIKA, red.) sudah komitmen untuk mempertahankan kebijakan ini. Tujuannya tiada lain agar terjadi persaingan positif antar-mahasiswa,” ujar Drs KH M Abbadi Ishom, MA, salah satu pengasuh Annuqayah yang kini dipercaya sebagai ketua STIKA.
Ketika dimintai komentar dominannya perempuan dalam meraih nilai tinggi di STIKA, Abbadi tersenyum. Dia menyatakan bahwa hal itu merupakan suatu hal yang tidak asing lagi. Itu terlihat ketika digelar acara wisuda tiap tahunnya. “Saya amati memang mahasiswilah yang serius dalam kuliah,” katanya singkat.
Namun begitu, Afifi, salah satu mahasiswa PAI semester VI, tidak sepakat dengan apa yang dinyatakan ketua STIKA tersebut. Dia menilai bahwa mahasiswa yang tak mampu meraih nilai tinggi bisa saja dikarenakan memiliki banyak kesibukan, sehingga berdampak pada rendahnya nilai.
“Lebih-lebih mahasiswa yang aktif di organisasi, baik intra kampus maupun ekstra kampus,” paparnya saat dijumpai di dalam kelas.
Dari deretan nilai yang ada, dapat dicermati bahwa Husnol Khatimah-lah yang paling tinggi dari semua tingkatan. Mahasiswi yang kini semester II jurusan TH ini berhasil mendapatkan nilai 3,56, jauh melebihi yang lainnya.
Tapi, sebenarnya nilai tertinggi dari semua jurasan diraih oleh Abd. Muqit, mahasiswa PAI. 3,61 adalah angka yang dikumpulkannya. “Kesalahan administrasi ini sangat mengecewakan. Meskipun saya tidak gila nilai, tapi setidaknya ada kehati-hatian dari pihak STIKA,” ucap Pengurus Markaz Bahasa Arab Annuqayah asal Pamekasan ini.
Namun, kekecewaan tersebut sedikit terobati dengan adanya ketegasan dari Busthami untuk mengklarifikasi dan memperbaiki kesalahan tersebut. “Saya selaku kepala BAAK mohon maaf atas kekeliruan ini. Selanjutnya, saya akan lebih berhati-hati,” pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar