Senin, Desember 26, 2011

Markaz Bahasa Arab Annuqayah Pedulikan Sejarah


Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Kejelasan sejarah Markaz Bahasa Arab Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep masih dalam tanda tanya besar. Tidak ada dokumen tertulis yang mengabadikan perjalanannya.

Padahal, markaz—sebutan singkat Markaz Bahasa Arab Pondok Pesantren Annuqayah—sudah cukup terpandang dalam skala nasional. Tak jarang prestasi nasional telah direngkuhnya. Bahkan pada tanggal 13 Desember tahun ini, tiga pengurus utama di dalamnya menorehkan prestasi sebagai juara pertama debat ilmiah bahasa Arab internasional yang digelar oleh UIN Malik Ibrahim Malang.

“Salah satu program prioritas di kepengurusan saya ialah membuat dokumen tertulis berkenaan dengan sejarah markaz,” tutur ketua markaz masa bakti 2011-2012, Ibnu Hajar, kala diwawancarai di depan toko Annuqayah Business Center, Sabtu (24/12) sore.

Saat ini, lanjut mantan penasihat perpustakaan Annuqayah Latee itu, pengurus harian markaz telah membentuk 2 tim untuk mencari data berkaitan dengan sejarah markaz dari berdirinya hingga perkembangannya terkini.

“Kami membaginya ke dalam 2 tim, yaitu internal dan eksternal,” ujarnya.

Menurut Hajar, tim internal nantinya bergerak mencari data di Annuqayah. Sedangkan di luar wilayah Annuqayah menjadi tugas tim eksternal.

“Narasumber yang berada di Annuqayah adalah tugas tim internal untuk mengorek data dari mereka. Adapun yang di luar Annuqayah seperti alumni dan mantan pengurus markaz, kami tugaskan pada tim eksternal,” paparnya detail.

Hajar menilai, tidak terdokumentasinya sejarah markaz selama ini dikarenakan para pengurusnya hanya fokus pada kegiatan-kegiatan saja.

“Melalui penulisan sejarah markaz ini, perkembangan markaz terutama prestasi-prestasinya dapat menjadi pemantik semangat santri untuk lebih mencintai bahasa Arab,” harapnya dengan raut wajah bersungguh-sungguh.

Mengenai penulisan, pengurus markaz akan memasrahkan kepada mantan ketua lembaga pers mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Hairul Anam.

“Saudara Anamlah yang nanti menjadi penggerak tim internal dan eksternal, sekaligus menuliskan sejarah markaz secara utuh,” tegasnya.

Tidak ada komentar: